HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Tesis Pendidikan: Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD & Jigsaw II trhdp Prestasi

Judul Tesis : Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Jigsaw II terhadap Prestasi Belajar ditinjau dari Motivasi Berprestasi dan Sikap Sosial Siswa (Studi Kasus Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Listrik Statis pada siswa kelas XII-IA semester 1 Tahun Ajaran 2008/2009 SMA Taruna Nusantara Magelang)

 

A. Latar Belakang

Dunia pendidikan kita sedang menghadapi kenyataan rendahnya mutu pendidikan dibandingkan dengan mutu pendidikan negara-negara lain di tingkat regional apalagi global. Setidaknya itu tercermin dari hasil tes Trends in International Mathematics and Sciences Study (TIMSS) 2003. Berdasarkan hasil tes TIMSS, kemampuan matematika anak kelas dua sekolah menengah pertama (SMP) di Indonesia berada pada peringkat ke-34 dari 45 negara. Dan di bidang sains, Indonesia berada pada peringkat ke-36 dari 45 negara. Singapore berada di peringkat pertama untuk kemampuan matematika dan sains, Malaysia berada di peringkat ke-10 untuk matematika dan peringkat ke-20 untuk sains, dan Filipina berada di peringkat ke-41 untuk matematika dan peringkat ke-42 untuk sains (data dari National Center for Education Statistic yang diambil dari http://nces.ed.gov/ , Februari 2008).

Secara garis besar, pencapaian pendidikan nasional masih jauh dari harapan, apalagi untuk mampu bersaing secara kompetitif dengan perkembangan pendidikan pada tingkat global. Hal ini tentu menimbulkan keprihatinan banyak pihak, tidak hanya dalam negeri tetapi juga pihak luar negeri, seperti UNICEF. UNICEF mengharapkan Pemerintah Indonesia melaksanakan dengan sungguhsungguh aturan perundangan yang menyangkut peningkatan mutu pendidikan nasional (Media Indonesia Online, 8 Mei 2007).

 

B. Perumusan Masalah

  1. Apakah ada perbedaan pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Jigsaw II terhadap prestasi belajar siswa?
  2. Apakah ada pengaruh motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar siswa?
  3. Apakah ada pengaruh sikap sosial terhadap prestasi belajar siswa?

 

C. Landasan Teori

Pengertian Belajar

Menurut Gagne (1984) dalam Ratna Wilis D. (1989:11) “belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisma berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman”. Jadi belajar menyangkut perubahan dalam suatu organisma, berarti belajar membutuhkan waktu. Untuk mengukur belajar, kita amati perilaku organisma sebelum dan sesudah diberi suatu perlakuan atau pengalaman tertentu. Jika ada perubahan perilaku, berarti organism itu telah belajar.

Pengertian Model Pembelajaran

Menurut Joyce dalam Trianto ( 2007:5) :” Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, computer, kurikulum, dan lain-lain”. Sedangkan menurut Soekamto, dkk. dalam Nurulwati (2000) dalam Trianto (2007:5), maksud dari model pembelajaran adalah “Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar” Jadi model pembelajaran merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.

Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif atau cooperative learning (CL) adalah model pembelajaran di mana siswa belajar dalam kelompok, saling menguatkan, mendalami, dan bekerja sama untuk semakin menguasai bahan (Suparno, 2007:134). Fokus dari pembelajaran kooperatif adalah kemajuan bidang akademik dan afektif melalui kerja sama (Kindsvatter, dkk. dalam Suparno, 2007:134).

 

D. Metode Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester I kelas XII tahun pelajaran 2008 / 2009 dari bulan Juli 2008 sampai April 2009.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Taruna Nusantara Magelang kelas XII semester 1 tahun pelajaran 2008 /2009, dengan alamat Jalan Raya Purworejo, Magelang.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII IPA SMA Taruna Nusantara tahun pelajaran 2008 / 2009 yang terdiri 8 kelas.

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa enam kelas dari kelas XII IPA semester 1 SMA Taruna Nusantara tahun pelajaran 2008 / 2009.

Dalam penelitian ini digunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu tes dan angket.

 

E. Kesimpulan

  1. Perbedaan pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Jigsaw II terhadap prestasi belajar fisika pada pokok bahasan listrik statis tidak signifikan. Jadi prestasi belajar yang dicapai siswa pada kedua tipe pembelajaran ini tidak jauh berbeda. Walaupun demikian berdasarkan uji lanjut variansi diketahui bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II memberikan pengaruh yang lebih positif terhadap prestasi belajar fisika dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Oleh karena itu pembelajaran dengan metode Jigsaw II cenderung lebih baik daripada pembelajaran dengan metode STAD.
  2. Motivasi berprestasi berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar fisika. Berdasarkan uji lanjut diketahui bahwa motivasi berprestasi rendah memiliki pengaruh yang signifikan negatif terhadap prestasi belajar fisika. Jadi siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah mencapai prestasi belajar fisika yang rendah ( di bawah rata-rata ). Motivasi berprestasi tinggi dan sedang memberikan pengaruh yang positif terhadap prestasi belajar fisika walaupun pengaruhnya tidak signifikan. Jadi siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan sedang cenderung mencapai prestasi belajar fisika yang tinggi ( di atas rata-rata ).
  3. Sikap sosial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar fisika. Berdasarkan uji lanjut diketahui bahwa sikap sosial tinggi memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap prestasi belajar fisika, sedangkan sikap sosial rendah memberikan pengaruh negatif yang signifikan terhadap prestasi belajar fisika. Jadi siswa yang memiliki sikap sosial tinggi mencapai prestasi belajar fisika yang tinggi, sedangkan siswa yang memiliki sikap sosial rendah mencapai prestasi belajar fisika yang rendah. Sikap sosial sedang memberikan pengaruh negatif terhadap prestasi belajar fisika, walaupun tidak signifikan. Jadi siswa yang memiliki sikap sosial rendah cenderung mencapai prestasi belajar fisika yang rendah.

 

Contoh Tesis Pendidikan

  1. Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Metode SQ3R pada Siswa Kelas X.3 SMA
  2. Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Peranan Aparat Kelurahan terhadap Kesadaran Wajib
  3. Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Metode SQ3R Pada Siswa Kelas X
  4. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Jigsaw II terhadap Prestasi Belajar ditinjau
  5. Pembelajaran Keterampilan Berbicara di SMP Negeri 3 Salatiga

 

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?