Judul Tesis : Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Kooperatif Model STAD dan Model TAI Ditinjau dari Kemampuan Awal dan Motivasi Berprestasi
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran yang diharapkan adalah pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran. Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk membuat siswa tertarik pada pembelajaran fisika diantaranya pada pemilihan pendekatan dan metode pembelajaran. Pendekatan dan metode pembelajaran yang sesuai dan tepat diharapkan dapat membuat siswa melakukan belajar secara optimal sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Salah satu pendekatan dalam pembelajaran yang diharapkan mampu melibatkan siswa secara aktif dalam mengikuti pembelajaran adalah pendekatan kooperatif.
Dengan pendekatan kooperatif diharapkan siswa termotivasi untuk melakukan belajar karena dengan kerja sama belajar menjadi lebih mudah sehingga hasil belajar menjadi bermakna. Intensitas belajar kelompok dalam penelitian ini adalah semua aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai-nilai sikap dalam unsur pembelajaran kooperatif.
Pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe TAI menekankan kerjasama dan saling tukar pengetahuan, maka partisipasi aktif individu dalam setiap kelompok sangat diharapkan siswa yang mempunyai kemampuan berpikir tinggi untuk dapat membantu siswa lain yang mengalami kesulitan belajar sehingga semua siswa mendapatkan kemampuan yang optimal.
Upaya yang ingin penulis lakukan adalah mengubah metode mengajar yang pada awalnya menggunakan metode ceramah dan diskusi informasi menjadi strategi mengajar menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD dan TAI yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini, penulis juga ingin menyelidiki pengaruh kemampuan awal dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar siswa.
B. Rumusan Masalah
- Apakah ada pengaruh pendekatan pembelajaran kooperatif model STAD dan model TAI terhadap prestasi siswa pada pokok bahasan dinamika gerak rotasi?
- Apakah ada pengaruh kemampuan awal terhadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan dinamika gerak rotasi?
- Apakah ada pengaruh motivasi berprestasi terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasa dinamika gerak rotasi?
C. Landasan Teori
Pembelajaran Kooperatif STAD
STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. “Metode pembelajaran kooperatif yang dapat diadaptasi pada sebagian besar mata pelajaran dan tingkat kelas.
Pembelajaran Kooperatif TAI
Dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa metode pembelajaran yang telah dikembangkan. Salah satunya adalah model pembelajaran TAI (Teams Assisted Individualization). TAI adalah suatu model pembelajaran yang dikemukakan oleh Slavin. “Teams Assisted Individualization” dapat diartikan sebagai kelompok yang dibantu secara individual. Metode TAI ini merupakan model pembelajaran secara kelompok dimana terdapat seorang siswa yang lebih mampu, berperan sebagai asisten yang bertugas membantu secara individual siswa lain yang kurang mampu dalam satu kelompok.
Pengertian Motivasi Berprestasi
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.
Pengertian Kemampuan awal
Kemampuan awal siswa adalah kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki siswa pada saat akan mengikuti program pengajaran. Nana Sudjana (2008:158) mengatakan bahwa “Pengetahuan dan kemampuan baru membutuhkan kemampuan sebelumnya dan kemampuan yang lebih rendah dari kemampuan baru tersebut”. Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan. kemampuan berasal dari kata “mampu” yang mempunyai arti sanggup melakukan sesuatu, yaitu sebelum mendapat pelajaran. Pengetahuan awal lebih rendah dari pengetahuan baru, sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal adalah hasil dari pembelajaran yang didapat sebelum mendapat kemampuan yang lebih tinggi.
D. Metodelogi Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai bulan November 2010 sampai dengan September 2011.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, sebagai populasi adalah siswa kelas XI IPA SMAN 1 Boja, Kabupaten Kendal, sampel diambil dengan sistem cluster random sampling, kelas XI IPA 1 menggunakan metode STAD dan kelas XI IPA 3 menggunakan metode TAI.
Data dikumpulkan dengan tes kemampuan awal dan prestasi belajar serta angket untuk motivasi berprestasi dan prestasi belajar efektif.
Data dianalisis menggunakan anova dengan desain factorial 2x2x2.
E. Simpulan
1. Prestasi belajar fisika mempunyai perbedaan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat nilai rata-rata diperoleh pada pembelajaran koorperatif model STAD dan model TAI. Perbandingan penggunaan pembelajaran TAI memberikan pengaruh yang hampir lebih besar dibanding dengan pembelajaran kooperatif model STAD. (Nilai rata-rata kelas dengan STAD yaitu 73,000 sedangkan TAI yaitu 76,706). Pada pembelajaran model TAI, siswa lebih merasa leluasa untuk menyatakan pendapat dan kelemahannya karena yang dihadapi adalah temannya sendiri bukan gurunya. Sehingga masalah yang dialami siswa lebih mudah terdeteksi dan terselesaikan.
2. Siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi rerata prestasi kognitifnya lebih kecil dibandingkan rerata prestasi kognitif siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah. Sehingga terdapat pengaruh kemampuan awal tinggi dan rendah terhadap prestasi kognitif dan afektif belajar fisika, akan tetapi tidak signifikan antara kemampuan awal tinggi dan rendah terhadap prestasi afektif belajar fisika. Ini berarti pembelajaran model TAI cukup berhasil untuk membimbing siswa meskipun dengan tingkat kemampuan rendah mendapatkan prestasi belajar yang baik
3. Motivasi berprestasi tidak memberikan pengaruh perbedaan yang signifikan. Secara umum, prestasi belajar dari motivasi berprestasi siswa yang masuk kategori tinggi dan rendah tidak jauh berbeda. Namun, berdasarkan rata-rata prestasi belajar, siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi belajar daripada siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah. Jadi siswa yang memiliki rata-rata skor motivasi berprestasi tinggi mendapat prestasi belajar yang yang lebih baik daripada siswa yang memiliki skor prestasi kategori rendah.
Leave a Reply