HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Teori Lengkap tentang Theory Planned Behaviour (TPB) menurut Para Ahli dan Contoh Tesis Theory Planned Behaviour (TPB)

Gambaran dari Theory Planned Behaviour (TPB)

Definisi Theory Planned Behaviour (TPB)

Theory of Planned Behavior (TPB) merupakan perluasan dari Theory of Reasoned Action (TRA). Dalam TRA dijelaskan bahwa niat seseorang terhadap perilaku dibentuk oleh dua faktor utama yaitu attitude toward the behavior dan subjective norms (Fishbein dan Ajzen, 1975), sedangkan dalam TPB ditambahkan satu faktor lagi yaitu perceived behavioral control (Ajzen, 1991).

Theory of Planned Behavior (TPB) yang merupakan pengembangan dari Theory of Reasoned Action (TRA) (Ajzen dalam Jogiyanto, 2007). Jogiyanto (2007) Mengembangkan teori ini dengan menambahkan konstruk yang belum ada di TRA. Konstruk ini di sebut dengan kontrol perilaku persepsian (perceived behavioral control). Konstruk ini ditambahkan di TPB untuk mengontrol perilaku individual yang dibatasi oleh kekurangan-kekurangannya dan keterbatasan-keterbatasan dari kekurangan sumber-sumber daya yang digunakan untuk melekukan perilakuny (Hsu and Chiu 2002).

Faktor-faktor Theory Planned Behaviour (TPB)

  • Sikap terhadap perilaku

Sikap bukanlah perilaku, namun sikap menghadirkan suatu kesiapsiagaan untuk tindakan yang mengarah pada perilaku (Lubis,2010). Individu akan melakukan sesuatu sesuai dengan sikap yang dimilikinya terhadap suatu perilaku. Sikap terhadap perilaku yang dianggapnya positif itu yang nantinya akan dipilih individu untuk berperilaku dalam kehidupannya. Oleh karena itu sikap merupakan suatu wahana dalam membimbing seorang individu untuk berperilaku.

  • Persepsi kontrol perilaku

Dalam berperilaku seorang individu tidak dapat mengkontrol sepenuhnya perilakunya dibawah kendali individu tersebut atau dalam suatu kondisi dapat sebaliknya dimana seorang individu dapat mengkontrol perilakunya dibawah kendali individu tersebut. Pengendalian seorang individu terhadap perilakunya disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan juga faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri individu tersebut seperti keterampilan, kemauan, informasi, dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal berasal dari lingkungan yang ada disekeliling individu tersebut. Persepsi terhadap kontrol perilaku adalah bagaimana seseorang mengerti bahwa perilaku yang ditunjukkannya merupakan hasil pengendalian yang dilakukan oleh dirinya.

  • Norma Subyektif

Seorang individu akan melakukan suatu perilaku tertentu jika perilakunya dapat diterima oleh orang-orang yang dianggapnya penting dalam kehidupannya dapat menerima apa yang akan dilakukannya. Sehingga, normative beliefes menghasilkan kesadaran akan tekanan dari lingkungan sosial atau Norma Subyektif.

 

Teori-teori dari gambar Theory Planned Behaviour (TPB)

Komponen Theory Planned Behavior (TPB)

Kepercayaan perilaku yang memengaruhi sikap terhadap perilaku. Keyakinan perilaku adalah hal-hal yang mendorong individu untuk bertindak. Sedangkan sikap terhadap perilaku yaitu sikap individu terhadap perilaku yang diperoleh dari keyakinan yang ditimbulkan oleh perilaku tersebut.

