Gambaran dari Efektivitas Program
Pengertian Efektivitas
Menurut Sondang dalam Othenk (2008: 4), efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya. Efektivitas menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektivitasnya. Sejalan dengan pendapat tersebut, Abdurahmat dalam Othenk (2008: 7), efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah pekerjaan tepat pada waktunya. Dapat disimpulkan bahwa efektivitas berkaitan dengan terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan, ketepatan waktu, dan partisipasi aktif dari anggota serta merupakan keterkaitan antara tujuan dan hasil yang dinyatakan, dan menunjukan derajat kesesuaian antara tujuan yang dinyatakan dengan hasil yang dicapai.
Ada dua konsep utama untuk menilai manajer dan organisasi (Stoner, 1994: 9) yaitu efisiensi dan efektivitas. Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar, sedangkan efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih sasaran yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Berkenaan dengan kinerja (performance) tersebut Peter Drucker (dalam Stoner, 1994: 9) menyebutkan bahwa efisiensi adalah melakukan pekerjaan dengan benar, sedangkan efektivitas adalah melakukan pekerjaan yang tepat.
Pendekatan Efektivitas
Pandangan beberapa ahli mengenai pendekatan yang dapay dipergunakan dalam mengukur ke efektifan organisasi antara lain:
- Gibson, Donnely dan Ivancevich (1997:27-29) mengemukakan bahwa pendekatan untuk mengukur efektivitas adalah pendekatan tujuan dan pendekatan sistem.
- Robbin (199:58) membagi kedala empat pendekatan dalam mengukur efektivitas organisasi, yaitu: pendekatan pencapaian tujuan, pendekatan sistem, pendekatan konstituensi-strategis, dan pendekatan nilai-niai bersaing.
Pengertian Efektivitas Program
Efektivitas program dapat dirumuskan sebagai tingkat perwujudan sasaran yang menunjukkan sejauh mana sasaran program yang telah ditetapkan (Julia, 2010: 26). Berdasarkan beberapa pengertian efektivitas di atas, dapat dipahami bahwa efektivitas merupakan sebuah patokan untuk membandingkan antara proses yang dilakukan dengan tujuan dan sasaran yang dicapai. Suatu program dikatakan efektif apabila usaha atau tindakan yang dilakukan sesuai dengan hasil yang diharapkan. Efektivitas digunakan sebagai tolok ukur untuk membandingkan antara rencana dan proses yang dilakukan dengan hasil yang dicapai.
Teori-teori dari Gambar Model Teori Efektivitas program
Aspek-aspek efektivitas
Aspek-aspek efektivitas berdasarkan pendapat Muasaroh (2010: 13), efektivitas dapat dijelaskan bahwa efektivitas suatu program dapat dilihat dari aspek-aspek antara lain:
(1) Aspek tugas atau fungsi, yaitu lembaga dikatakan efektivitas jika melaksanakan tugas atau fungsinya, begitu juga suatu program pembelajaran akan efektiv jika tugas dan fungsinya dapat dilaksanakan dengan baik dan peserta didik belajar dengan baik;
(2) Aspek rencana atau program, yang dimaksud dengan rencana atau program disini adalah rencana pembelajaran yang terprogram, jika seluruh rencana dapat dilaksanakan maka rencana atau progarm dikatakan efektif;
(3) Aspek ketentuan dan peraturan, efektivitas suatu program juga dapat dilihat dari berfungsi atau tidaknya aturan yang telah dibuat dalam rangka menjaga berlangsungnya proses kegiatannya. Aspek ini mencakup aturan-aturan baik yang berhubungan dengan guru maupun yang berhubungan dengan peserta didik, jika aturan ini dilaksanakan dengan baik berarti ketentuan atau aturan telah berlaku secara efektif; dan
(4) Aspek tujuan atau kondisi ideal, suatu program kegiatan dikatakan efektif dari sudut hasil jika tujuan atau kondisi ideal program tersebut dapat dicapai. Penilaian aspek ini dapat dilihat dari prestasi yang dicapai oleh peserta didik.
