Judul Skripsi : Pembelajaran Kimia Dengan Model Kooperatif Team Assisted Individualization Menggunakan Media Moodle Dan Media Cetak Ditinjau Dari Kreativitas Dan Kemampuan Memori Siswa
A. Latar Belakang Masalah
Kemampuan memori siswa dalam belajar ikatan kimia, sudah banyak yang melakukan pembahasannya. Namun jika di kaitkan dengan potensi kreativitas dalam proses belajar, kemampuan memori siswa merupakan salah satu potensi yang paling menunjang karena proses kreasi dari kreativitas mendasar atas pengalaman baik langsung ataupun tidak langsung yang terekam oleh ingatan siswa. Secara umum jika kemampuan ini tidak ditunjang oleh daya kreativitas siswa, kemampuan memori akan menjadi sebuah ingatan saja tanpa ada intuisi untuk mengembangkan lebih lanjut. Kebiasaan dalam mengerjakan ikatan kimia sebagai soal hafalan akan mengakibatkan pergeseran makna logis dari sifat unsur dan kaidah unsur dalam pembentukan senyawa itu sendiri.
Pada dasarnya kemampuan memori siswa dalam mempelajari ikatan kimia sangat membutuhkan kebiasaan siswa untuk mengingat kembali konsep – konsep yang telah dikuasai. Dengan intuisi kreativitas dan pengetahuan yang telah diketahuinya siswa kemudian mengelaborasi sehingga terbentuk pengetahuan untuk menjelaskan proses terjadinya ikatan.
B. Perumusan Masalah
- Adakah pengaruh penggunaan metode kooperatif Team Assisted Individualization dengan menggunakan media Moodle dan media cetak terhadap prestasi belajar siswa?
- Adakah pengaruh kemampuan memori terhadap prestasi belajar siswa?
- Adakah pengaruh kreativitas siswa terhadap prestasi belajar siswa?
- Adakah interaksi antara metode kooperatif Team Assisted Individualization dengan menggunakan media Moodle dan media cetak dengan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar siswa?
- Adakah interaksi antara metode Kooperatif Team Assisted Individualization dengan menggunakan media Moodle dan media cetak dengan kemampuan memori siswa terhadap prestasi belajar siswa?
C. Landasan Teori
Pembelajaran Team Assisted Individualization
Menurut Slavin dan Cyntia Lake (2007:26) model pembelajaran TAI digunakan untuk mempelajari matematika pada siswa kelas 3 sampai kelas 6. Namun model pembelajaran ini tidak menutup kemungkinan dapat digunakan pada kelas yang lebih tinggi. Seperti yang dilakukan oleh Nicholas dan Miler pada tahun 1994 pernah membandingkan efek model pembelajaran TAI dengan model tradisional pada siswa berumur 16 hingga 18 tahun.
Pembelajaran dengan Media Cetak
Salah satu bentuk bahan ajar yang kita ketahui adalah modul cetak. Media cetak adalah suatu peyampaian pelajaran yang telah dipilih dalam rangka pengembangan sistem pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas pembelajaran di sekolah (Roestiyah, 1982:105) media merupakan model pembelajaran mandiri (Nana Sudjana, 1989:83-84) pembelajaran dengan media memungkinkan siswa belajar dengan iramanya sendiri, tidak dipengaruhi oleh guru maupun rombongan belajarnya.
Moodle Sebagai Media
Bentuk lain dari media bahan ajar yang berkembang luas di masyarakat pendidikan adalah Moodle. Dari website http://Moodle.org, Moodle merupakan singkatan dari Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment. Masyarakat secara luas mengenal Moodle sebagai Learning Management System (LMS) atau Virtual Learning Environtment (VLM). Moodle merupakan gabungan fasilitas media bahan ajar yang interaktif dan terintegrasi. Moodle terprogram secara opensource dan dapat digunakan secara bebas untuk di implementasikan.
Kreativitas Siswa
Pandangan yang masih ada di masyarakat tentang kreativitas adalah sesuatu yang merupakan pemberian yang di wariskan oleh orang yang genius. Kreativitas diasumsikan sebagai sesuatu yang dimiliki dan tak dimiliki, sehingga pendidikan tidak dapat memberikan pengaruh untuk mengubah dan mempengaruhinya.
Kemampuan Memori
Informasi merupakan peristiwa – peristiwa yang terjadi baik diketahui maupun tidak dan selalu berjalan sesuai dimensinya, yaitu dimensi waktu. Terdapat suatu proses sehingga peristiwa di ingat menjadi informasi oleh manusia. Informasi tersebut pada akhirnya juga dapat menjadi pengetahuan. Bergantung dengan keseringan untuk memanggil kembali ingatan atas informasi yang dimiliki, maka semakin sering informasi tersebut digunakan semakin berdaya guna mengingat informasi tersebut. Kondisi ini pada akhirnya mengubah status informasi menjadi pengetahuan yang dibutuhkan.
D. Metodelogi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngawi, Kabupaten Ngawi Propinsi Jawa Timur.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan menggunakan anava tiga jalan dengan rancangan faktorial 2x2x2. Faktor pertama adalah metode pembelajaran yaitu media cetak dan media moodle. Faktor kedua adalah kreativitas siswa yang dikategorikan kedalam kreativitas tinggi dan rendah.
Populasi pada penelitin ini adalah siswa kelas X SMA N 2 Ngawi Tahun pelajaran 2011/2012.
E. Kesimpulan
1. Prestasi belajar kognitif siswa pada matapelajaran kimia untuk pokok bahasan ikatan kimia dipengaruhi oleh media pembelajaran yang digunakan oleh siswa kelas X D dan XE SMA N 2 Ngawi pada semester ganjil. Siswa yang belajar dengan media moodle memiliki rata – rata lebih tinggi dari pada siswa yang belajar dengan media cetak.
2. Siswa yang memiliki kreativitas tinggi memiliki prestasi belajar rata – rata lebih tinggi dengan nilai 77,356. Sedangkan siswa yang memiliki kreativits rendah memiliki prestasi dengan nilai 75,442. Namun pada hasil uji hipotesa tidak ada pengaruh dalam prestasi belajar kimia untuk pokok bahasan ikatan kimia.
3. Prestasi belajar siswa pada pokok bahasan ikatan kimia pada SMA N 2 Ngawi semester ganjil dipengaruhi oleh kemampuan memori siswa. Siswa dengan kemampuan memori tinggi memiliki prestasi belajar lebih tinggi dari siswa dengan kemampuan memori rendah.
4. Tidak terdapat interaksi antara penggunaan media pembelajaran baik cetak ataupun Moodle dengan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar baik kognitif ataupun afektif dalam metode pembelajaran TAI pada pokok bahasan ikatan kimia kelas X SMA N 2 Ngawi tahun pelajaran 2011/2012. Sehingga disimpulkan media pembelajaran memiliki pengaruh sendiri terhadap prestasi belajar, dan tidak dipengaruhi oleh kreativitas siswa.
5. Tidak terdapat interaksi antara antara penggunaan media pembelajaran baik cetak ataupun Moodle dengan kemampuan memori siswa terhadap prestasi belajar baik kognitif ataupun afektif dalam metode pembelajaran TAI pada pokok bahasan ikatan kimia kelas X SMA N 2 Ngawi tahun pelajaran 2011/2012. Sehingga disimpulkan media pembelajaran dan kemampuan memori siswa memiliki pengaruh sendiri – sendiri terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif.
Leave a Reply