ABSTRAK
Tujuan penulisan adalah untuk mengetahui daya tarik wisata aktivitas outbound di kabupaten Karanganyar dan juga memasarkan dan menjual produk paket aktivitas outbound oleh penyelenggara dan event organizer serta strategi pemasarannya kepada konsumen serta faktor-faktor pendukung dan penghambat peningkatan jumlah wisatawan.
Untuk memperoleh data, dalam penelitian ini digunakan metode observasi, wawancara, studi dokumen, dan studi pustaka. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisa dengan teknik analisis non statistik atau kualitatif yang berupa uraian.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tarik wisata aktivitas outbound dan strategi pemasaran yang untuk menarik minat wisatawan yaitu pemasaran langsung dan pemasaran tidak langsung yang terdiri dari pendataan serta promosi dan publisitas. Dalam hal memasarkan produknya, penyelenggara outbound dan event organizer mempunyai orang-orang yang ahli di bidangnya. Hal ini mempermudah perusahaan dan nantinya dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Usaha yang dilakukan divisi marketing untuk mendapatkan banyak pelanggan adalah dengan cara selalu memberikan produk-produk terbaru dengan tetap mempertahankan pelayanan dan fasilitas terbaiknya. Hal ini tentu tak lupa atas bantuan divisi produksi yang ahli dalam membuat produk-produk baru, yang nantinya dapat membantu kelancaran proses marketing.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlu diperhatikan tentang strategi pemasaran tidak langsung pada hal pendataan. Hal ini dirasa kurang efektif karena diperlukan waktu yang lama untuk mendata nama-nama wisatawan yang sudah pernah menggunakan jasa Penyelenggara outbound dan event organizer di Kabupaten Karanganyar. Karena dari hasil pengamatan yang telah dilakukan data-data tersebut tidak lengkap dan ada beberapa file yang sudah hilang. Selain itu, untuk menciptakan suasana yang mendukung di lokasi kerja maka lebih baik jika ada rekruitmen karyawan baru agar para karyawan yang sudah bekerja tersebut tidak perlu mengerjakan pekerjaan yang bukan bagiannya yang dapat menyebabkan terganggunya proses kerja.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagaimana sebuah bentuk pengembangan ekonomi maka pengembangan industri pariwisata pun sebagai bagian gejala ekonomi bisnis memerlukan rencana yang baik bila ingin sukses dalam objek yang implisit maupun eksplisid (Happy Marpaung, 2002 : 1).
Pengembangan pariwisata tidak akan optimal apabila pada suatu sektor hanya dipengarui oleh pengusaha pribadi untuk kepentingan mereka sendiri. Di sektor lain bila sektor pariwisata didominasi oleh masyarakat hal ini tidak mungkin untuk mengembangkan secara optimal pada sektor ekonomi (Happy Marpaung, 2002 :1).
Secara empiris dapat ditunjukkan bahwa dalam pengembangan pariwisata harus dihilangkan rencana yang kuno dan tidak banyak menguntungkan tetapi dalam tuntutan paradigma kita harus menggunakan rencana yang fleksible dan kreatif. Pengembangan adalah tidak terbatas dengan membuat tempat serta pembuatan lingkungan semata-mata. Rencana pengembangan seharusnya mencoba merubah suatu lingkungan menjadi objek yang baik sehingga menarik perhatian wisatawan (Happy Marpaung, 2002: 1).
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dengan peningkatan jumlah penduduk kira-kira 25% pertahun dari jumlah penduduk sebelumnya dan tersebar di lebih dari 17.000 pulau. Indonesia terbagi dalam beberapa wilayah (propinsi) yang memiliki beraneka ragam budaya, adat istiadat, keindahan alam, flora dan fauna, bahkan kehidupan masyarakat. Disamping banyaknya peninggalan-peninggalan kerajaan, candi, dan peninggalan cagar budaya lainnya.
Di Indonesia juga memiliki keindahan alam yang eksotik dan memiliki daya tarik tersendiri. Salah satunya adalah keindahan alam yang terdapat di Kabupaten Karanganyar yang terletak di sebelah barat lereng Gunung Lawu, Jawa Tengah, pada posisi 110o 40 o 110 o 70 o bujur timur dan 7 o 28 o 7 o 16 o lintang selatan, beriklim tropis dengan suhu rata-rata 22? C 31? C. Wilayah Kabupaten Karanganyar terletak di Jawa Tengah bagian timur, apabila dicermati, posisi kawasan wisata di lereng Gunung Lawu sangatlah strategis bagi kepentingan pariwisata. Karena memiliki keidahan yang sangat eksotis yang dapat kita jumpai.