Indikator Efektivitas
Prespektif tersebut dikembangkan oleh Smith (1997) ke dalam beberapa indikator yaitu:
- Keuangan, di ukur dengan indikator : aliran kas, pertumbuhan penjualan
- Pelanggan, di ukur dengan indikator : penjualan produk baru, ketepatan waktu pengiriman, kualitas pelayanan.
- Proses internal dengan indikator : peningkatan teknologi, produktivitas, boaya perunit.
- Inovasi dengan indikator : waktu yang digunakan untuk mengembangkan suatu produk, waktu yang digunakan untuk merespon kebutuhan pasar, fokus terhadap produk baru.
Contoh Tesis yang membahas tentang Efektivitas program
Contoh Tesis 1 : Efektivitas Program Tayangan Reality Show “Mewujudkan Mimpi Indonesia” dan Tayangan Kuis dalam pembentukan Citra Wiranto-Harry Tanoesoedibjo (WN-HT)
Berdasarkan hasil penelitian yang dihasilkan bahwa kedua tayangan kuis (Kuis Kebangsaan dan Kuis Indonesia Cerdas) dan tayangan program Reality Show Mewujudkan Mimpi Indonesia Cerdas) dan tayangan program Reality Show Mewujudkan Mimpi Indonesia sama-sama mencapai efektifitas yaitu dengan menghasilkan citra positif dari WIN-HT di benak khalayak. Presentase positif dari kedua jenis program tayangan tersebut yaitu Program Kuis menghasilkan 64,1% responden yang menilai positif sedangkan 48,7% dari Reality Show. Dari perbedaan persentase positif dari kedua tayangan diatas maka diketahui bahwa tayangan kuis lebih efektif membentuk citra positif WIN-HT di benak mahasiswa KPI tahun masuk 2011/2012 dan 2012/2013 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Contoh Tesis 2 : Efektivitas Program Pelayanan Kesehatan Gratis (P2km) di Kota Bandarlampung
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian desktiptif dengan pendekatan kualitatif melalui teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa program pelayanan kesehatan gratis di Kota Bandarlampung sudah efektif. Hal tersebut ditunjukan dengan ketepatan sasaran program yang sudah tepat sasaran, sosialisasi program yang sudah dilaksanakan, pencapaian tujuan program yang sudah tercapai dan pemantauan program sudah dilakukan oleh pihak penyelenggara. Faktor pendukung adanya program pelayanan kesehatan gratis Di Kota Bandarlampung adalah adanya payung hukum Peraturan Walikota No.24 Tahun 2014 yang berisi tentang petunjuk teknis pelaksanaan pelayanan kesehatan dan hubungan kerjasama antar lembaga pemerintahan serta faktor penghambat dari program ini adalah rendahnynya tingkat kesadaran masyarakat dalam membawa kelengkapan prosudur dan ketidaksesuaian data pada saat berobat.
Contoh Tesis 3 : Efektivitas Program Akselerasi (Studi Evaluatif di SMP Negeri 1 Argamakmur)
Hasil penelitian menunjukan : pertama perencanaan yang dilakukan oleh pihak sekolah untuk mengadakan program akselerasi mulai dari kurikulum yang akan digunakan, proses rekrutmen dan seleksi siswa dan guru, pembiayaan, sarana dan prasarana yang digunakan pada program akselerasi sudah sesuai dengan standar yang ada pada Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Bagi Peserta Didik Cerdas Istimewa Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa. Maksudnya adalah perencanaan kurikulum sudah mengalami pengembangan yaitu kurikulum berdiferensiasi. Kurikulum diferensiasi diberikan bagi siswa cerdas istimewa dapat dilakukan melalui 3 cara yaitu, enrichment (pengayaan), extension (pendalama), dan acceleration (percepatan). Pada proses rekrutmen dan seleksi siswa direncanakan melalui 3 tahapan yaitu tes administrasi, psikotes dan wawancara. Pada proses seleksi guru juga direncanakan untuk sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dalam buku pedoman penyelenggaraan pendidikan bagi peserta didik cerdas istimewa. Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana dilakukan dengan musyawarah dengan orang tua siswa, begitu juga dengan perencanaan pembiayaan program akselerasi ini. Hal ini dapat disimpulkan bahwa perencanaan program akselerasi ini sudah cukup efektif.; kedua pelaksanaan program akselerasi ini sesuai dengan apa yang telah direncanakan, tidak ada penyimpangan yang terjadi pada pelaksanaan pada program akselerasi SMP Negeri 1 Argamakmur, pelaksanaan program akselerasi ini di SMP Negeri 1 Argamakmur dikategorikan efektif karena semua sudah sesuai dengan pedoman penyelenggaraan pendidikan bagi peserta didik cerdas istimewa; ketiga pengawasan program akselerasi dilakukan oleh Dit PSLB Ditjen Mandikdasmen, Dinas Pendidikan provinsi,dan Dinas Pendidikan Kabupaten. Selain itu komite dan orang tua murid juga memegang peranan penting dalam pengawasan program akselerasi, hal ini dilakukan untuk memperkecil kemungkinan kesalahan yang terjadi pada pelaksanaan program ini; keempat hasil dari program akselerasi ini sudah cukup efektif dan alumni program akselerasi ini mampu bersaing dengan siswa-siswa lain untuk mengikuti tes masuk di sekolah menengah atas favorit yang mereka inginkan, selain itu para alumni program akselerasi ini juga banyak yang memperoleh prestasi baik dari segi akademik maupun non akademiknya.
Contoh Tesis 4 : Efektivitas Program Pinjaman Bergulir Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Korelasi Pada PNPM Mandiri Perkotaan di BKM “Amanah Sejahtera” Kelurahan Siswodipuran Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali)
Adapun teknik analisis yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah analisis regresi sederhana. Hasil yang diperoleh adalah persamaan Y= 25,557 + 0,499X. Hal ini menunjukkan bahwa konstanta (a) 25,557 berarti apabila tidak ada variabel efektivitas Program Pinjaman Bergulir, maka nilai kesejahteraan masyarakat sebesar 25,557, sedangkan besarnya koefisien regresi variabel independen adalah 0.499, berarti apabila variabel efektivitas Program Pinjaman Bergulir meningkat 1 point, maka variabel ini mempunyai pengaruh positif terhadap kesejahteraan masyarakat sebesar 0,499. selanjutnya bila diuji dengan hipotesis uji t ditunjukkan nilai thitung>ttabel yaitu 5,569>1,99 dengan taraf signifikan 5%, maka dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan antara efektivitas Program Pinjaman Bergulir terhadap kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian mampu diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 29,8% yang artinya besarnya kontribusi variabel efektivitas Program Pinjaman Bergulir terhadap kesejahteraan masyarakat sebesar 29,8%, sedangkan sisanya sebesar 70,2% yang dipengaruhi dari variabel lain di luar penelitian yang tidak teridentifikasi. Atas dasar penelitian di lapangan, penulis menyimpulkan bahwa Program Pinjaman Bergulir berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat di Kelurahan Siswodipuran Boyolali.
Contoh Tesis 5 : Efektivitas Program Kelompok Usaha Bersama Fakir Miskin (KUBE-FM) di Kota Makassar
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program Kelompok Usaha Bersama Fakir Miskin di Kota Makassar kurang efektif. Hal ini dapat dilihat dari tujuh indikator untuk menilai efektivitas pelaksanaan program KUBE ada lima yang tidak efektif pelaksanaanya, yaitu proses sosialisasi, penyaluran bantuan usaha, kesesuaian bantuan, penyuluhan keterampilan, serta proses pendampingan usaha tidak berjalan sebagaimana mestinya. Sedangkan Bantuan anggaran dan kelompok sasaran sudah berjalan efektif.