  1. Keyakinan normatif yang mempengaruhi norma subjektif. Kepercayaan normatif adalah norma yang digunakan orang orang yang akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. Sedangkan norma-norma subyektif menjadi sebagai individu persepsi terhadap sosialisasi yang ada untuk menunjukkan atau tidak perilaku. Norma-norma subyektif ini identik dengan keyakinan dari seseorang tentang perbuatan atau orang lain atau orang lain yang perlu, harus, atau tidak boleh melakukan perilaku, dan memotivasi orang untuk mengetahui orang lain tersebut (Michener, Delamater, & Myers, 2004)
  2. Kontrol keyakinan yang memengaruhi kontrol perilaku yang dirasakan. Pengendalian keyakinan adalah pengalaman pribadi, atau orang-orang yang akan mempengaruhi hasil individu. Kontrol perilaku yang dirasakan adalah keyakinan bahwa individu pernah melakukan atau tidak pernah melaksanakan perilaku tertentu. Kontrol perilaku cerdik dan diartikan persepsi individu yang berhubungan dengan tingkah laku tertentu (Ismail dan Zain: 2008)

Aplikasi Penerapan Theory of Planned Behavior

Penelitian sebelumnya menggunakan teori ini dalam mengetahui ada tidaknya pengaruh hubungan independen antara indentitas diri individu dengan niatan atau rencana berperilaku. Hal ini dilakukan karena keragu-raguan terhadap pengaruh sikap individu dalam konsumsi sayuran organik yang dihasilkan negara. Hal ini berart intensi dan perilaku yang diteliti adalah konsumsi sayuran organik.

  • Attitude Toward Behavior

Masyarakat United States bereaksi terhadap sayuran organik. Sayuran organik dianggap solusi akan kekhawatiran penggunaan nitrogen sintetis yang telah meningkat enam kali lipat dan produksi pestisida telah meningkat sekitar dua puluh kali (Andow dan Davis: 1989).

  • Subjective Norms

Banyak orang bersedia membayar premi besar untuk makanan yang diproduksi secara organik seperti buah organik yang dihasilkan dan vegetasi khusus. Saat ini diperkirakan perintah harga premium semakin mengingkat. (Chadwick dkk: 1990). Banyaknya orang yang melakukan hal tersebut turut memengaruhi keputusan individu dalam masyarakat tersebut untuk turut membayar tinggi demi konsumsi sayuran organic.

  • Perceived Behavioral Control

Pengalaman individu dalam konsumsi sayuran organik terjadi sejak akhir perand dunia II di United States. Hal ini membuat wapsada individu dan memutuskan mengkonsumsi yang aman.

Dewasa ini, teori ini juga dapat diterapkan untuk beberapa perilaku sehat lainnya, seperti pencegahan perilaku merokok. Komponen attitude toward behavior dari pencegahan perilaku merokok adalah membuat perokok percaya akan hal postitif dan negative dari merokok sehingga ia memiliki kecenderungan untuk  sadar akan konsekuensi merokk. Komponen subjective norms adalah orang-orang disekitar perokok yang diminta atau dibuat untuk mendukung perokok berhenti merokok; perokok juga distimulasi agar menginternalisasi bahwa ia harus berhenti merokok. Lalu, komponen   perceived behavioral control adalah penggalian pengalaman buruk akibat merokok serta mendukung perokok agar mengkontrol perilaku merokoknya.

Contoh Tesis yang membahas tentang Theory Planned Behaviour (TPB)

Contoh Tesis 1 : Aplikasi Theory of Planned Behavior pada Perilaku Pemberian ASI Eksklusif : Studi Kasus