Karanganyar sendiri pada dasarnya memiliki beraneka ragam daya tarik wisata baik alam, budaya, maupun hutan. Dengan keaneka ragaman wisata tersebut Karanganyar mempunyai potensi yang besar untuk dijadikan sebagai daerah tujuan wisata (DTW). Objek wisata di Karanganyar antara lain Candi Sukuh, Candi Cetho, Grojokan Sewu dan lain sebagainya. Keindahan panorama pegunungan yang sangat alami yang sangat membantu menumbuhkan kesan atau suasana tersendiri di setiap momen, sekaligus memberikan gambaran yang lebih bahwa Karanganyar dan sekitarnya merupakan daerah tujuan wisata yang dapat memberikan atau mendukung untuk beberapa tema paket wisata seperti wisata budaya, sport, bulan madu dan lain lain. Dengan didukungnya fasilitas dan akses yang cukup memadai sehingga daerah tujuan wisata Karanganyar dan sekitarnya sangat berpotensi untuk dikemas dalam suatu produk paket wisata dengan beberapa tema antara lain : Pleasure tourism, recreasion tourism, cultural tourism, adventure tourism, sport tourism, bussiness tourism, convention tourism, spesial interest tourism (wisata untuk kesenangan, wisata untuk rekreasi, wisata budaya, wisata petualangan, wisata olah raga, wisata bisnis, wisata konvensi, wisata minat khusus) (Kersul, 2003 : 63).
Salah satu keunggulan Karanganyar yang menjadi trend saat ini adalah outbound, yang memberikan program seperti : personal efect ivenes programme, efective team building programme, quality leadership progamm (wisata untuk kesenangan, wisata untuk rekreasi, wisata budaya, wisata petualangan, wisata olah raga, wisata bisnis, wisata konvensi, wisata minat khusus). Program traning outbound ini akan banyak mempergunakan alam bebas sebagai medianya. Para peserta akan mempelajari semua materi dari kegiatan atau permainan yang akan diadakan di alam terbuka, oleh karena itu daerah Kabupaten Karanganyar tepatnya yang berada di lereng Gunung Lawu sangat mendukung diadakannya aktivitas outbound sebagai salah satu daya tarik wisatawan di Kabupaten Karanganyar. Hal ini didukung dengan banyaknya Biro perjalanan dan event organizer yang menyediakan fasilitasfasilitas paket aktivitas outbound seperti Penyelenggara outbound event organizer dan masih banyak lagi.
Program outbound ini dipandu secara profesional oleh para trainer dan fasilitator yang berpengalaman dalam manegement indoor atau outdor pelatihan, transfer attitude knowledge dan skills. Dimana setiap kegiatan yang dilaksanakan mengasah sensor kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual. Permainan ini mengandung unsur kegembiraan sehingga peserta merasa nyaman dan menyenangkan. Oleh karena itu penulisan ini mengangkat judul “Aktivitas outbound sebagai salah satu daya tarik wisata di Kabupaten Karanganyar”.
- Model Pengelolaan Desa Wisata Perkebunan Salak Pondoh Kembangarum, Donokerto, Turi, Sleman, Yogyakarta
- Potensi dan Pengembangan Obyek Wisata Goa Gong di Kabupaten Pacitan
- Pemasaran Paket Wisata dengan metode Personal Selling PT. Kesan Indah Abadi Tour and Travel
- Peran Promosi dan Pemasaran dalam Meningkatkan Jumlah Wisatawan Di Objek Wisata nDayu Alam Asri
- Potensi Dan Pengembangan Paket Wisata Karimunjawa
- Potret Wisata Malam Pasar Semawis Di Kota Semarang
- Strategi Pengembangan Obyek Wisata Goa Kreo Sebagai Daerah Tujuan Wisata di Kota Semarang
- Potensi Obyek Wisata Pantai Di Gunungkidul Yogyakarta
- Potensi Dan Promosi Desa Tumang Sebagai Desa Wisata Melalui Video Profile
- Potensi dan Pengembangan Obyek Wisata Alam Gua Tembus Di Kabupaten Wonogiri
- Pusat Konvensi dan Eksebisi di Solo
- Sistem Pengelolaan Obyek Wisata Air Terjun Kalipancur sebagai Aset Wisata Desa Nogosaren Kabupaten Semarang
- Pengembangan Obyek Wisata Pantai Sepanjang di Kabupaten Gunungkidul
- Kesenian Reog Sebagai Daya Tarik Wisata Budaya di Kabupaten Ponorogo
- Potensi Dan Pengembangan Wana wisata Coban Rondo sebagai daya tarik wisata di Kabupaten Malang
- Aktivitas Outbound Sebagai Salah Satu Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Karanganyar
Leave a Reply