HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Jenis Model Pembelajaran Kooperatif

Jenis Model Pembelajaran Kooperatif

Metode kerja kelompok sebenarnya bukan hal baru dalam dunia pendidikan. Kerja kelompok telah banyak diterapkan guru dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Akhir-akhir ini metode kerja kelompok mengalami kemajuan yang pesat berhubungan dengan inovasi- inovasi baru dalam kerja kelompok. Model pembelajaran kooperatif learning tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif learning yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model kooperatif learning dengan benar akan memungkinkan pendidik mengelolah kelas dengan lebih efektif (Lie, 2004: 28).


Terdapat beberapa jenis model pembelajaran kooperatif, di antaranya ialah:

a. Metode STAD ( Student Teams Achievement Devision )
b. Jigsaw
c. TAI ( Team Accelerated Instruction )
d. TGT ( Team Game Tournaments )
e. CIRC ( Cooperative Intregrated Readingand Compusition )
f. Learning Together
g. Group Investigation

Dari ketujuh metode belajar kelompok di atas, masing-masing mempunyai arti khusus dalam pelaksanaannya, yaitu:
a. Tujuan kelompok
b. Tanggung jawab individu
c. Kesempatan yang sama untuk sukses

d. Kompetisi antar kelompok
e. Tugas khusus
f. Penyesuaian diri dengan kebutuhan

Pembelajaran kooperatif secara umum menyangkut teknik pengelompokan yang didalamnya siswa bekerja terarah pada tujuan belajar bersama dalam kelompok kecil yang umumnya terdiri dari empat atau lima siswa. Pembentukan kelompok didasarkan pada pemerataan karakteristik psikologis individu, yang meliputi kecerdasan, kecepatan belajar, motivasi belajar, perhatian, cara berfikir, dan daya ingat.

Pembelajaran kooperatif dapat dikelompokkan menurut bentuknya sebagai berikut:
(1) siswa bekerja bersama-sama dalam kelompok untuk menguasai materi pelajaran,
(2) kelompok siswa terdiri dari siswa berprestasi tinggi, sedang, dan rendah,
(3) bila memungkinkan kelompok tersebut merupakan campuran dari jenis kelamin, dan
(4) penilaian atau sistem penghargaan dengan berorientasi kelompok bukan berorientasi individu (Arends. 1997).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang memandang keberhasilan individu diorientasikan dalam keberhasilan kelompok. Dalam hal ini, maka siswa bekerja sama untuk mencapai tujuan dan siswa berusaha keras membantu dan mendorong teman-teman satu kelompoknya untuk bersama-sama berhasil dalam belajar.

Incoming search terms:

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?