ASI Eksklusif bermanfaat bagi ibu, bayi, dan masyarakat. Salah satu intervensi untuk mencegah kematian bayi yaitu pemberian air susu ibu (ASI) secara eksklusif selama enam bulan. Sementara itu cakupan ASI Eksklusif di Indonesia masih belum mencapai target. Tujuan penelitian adalah mengaplikasikan Theory of Planned Behavior (TPB) untuk menjelaskan hubungan antara sikap, norma subjektif, dan persepsi kendali perilaku dengan niat dan perilaku pemberian ASI eksklusif. Penelitian dilakukan dengan pendekatan metode penelitian studi kasus terpancang. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah, dengan mengambil 14 desa dari 177 desa. Penelitian dilaksanakan pada bulan April – Agustus 2016. Sasaran penelitian adalah ibu yang mempunyai bayi berusia antara 6-12 bulan dan stakeholders program ASI Eksklusif di Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposif. Pengumpulan data dilakukan melalui kajian dokumen, observasi partisipasi, wawancara mendalam dan fokus group diskusi (FGD). Wawancara mendalam dilakukan terhadap 49 informan terdiri dari ibu menyusui dari bayi berusia 6-12 bulan sebanyak 30 orang dan stakeholders program ASI Eksklusif sebanyak 19 orang. Analisis data menggunakan analisis isi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa TPB memberikan kerangka untuk menjelaskan dimensi utama dari perilaku pemberian ASI eksklusif. Kesimpulan: Sikap, norma subjektif dan persepsi kendali perilaku secara kolektif berhubungan dengan niat perilaku dan niat merupakan anteseden langsung dari perilaku pemberian ASI Eksklusif. Saran: meningkatkan cakupan program pemberian ASI Eksklusif dapat dilakukan dengan membantu memperbaiki sikap positif, merubah norma subjektif untuk mendukung pemberian ASI Eksklusif, memperbaiki kendali perilaku yang dirasakan, dan memperkuat niat pemberian ASI Eksklusif.

Contoh Tesis 2 : Aplikasi Theory Of Planned Behavior dalam Membangkitkan Niat Pasien untuk Melakukan Operasi Katarak

Pembedahan adalah tindak lanjut dari diagnosis. Pendapatan terbesar di Klinik berasal dari operasi. Nomor pasien yang menderita katarak yang tidak menjalani operasi katarak mempengaruhi pendapatan dari Klinik. Masalah dalam penelitian ini jumlah penderita katarak yang tinggi yang tidak menjalani operasi katarak dengan rata-rata 50,7% per bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengklarifikasi pengaruh Theory of Planned Behavior dalam menghasilkan intensi untuk menjalani operasi katarak di antara pasien. Populasi yang diteliti adalah pasien yang memenuhi syarat untuk operasi katarak. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik sampling aksidental dengan jumlah 67 responden. Pengumpulan data adalah dilakukan menggunakan kuesioner dan analisis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda.

Hasil menunjukkan bahwa variabel sikap memiliki pengaruh dominan terhadap niat untuk menjalani operasi katarak, dengan nilai dari ? = 0,379. Variabel kedua adalah kontrol perilaku yang dirasakan dengan nilai ? = 0,258, dan ketiga variabel adalah norma subyektif dengan nilai ? = 0,246. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa variabel sikap terhadap perilaku adalah faktor dengan pengaruh dominan pada niat untuk menjalani operasi katarak. Akhirnya itu Diharapkan Klinik Mata Mojoagung dapat meningkatkan sikap, persepsi kontrol perilaku dan norma subyektif pasien.

Contoh Tesis 3 : Analisis Theory Of Planned Behavior dalam Pemilihan Produk Makanan Berlabel Halal Di Kota SEMARANG

Penelitian ini bertujuan untuk menguji actual purchase konsumen terhadap produk berlabel halal dengan menggunakan Theory of Planned Behavior. Penelitian ini menggunakan 4 variabel yaitu actual purchase ( 2 item), attitude ( 4 item), subjective norm (3 item), dan perceived behavior control (3 item).

Penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling, dengan 120 responden. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan uji validitas dan reabilitas, uji asumsi klasik, analisis linier regresi berganda, dan uji kelayakan model. Berdasarkan hasil analisis regresi menunjukkan bahwa variabel attitude, subjective norm, dan perceived behavior control berpengaruh positif terhadap actual purchase dengan koefisien nilai regresi masing – masing adalah 0.293 , 0.216 , dan 0.146.

Seperti halnya penelitian yang lain, penelitian ini juga mempunyai keterbatasan yaitu memiliki sampel yang terbatas, selain itu juga tidak memenuhi uji normalitas pada asumsi klasik. Hal ini disebabkan karena dalam penelitian menilai konsumen dari dua sudut pandang yang berbeda yaitu sudut pandang konsumen muslim dan non muslim terhadap produk halal. Sehingga untuk penelitian selanjutnya diharapkan peneliti lebih memokuskan penelitian yang akan diambil.

