Judul Tesis : Pembelajaran Fisika dengan Inkuiri Terbimbing Menggunakan Hypermedia dan Media Riil Ditinjau Gaya Belajar dan Kemampuan Awal
A. Latar Belakang Masalah
Penggunaan hypermedia dapat dipakai sebagai alternatif untuk mendukung pembelajaran fisika. Karena hypermedia merupakan media yang memilki komposisi materi-materi yang tidak berurutan, yang mengacu pada sofware komputer yang menggunakan unsur-unsur teks, grafis, animasi, video, dan audio yang dapat mempermudah pemakai untuk beralih kesuatu informasi. Siswa dapat memilih cara yang unik sesuai gaya berpikir dan cara memproses informasi sendiri. Dalam hal ini diharapkan lebih menarik minat siswa, karena dapat membawa materi pelajaran kedunia yang lebih riil. Hypermedia diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Pembelajaran dengan hypermedia bersifat menghibur dan sangat menarik perhatian siswa. Karena siswa SMA sudah mahir mengoperasikan komputer, sehingga pembelajaran dengan hypermedia merupakan alternatif yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran Fisika di SMA.
Berdasarkan pada uraian di atas, dan dengan pertimbangan bahwa SMA Negeri 2 Purwokerto adalah salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), yang dalam proses belajar mengajar menerapkan pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran, yang didukung oleh fasilitas, sarana, dan prsarana dalam proses belajar mengajar seperti, ruang laboratorium Fisika dua ruang dan labotorium komputer tiga ruang maka, diperoleh pemikiran untuk melaksanakan pembelajaran, dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui pemanfaatan media pembelajaran, hypermedia (grafis, animasi, video, virtual lab), media riil, dan dengan mempertimbangkan faktor intrinsik siswa berupa kemampauan awal dan gaya belajar. Oleh karena itu diangkat judul penelitian “Pembelajaran Fisika dengan Inkuiri Terbimbing Melalui Hypermedia dan Media Riil Ditinjau Gaya Belajar dan Kemampuan Awal”.
B. Rumusan Masalah
- Apakah ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang belajar dengan inkuiri terbimbing menggunakan hypermedia dan media riil?
- Apakah ada perbedaan antara prestasi belajar antara siswa yang memiliki gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik?
- Apakah ada perbedaan antara prestasi belajar antara siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi dan kemampuan awal rendah?
C. Kajian Teori
Pembelajaran Fisika
Istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan mengajar. Kegiatan belajar mengajar melibatkan beberapa komponen, yaitu siswa, guru, tujuan, isi pelajaran, metode mengajar, media, dan evaluasi. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, dimana mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari sesuatu kemampuan atau nilai baru.
Metode inkuiri Terbimbing
Metode inkuiri terbimbing (guided inquiry) merupakan metode inkuiri yang dilaksanakan dengan bimbingan guru. Prosesnya guru memberikan bimbingan atau petunjuk yang cukup kepada siswa. Petunjuk itu berupa pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya membimbing untuk memperoleh konsep. Dalam implementasinya ini guru bertindak sebagai nara sumber bertugas memberikan bantuan yang diperlukan untuk mengantisipasi agar siswa tidak putus asa atau gagal. Mengingat banyaknya materi pembelajaran, keterbatasan waktu dan guna persiapan menghadapi ujian akhir nasional perlu menjadi pertimbangan guru dalam menentukan jenis inkuiri dalam pembelajaran Fisika di SMA.
Media Riil
Alat yang digunakan untuk melakukan kegiatan percobaan atau praktikum yang terdiri dari peralalatan dan bahan-bahan yang riil. Peralatan dan bahan- bahan riil diperlukan untuk memberikan dan menguatkan kepastian informasi dalam menentukan hubungan sebab akibat, mempraktekkan konsep serta mengembangkan pengetahuan siswa. Dengan media riil guru dapat mengenalkan dan menunjukkan secara langsung kepada siswa perihal alat dan bahan yang hendak dipakai untuk melakukan percoabaan untuk dapat membuktikan hipotesis Misalnya untuk percobaan pokok bahasan gesekan, dikenalkan peralatan seperti kereta dinamik, jam henti, balok dsb.
Gaya Belajar
Menurut Grinder (Ginnis, 2008:41) yang dimaksud dengan gaya belajar adalah model yang biasa mereka gunakan untuk belajar. Sedangkan menurut Dunn (Ginnis, 2008:41) Gaya belajar diartikan sebagai cara dimana tiap orang belajar, berkonsentrasi terhadap proses, dan mempertahankan informasi.
Kemampuan Awal
Kemampuan awal merupakan hasil belajar yang didapat sebelum mendapat kemampuan yang lebih tinggi. Kemampuan awal siswa merupakan prasyarat untuk mengikuti pembelajaran sehingga dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan baik. Kemampuan seseorang yang diperoleh dari pelatihan selama hidupnya, dan yang dibawa untuk menghadapi suatu pengalaman baru. Menurut Rebber (1988) dalam Muhibbin Syah (2006 : 121) yang menyatakan bahwa “kemampuan awal prasyarat awal untuk mengetahui adanya perubahan”.
D. Metodelogi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang dilaksanakan pada bulan juni 2011 sampai dengan Januari 2012.
Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Purwokerto tahun pelajaran 2011/2012, sejumlah 9 kelas.
Sampel penelitian ditentukan dengan teknik cluster random sampling yang terdiri 4 kelas. Kelas eksperimen I diberi pembelajaran dengan hypermedia dan Kelas eksperimen II dengan media riil.
Pengumpulan data menggunakan teknik tes untuk prestasi belajar dan kemampuan awal, angket untuk gaya belajar. Uji hipotesis penelitian menggunakan anava dengan desain 2x3x2.
E. Kesimpulan
1. Terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang pembelajaran dengan inkuiri terbimbing menggunakan hypermedia, dan yang menggunakan media riil. Hal ini terbukti dari uji Anava dengan taraf signifikansi 0,05, dengan diperoleh p-value < 0,05. P-value prestasi kognitif = 0,00, p-value prestasi afektif = 0,08. Dari hasil uji Anava diketahui bahwa prestasi belajar (kognitif, afektif) kelompok siswa yang mendapat perlakuan pembelajaran dengan inkuiri terbimbing menggunakan hypermedia, untuk materi hukum Newton dan gesekan, lebih baik daripada kelompok siswa yang mendapat perlakuan yang pembelajaran dengan inkuiri terbimbing menggunakan media riil.
2. Terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik. Hal ini terbukti dari uji Anava dengan taraf signifikansi 0,05, dengan diperoleh p-value < 0,05. P-value prestasi kognitif = 0,01, p-value prestasi afektif = 0,37 > 0,05. Untuk mengetahui gaya belajar yang memiliki pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa dilakukan uji lanjut Anava.
3. Terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi dan kemampuan awal rendah. Hal ini terbukti dari uji Anava dengan taraf signifikansi 0,05, dengan diperoleh p-value < 0,05. P-value prestasi kognitif = 0,00, p-value prestasi afektif = 0,00. Dari hasil uji Anava diketahui, siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi lebih besar daripada siswa yang memiliki kemampuan awal rendah, maka kemampuan awal tinggi mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap prestasi belajar dibandingkan kemampuan awal rendah.
Leave a Reply