HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) untuk menurunkan Angka Kematian Bayi dan Balita

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) ~ Manajemen Terpadu Balita Sakit ( MTBS ) adalah suatu ppendekatan yang terpadu yang tata pelaksanaanya dilakukan pada balita sakit dengan fasilat rawat jalan dengan pengetahuan pelayanan kesehatan.

Manajemen Terpadu Balita Sakit

Manajemen Terpadu Balita Sakit

 

MTBS mencakup berbagai upaya yang berkaitan erat dengan penyembuhan penyakit pada bayi berupa pneumonia, diare, campak, malaria, infeksi telinga, malnutrisi, serta upaya peningkatan pelayanan kesehatan, pencegahan penyakit seperti imunisasi, pemberian vit K, Vit A dan konseling pemberian ASI atau makan.

Pada Modul MTBS 1 Tahun 2008 menyatakan:

MTBS digunakan sebagai standar pelayanan bayi dan balita sakit sekaligus sebagai pedoman bagi tenaga keperawatan ( bidan dan perawat ) khususnya di fasilitas pelayanan kesehatan dasar.

pada Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) memiliki tujuan yang dapat dikatakan signifikan, yaitu menurukan angka kesakitan serta kematian yang ada pada dunia yang terjadi secara masal. Dengan peningkatan fasilitas kesehatan yang ada serta memiliki pengetahuan dasar dari kesehatan kita bisa menilai tumbuh kembangnya anak sehat ataupun tidak sehat.

Penerapan MTBS dengan baik dapat meningkatkan upaya penemuan kasus secara dini, memperbaiki manajemen penanganan dan pengobatan, promosi serta peningkatan pengetahuan bagi ibu – ibu dalam merawat anaknya dirumah serta upaya mengoptimalkan system rujukan dari masyarakat ke fasilitas pelayanan primer dan rumah sakit sebagai rujukan.

Defenisi Manajemen Terpadu Balita Sakit

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) atau Integrated Management of Childhood Illness (IMCI) adalah suatu pendekatan yang terintegrasi/terpadu dalam tatalaksana balita sakit dengan fokus kepada kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita) secara menyeluruh. Suatu manejemen untuk balita yang datang di pelayanan kesehatan, dilaksanakan secara terpadu mengenai klasifikasi, status gizi, status imun maupun penanganan dan konseling yang diberikan.

Manajemen Terpadu Balita Sakit bukan merupakan suatu program kesehatan tetapi suatu pendekatan/cara menatalaksana balita sakit.

MTBS adalah suatu pendekatan yang digagas oleh WHO dan UNICEF untuk menyiapkan petugas kesehatan melakukan penilaian, membuat klasifikasi serta memberikan tindakan kepada anak terhadap penyakit-penyakit yang umumnya mengancam jiwa. MTBS bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan petugas, memperkuat sistem kesehatan serta meningkatkan kemampuan perawatan oleh keluarga dan masyarakat yang diperkenalkan pertama kali pada tahun 1999, merupakan suatu bentuk strategi upaya pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk menurunkan angka kematian, kesakitan dan kecacatan bayi dan anak balita di negara-negara berkembang.

MTBS merupakan suatu program pemerintah untuk menurunkan angka kematian balita dan menurunkan angka kesakitan.

Tujuan Manajemen Terpadu Balita Sakit

a) Meningkatkan keterampilan petugas
b) Menilai, mengklasifikasi dan mengetahui resiko dari penyakit yang timbul
c) Memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat dalam perawatan dirumah
d) Sebagai pedoman kerja bagi petugas dalam pelayanan balita sakit
e) Memperbaiki sistem kesehatan

 

Ruang Lingkup Manajemen Terpadu Balita Sakit

  • Penilaian, klasifikasi dan pengobatan bayi muda umur 1 hari- 2 bulan
    Penilaian dan klasifikasi anak sakit umur 2 bulan- 5 tahun
    Pengobatan yang telah ditetapkan dalam bagan penilaian dan klasifikasi
    Konseling bagi ibu
    Tindakan dan pengobatan
    Masalah dan pemecahan dan pelayanan tindak lanjut

Protap Pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit

  • Anamnesa : wawancara terhadap orang tua bayi dan balita mengenai keluhan utama, lamanya sakit, pengobatan yang telah diberikan dan riwayat penyakit lainnya.
  • Pemeriksaan :
    Untuk bayi umur 1hari-2 bulan
    Periksa kemungkinan kejang, gangguan nafas, suhu tubuh, adanya infeksi, ikterus, gangguan pencernaan, BB, status imun.
    Untuk bayi 2bulan-5 tahun
    Keadaan umum, respirasi, derajat dehidrasi, suhu, periksa telinga, status gizi, imun, penilaian pemberian makanan.
    Menentukan klasifikasi, tindakan, penyuluhan dan konsultasi dokter.