Contoh Tesis 4 : Pengujian Pengaruh Theory Of Planned Behavior Dan Tingkat Pemahaman Mengenai Chartered Accountant Terhadap Niat Mahasiswa Untuk Mengambil Sertifikasi Chartered Accountant (Studi Kasus pada Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2012 dan 2013 Universitas Negeri Yogyakarta)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh: (1) Sikap pada Chartered Accountant (CA), (2) Norma Subjektif pada CA, (3) Kontrol Perilaku Persepsian pada CA dan (4) Tingkat Pemahaman Mengenai CA terhadap Niat Mahasiswa untuk Mengambil Sertifikasi CA, serta (5) Sikap, Norma Subjektif, Kontrol Perilaku Persepsian pada CA dan Tingkat Pemahaman Mengenai CA secara bersama-sama terhadap Niat Mahasiswa untuk Mengambil Sertifikasi CA. Penelitian ini termasuk penelitian survei. Populasi dalam penelitian ini adalah 167 mahasiswa program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta angkatan 2012 dan 2013 dengan sampel penelitian sebanyak 120 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel dengan proportionate stratified random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Uji prasyarat analisis meliputi uji normalitas, uji linearitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana dan regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) Sikap pada CA berpengaruh positif dan signifikan terhadap Niat Mahasiswa untuk Mengambil Sertifikasi CA, ditunjukkan dengan persamaan regresi Y = 0,907 + 0,109X1, t hitung = 3,185 dan signifikansi = 0,001 serta R2= 0,079, (2) Norma Subjektif pada CA berpengaruh positif dan signifikan terhadap Niat Mahasiswa untuk Mengambil Sertifikasi CA, ditunjukkan dengan persamaan regresi Y = 3,120 + 0,120X2, t hitung = 2,382, dansignifikansi = 0,010, serta R2= 0,046 (3) Kontrol Perilaku Persepsian pada CA berpengaruh positif dan signifikan terhadap Niat Mahasiswa untuk Mengambil Sertifikasi CA, ditunjukkan dengan t hitung = 1,701 dan signifikansi = 0,046, (4) Tingkat Pemahaman Mengenai CA tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Niat Mahasiswa untuk Mengambil Sertifikasi CA, ditunjukkan dengan t hitung = 1,210 dan signifikansi = 0,115, (5) Sikap, Norma Subjektif, Kontrol Perilaku Persepsian pada CA dan Tingkat Pemahaman Mengenai CA secara bersama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Niat Mahasiswa untuk Mengambil Sertifikasi CA, ditunjukkan dengan persamaan regresi Y= -1,392 + 0,095X1 + 0,077X2 + 0,136X3 + 0,021X4, F hitung = 4,340, dan signifikansi =0,005 serta R2= 0,131.

Contoh Tesis 5 : Aplikasi Theory Of Planned Behavior dalam Membangkitkan Niat Pasien Untuk Melakukan Operasi Katarak

Pembedahan adalah tindak lanjut dari diagnosis. Pendapatan terbesar di Klinik berasal dari operasi. Jumlah pasien yang menderita katarak yang tidak menjalani operasi katarak mempengaruhi pendapatan dari Klinik. Masalah dalam penelitian ini adalah tingginya jumlah pasien katarak yang tidak menjalani operasi katarak dengan rata-rata 50,7% per bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengklarifikasi pengaruh Theory of Planned Behavior dalam menghasilkan niat untuk menjalani operasi katarak pada pasien. Populasi yang diteliti adalah pasien yang memenuhi syarat untuk operasi katarak. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik sampling aksidental dengan jumlah 67 responden. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan analisis dilakukan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel sikap memiliki pengaruh dominan terhadap niat untuk menjalani operasi katarak, dengan nilai ? = 0,379. Variabel kedua adalah kontrol perilaku yang dirasakan dengan nilai ? = 0,258, dan variabel ketiga adalah norma subyektif dengan nilai ? = 0,246. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa variabel sikap terhadap perilaku adalah faktor dengan pengaruh dominan pada niat untuk menjalani operasi katarak. Akhirnya diharapkan Klinik Mata Mojoagung untuk meningkatkan sikap, persepsi kontrol perilaku dan norma subyektif pasien.