Contoh Tesis 6 : Persepsi Mahasiswa Program Beasiswa Kemitraan Sumsel terhadap Efektivitas Program Beasiswa Kemitraan Sumsel di Universitas Negeri Yogyakarta
Penelitian bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa penerima beasiswa kemitraan terhadap efektivitas program beasiswa kemitraan ditinjau dari sasaran program, sosialisasi program, tujuan program dan pemantauan program. Penelitian dilakukan di UNY yang berjumlah 82 mahasiswa dengan sumber yaitu mahasiswa UNY yang menerima beasiswa kemitraan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner (angket), observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data kualitatif dengan cara reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Analisis data kuantitatif dengan menggunakan perhitungan mean, standar deviasi dan prosentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa program beasiswa kemitraan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan ditinjau dari sasaran program beasiswa cukup baik dengan persentase sebesar 63,59 %. Program beasiswa kemitraan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan ditinjau dari sosialisasi program cukup baik dengan persentase sebesar 51,34 %. Program beasiswa kemitraan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan ditinjau dari tujuan program beasiswa kemitraan cukup baik dengan persentase sebesar 80,08 %. Program beasiswa kemitraan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan ditinjau dari pemantauan program beasiswa kemitraan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan cukup baik dengan persentase sebesar 51,83 %.
Contoh Tesis 7 : Efektivitas Program Transmigrasi Terhadap Perekonomian Masyarakat (Studi Kasus pada Masyarakat Pendatang di Desa Tamarsari Kecamatan Bonggo Kabupaten Sarmi Papua)
Dari hasil data yang diperoleh (1). Kebijakan Pemerintah Daerah terhadap peningkatan ekonomi masyarakat melalui program transmigrasi di Desa Tamarsari yang mencakup perencanaan program transmigrasi Pemerintah Daerah yaitu dengan memberikan pelatihan di bidang koperasi desa sekaligus menyiapkan berbagai peralatan pertanian yang di sesuaikan dengan kondisi kawasan transmigrasi. Selain itu dengan memberikan pembinaan berupa pelatihan di bidang pertanian mulai dari hulu Sampai hilir. Pemerintah juga menyiapkan bibit pertanian maupun perkebunan dengan menyiapkan pendampingan tenaga ahli di bidang pertanian dan perkebunan. Selain itu, juga pada bidang koperasi pemerintah telah menyiapkan tenaga ahli yang mendampingi koperasi desa dalam rangka memberikan pembinaan. Perencanaan ini dengan menformulasikan kebijakan anggaran yang cukup, baik untuk penyiapan infrastruktur maupun suprastruktur serta kebijakan di bidang keamanan pihak pemerintah dalam hal ini kementrian transmigrasi bekerjasama dengan TNI dan POLRI. Kemudian Pemerintah daerah melaksanakan kebijakan dengan gerakan kerja gotong royong warga lokal dengan warga-warga transmigrasi dalam kegiatan baik pembukaan lahan, penanaman hingga pasca panen. Selain itu juga telah dibangunnya pasar lokal (pasar desa). Disamping itu telah dibentuknya kelompok tani dengan mengkolabirasikan susunan kepengurusan yang terdiri dari warga lokal setempat dengan warga transmigrasi. Dukungan lainnya adalah telah dibangunnya irigasi pertanian dan pencetakan persawahan sekaligus diberikannya bibit ternak sapi dan kambing pada setiap kepala keluarga. (2) Kesiapan masyarakat dalam program transmigrasi yang mencakup potensi masyarakat yang cukup mendukung aktivitas sosial ekonomi karena Desa Tamarsari merupakan satuan transmigrasi terletak berdekatan dengan kampung asli penduduk lokal dan posisinya berada dipertengahan antara kecamatan yaitu kecamatan Bonggo dan Bonggo timur dan kondisi tanahnya yang datar sehingga memudahkan para petani membuka lahan pertanian baru. (3) Kendala program transmigrasi di Kampung Tamarsari yang mencakup resistensi dengan masyarakat lokal, dimana masyarakat lokal merasa dijajah sehingga warga transmigrasi satuan Pemukiman Desa Tamarsari banyak yang minder. Begitu juga masyarakat lokal selalu merasa bahwa tanah yang ditempati warga trans adalah tanah nenek moyangnya sehingga membuat masyarakat merasa terusik degan pernyataan masyarakat lokal. Sehingga masyarakat lokal berasumsi, bahwa jika mereka menerima transmigrasi maka dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat lokal dan orang–orang trans tersebut yang akan berperan dalam memusnahkan masyarakat adat. Kendala lain adalah kondisi transportasi kurang mendukung bila dikaitkan dengan jarak tempuh dari pusat pemerintah dengan perkotaan dan desa. Karena itu sebagian masyarakat menganggap mereka merasa dibuang karena berada ditengah hutan belantara yang cukup jauh dari kota dan banyaknya titik-titik rawannya longsor jalan dan jembatan masih menggunakan kontruksi kayu. Apalagi minimnya sumber air bersih yang sangat dibutuhkan warga transmigrasi. Kendala ini disebabkan sulitnya mendapatkan bahan baku/material batu kali dan pasir karena harus berhadapan dengan wilayah warga local dengan harga yang tinggi mulai dari ratusan juta bahkan sampai milyaran.