Langkah-Langkah Kegiatan

  • Pendaftaran bayi/balita menuju ruang KIA dan lanjut pelayanan MTBS
  • Petugas menulis identitas pasien pada kartu rawat jalan
  • Petugas melaksanakan anamnesa
  • Petugas melakukan pemeriksaan
  • Petugas menulis hasil anamnesa dan pemeriksaan serta mengklasifikan dan memberikan penyuluhan
  • Petugas memberikan pengobatan sesuai buku pedomen MTBS bila perlu dirujuk ke ruang pengobatan untuk konsultasi ke dokter.

Penerapan Manajemen Terpadu Balita Sakit

  1. Program MTBS perlu persiapan untuk menerapkannya meliputi :
  2. Informasi mengenai MTBS kepada seluruh petugas
  3. Persiapan penilaian, obat-obat dan alat yang digunakan untuk pelayanan
  4. Persiapan pengadaan formulir
  5. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan hasil pelayanan
  6. Penerapan MTBS dilaksanakan secara bertahap

IDENTIFIKASI TINDAKAN MTBS

Yaitu pengambilan keputusan oleh petugas dalam menangani diare, tindakan MTBS mencangkup 3 rencana terapi :
a. Terapi A
Terapi dirumah untuk mencegah dehidrasi, cairan yang biasa diberikan berupa oral gula-garam, sayuran dan sup yang mengandung garam.
b. Terapi B
Dehidrasi sedang dengan pemberian CRO. Ex : oralit
c. Terapi C
Dehidrasi berat dengan pemberian cairan RL

KONSELING MTBS

Merupakan suatu bantuan yang diberikan oleh konselor kepada klien sebagai upaya membantu orang lain agar ia mampu memecahkan masalah yang dihadapi.

KONSELING BAGI IBU

Bertujuan agar ibu mengetahui dan dapat menilai keadaan anak secara dini.
penilaian berupa :

I. Menilai cara pemberian makan anak :

Langkah yang dilakukan tenaga kesehatan, tanyakan kepada ibu cara pemberian makanan anak sehari-hari dan selama sakit. Bandingkan jawaban ibu dengan anjuran pemberian makan yang sesuai umur anak.

Hal yang ditanyakan :

a) Apakah ibu meneteki anak?
berapa kali?
apa ibu juga meneteki pada malam hari?

b) Apakah anak mendapat makanan/minuman lain?
makanan/minuman apa?
berapa kali sehari?
alat apa yang digunakan untuk memberi makanan?
jika BB menurut umur sangat rendah,maka ditanya barapa banyak makan/minum yang diberikan?
Apakah anak dapat porsi tersendiri?
Siapa yang memberi makan anak dan bagaimana caranya?

c) Selama anak sakit, apakah pemberian makan anak di ubah? bila ya, bagaimana caranya?
Anjuran makanan selama anak sakit maupun anak sehat
0-6 bulan : beri ASI sesuai keinginan anak, min 8x sehari.
6-8 bulan : teruskan pemberian ASI dan makanan pendamping ASI ex: pisang, pepaya, air jeruk dan air tomat, makan pendamping diberikan 2x/hari ,sesuai pertambahan umur diberikan bubur tim ditambah kuning telur, tempe, tahu, ayam, ikan, daging, wortel, bayam, kacang hijau, santan/minyak. frekuensi 7-8 sendok/hari
9-12 bulan : ASI dilanjutkan dan kenalkan makanan keluarga secara bertahap dimulai dari bubur nasi-nasi tim dan makanan keluarga. Berikan 3x/hari frekuensi 9-11 sendok, dan beri makanan selingan 2x/hari ex: bubur kacang hijau, pisang, biskuit dan lain-lain diantara waktu makan.
12-24 bulan : beri ASI sesuai keinginan anak, beri nasi lunak yang ditambah telur, ayam, ikan, tempe, tahu, daging, wortel, bayam, kacang, santan minyak. Beri 3x/hari dan makanan selingan 2x/hari.
> 2 tahun : makanan keluarga 3x/hari terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur dan buah, makanan selingan 2x/hari.
Jika anak diare, beri ASI lebih sering dan lebih lama. Jangan diberi susu kental.

Incoming search terms:

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?