Contoh Tesis 6 : Intensi Mencontek Ditinjau dari Theory Of Planned Behavior

Perilaku mencontek masih saja dilakukan oleh para pelajar di Indonesia, dari SD sampai perguruan tinggi bahkan kalangan masyarakat umum pun juga ada yang melakukannya. Theory of planned behavior dapat digunakan untuk mengidentifikasi perilaku mencontek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi intensi mencontek dengan menggunakan TPB. Desain yang digunakan kuantitatif prediktif dengan menggunakan skala TPB dan skala intensi mencontek. Jumlah subjek sebanyak 211 orang, teknik yang digunakan dalam pengambilan sample adalah cluster sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang positif dan signifikan antara TPB dengan intensi mencontek, dan menunjukkan bahwa TPB dapat digunakan untuk memprediksi intensi mencontek (R = 0.57 ; P = 0.000), dengan kontribusi yang diberikan oleh komponen sikap sebesar 0.327 ? (23.5%), norma subjektif sebesar 0.321 ? (21.8%), dan kontrol perilaku yang dirasakan sebesar 0.220 ? (11.7%).

Contoh Tesis 7 : Theory Planned Of Behaviour Sebagai Variabel Anteseden Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intensi Berwirausaha

Lulusan sarjana yang semakin meningkat dan lapangan kerja yang terbatas menyebabkan timbulnya pengangguran. Salah satu solusi dalam memecahkan masalah tersebut adalah dengan berwirausaha. Kewirausahaan banyak ditekankan pada generasi muda, karena orang muda memiliki segudang ide yang terus berkembang dan mencari suatu yang berbeda dengan yang lain. Oleh karena itu perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi intensi berwirausaha melalui pandangan teory perilaku Ajzen.

Intensi Berwirausaha adalah kepedulian atau ketertarikan seseorang terhadap hal-hal kewirausahaan. Jika telah diketahui faktor mana yang berpengaruh pada intensi berwirausaha maka seseorang dapat termotivasi untuk menjadi wirausahawan melalui faktor-faktor tersebut. TPB Ajzen adalah teori yang menjelaskan perilaku manusia, yang mengandung tiga hal yaitu pertimbangan, kehendak, dan perilaku. pertimbagan terdiri dari 3 dimensi, yakni attitude toward behaviour, subjective norm, dan perceived behaviour control. Dari ketiga dimensi tersebut dapat diketahui dimensi mana yang berpengaruh pada faktor-faktor yang mendorong minat wirausaha.

Penelitian ini melakukan analisisis tentang pengaruh faktor pendidikan, pengalaman kerja, keluarga, attitude toward, subjective norm, perceived behaviour control. Tujuan dari penelitian ini untuk menjawab pertanyaan yaitu apakah variabel pendidikan memiliki pengaruh pada attutude toward, subjective norm, dan , perceived behaviour control, apakah variabel pengalaman kerja memiliki pengaruh attutude toward, subjective norm, dan perceived behaviour control, apakah faktor keluarga memiliki pengaruh attutude toward, subjective norm, dan perceived behaviour control, dan apakah variabel anteseden attitude toward, subjective norm, dan perceived behaviour control memiliki pengaruh pada minat berwirausaha..

Penelitian ini mengambil populasi sejumlah 79 mahasiswa hibah pengajaran kelas kewirausahaan (A dan B) S 1 FE Reguler Universitas Sebelas Maret. Metode pengumpulan data adalah dengan kuesioner yang diberikan secara langsung kepada responden. Alat uji analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisis jalur melalui progam SPSS For Windows 11,5.