Contoh Tesis 8 : Efektivitas Program Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Lingkungan Hidup pada Hotel Bintang Lima di Kawasan Pariwisata UBUD Kabupaten Gianyar
Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan program CSR belum berjalan efektif. Dari ketujuh program CSR, dua program telah berjalan efektif, yakni Adaptasi Perubahan Iklim dan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH), sedangkan lima program lainnya yang belum berjalan dengan efektif adalah Program Produksi Bersih, Kantor Ramah Lingkungan (Eco Office), Pengelolaan Sampahdengan Prinsip 3R (Reduce, Reuse and Recycle), Konservasi Sumber Daya Alam dan Energi, serta Energi Terbarukan (Renewable Energy). Faktor yang dominan mempengaruhi Program CSR adalah faktor organisasi, dengan skor 4,41. Strategi pelaksanaan program CSR, pihak pengelola melanjutkan strategi yang telah dilakukan. Namun untuk kemajuan pengelolaan Program CSR diperlukan pembenahan manajemen, dengan konsentrasi via integrasi vertikal.
Contoh Tesis 9 : Efektivitas Program Bumdesa dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa (Studi Kasus Bumdesa Arto Doyo Desa Samudra Kulon, Kecamatan Gumelar, Banyumas)
Hasil penelitian menunjukan bahwa program pemberdayaan ekonomi masyarakat desa oleh BUMDesa Arto Doyo ada tiga, dua baru tahap perencanaan yaitu unit usaha pertanian, dan pengadaan peralatan konveksi. Dan yang terealisasi baru satu, yaitu unit usaha simpan pinjam. Untuk indikator efektivitas menggunakan teori dari Ni Wayan Budiani dan Ahmad Wito Subagyo dengan tujuh indikator efektivitas program yaitu, ketepatan sasaran program, sosialisasi program, tujuan program, pemantauan program, ketepatan penggunaan dana, pengembalian dana, pelatiahan. Hasil penelitian menunjukan bahwa indikator ketepatan sasaran program, dan pengembalian dana sudah efektiv, sedangkan untuk kelima lainnya masih belum efektiv.
Contoh Tesis 10 : Efektivitas Program Pemberdayaan Masyarakat oleh Pusat Studi Biofarmaka Tropika (Kasus: Desa Sukaluyu Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor)
Sejak sekitar 10 tahun lalu Pusat Studi Biofarmaka Tropika telah melakukan kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Pusat Studi Biofarmaka Tropika adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat di Desa Sukaluyu, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor pada tahun 2013- 2015. Kegiatan tersebut mendapat pendanaan dari hibah kompetitif skema Iptek bersama Masyarakat (IbM) dari Kementerian Pendidikan Nasional. Hasil dari penelitian ini menunjukkan program pemberdayaan masyarakat oleh PSBT masih berorientasi pada hasil, belum mencakup proses. Tingkat partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan dan tahap monitoring dan evaluasi tergolong rendah. Tingkat partisipasi dalam tahap pelaksanaan dan tahap memanfaatkan hasil tergolong tinggi. Tingkat efektivitas program pemberdayaan masyarakat oleh PSBT pada semua aspek tinggi, baik pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pada dampak program pemberdayaan masyarakat oleh PSBT pada semua dampak tinggi, baik pada dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Leave a Reply