Contoh Tesis 8 : Teori Tindakan Reasoned dan Teori Perilaku yang Direncanakan (Sebuah Kajian Historis tentang Perilaku)

Theory of Reasoned Action (TRA) dan Theory of Planned Behavior (TPB) dari Ajzen dan Fishbein masih relatif baru, dan kurang banyak digunakan dan kurang banyak dikenal. Namun pada saat sekarang teori ini banyak digunakan oleh peneliti pada berbagai bidang disiplin ilmu antara lain, manajemen sumber daya manusia, marketing dan penelitian sosial lainnya. Theory Of Reasoned Action dan Theory of Planned Behavior merupakan suatu teori yang menjelaskan tentang perilaku manusia. Teori ini disusun menggunakan asumsi dasar bahwa manusia berperilaku dengan cara yang sadar dan mempertimbangkan segala informasi yang tersedia.

Contoh Tesis 9 : Aplikasi Theory Of Planned Behavior dalam Membangkitkan Niat Berwirausaha (Studi Kasus di Fakultas Ekonomi Unpaz, Dili Timor-Leste)

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh aplikasi theory of planned behavior dalam membangkitkan niat berwirausaha. Penelitian ini dilakukan untuk membantu Fakultas Ekonomi Universitas da Paz di Timor Leste sebagai dasar mengambil keputusan dalam memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan dalam hal berwirausaha.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang lulus dari program mata kuliah Kewirausahaan. Teknik dalam penentuan anggota sampel menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Penentuan ukuran sampel berdasarkan rumus Taro Yamane yaitu sampel sebanyak 94 orang dengan jumlah indikator penelitian sebanyak 12 yang semua tertuang dalam bentuk pernyataan pada kuesioner. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel independen X2 adalah variabel yang dominan pengaruhnya terhadap niat berwirausaha, dengan nilai beta sebesar 0,342 dan variabel yang menduduki diposisi ke dua adalah variabel kontrol perilaku (X3), dengan nilai beta 0,276, dan peringkat ketiga sekaligus yang memiliki pengaruh paling kecil adalah sikap dengan nilai beta sebesar 0,218.

Analisis kelayakan model menunjukkan nilai R2 sebesar 0.604, yang dapat diartikan bahwa 60,4 persen variasi atau baik buruknya Niat berwirausaha mampu dijelaskan Sikap (X1), Norma subjektif (X2), dan Kontrol perilaku X3 secara bersama-sama, sementara sisanya 39,6 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini.

Implikasi dari hasil penelitian yang dapat dikemukakan adalah semakin memahaminya aplikasi theory of planned behavior maka semakin meningkat niat berwirausaha oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi. Oleh karena itu Fakultas Ekonomi sangat diharapkan untuk dapat memperbaiki sikap, norma subyektif dan pengontrolan perilaku mahasiswa, dan juga harus memperluas jurusan yang terfokus pada entrepreneurship sehingga dapat membangkitkan niat berwirausaha.

Contoh Tesis 10 : Implementasi The Theory Of Planned Behavior Terhadap Perilaku Pembelian Produk Kosmetik Ramah Lingkungan

Penelitian ini menjelaskan tentang perilaku pembelian ramah lingkungan terhadap produk kosmetik ramah lingkungan, dengan menggunakan model The Theory of Planned Behavior sebagai landasan teoritis. Data yang diolah dalam penelitian ini berjumlah 275 responden dan hasil dianalisis menggunakan program SPSS 23.0. hasil menunjukkan bahwa behavioral belief berpengaruh secara positif terhadap attitude, normative belief memiliki pengaruh positif terhadap subjective norms dan control belief berpengaruh secara positif terhadap perceived behavioral control. Green purchase intention secara simultan dipengaruhi oleh ketiga prediktor attitude, subjective norms dan perceived behavioral control. Secara parsial, attitude memiliki pengaruh paling besar terhadap green purchase intention. Hasil menunjukkan bahwa green behavior dipengaruhi secara positif oleh perceived behavioral control dan green purchase intention. Efek mediasi dari green purchase intention ditemukan antara perceived behavioral control terhadap green behavior. Hasil analisis ANOVA menunjukkan bahwa perbedaan variasi dalam kelompok jenis kelamin, usia dan pendapatan perbulan memiliki pengaruh terhadap control belief. Perbedaan variasi pada kelompok pendapatan perbulan turut mempengaruhi normative belief.

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?