Judul Tesis : Pembelajaran Kimia Menggunakan Metode Kooperatif TPS dan NHT Ditinjau dari Kemampuan Memori dan Kemampuan Berpikir Kritis
Latar Belakang Masalah
Potensi dalam diri siswa berupa kemampuan memori yang tinggi akan sangat mendukung penguasaan siswa terhadap materi Hidrokarbon. Memori atau ingatan merupakan kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan untuk menerima atau memasukkan (learning), menyimpan (retention), dan menimbulkan kembali (remembering) hal- hal yang telah lampau. Istilah lain yang sering digunakan dalam materi pelajaran kimia adalah memasukkan (recording), menyimpan (storage), dan menimbulkan kembali (retrieval). Seseorang yang mendapat informasi akan dimasukkan pada memorinya kemudian disimpan dan pada saat tertentu akan diungkap kembali sesuai dengan informasi yang telah diterima. Karakteristik materi Hidrokarbon yang kompleks dan terdapat banyak istilah serta konsep membutuhkan ingatan yang kuat agar tidak kesulitan dalam menguasainya. Siswa yang mempunyai kemampuan memori tinggi tentu tidak akan kesulitan dalam memberi nama struktur, menggambar struktur senyawa hidrokarbon, serta menuliskan reaksi senyawa hidrokarbon.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, perlu adanya penelitian mengenai pengaruh penerapan metode kooperatif tipe TPS dan NHT pada materi hidrokarbon dengan memperhatikan kemampuan memori dan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar dan keterampilan metakognitif siswa. Harapannya agar penerapan kedua metode dengan memperhatikan kemampuan memori serta kemampuan berpikir kritis ini akan dapat berpengaruh secara positif terhadap optimalnya pencapaian prestasi belajar siswa serta keterampilan metakognitifnya.
Perumusan Masalah
- Apakah terdapat pengaruh pembelajaran kimia dengan menggunakan metode kooperatif TPS dan metode kooperatif NHT terhadap prestasi belajar dan keterampilan metakognitif siswa?
- Apakah terdapat pengaruh kemampuan memori tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar dan keterampilan metakognitif siswa?
- Apakah terdapat pengaruh kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar dan keterampilan metakognitif siswa?
Kajian Teori
Model Pembelajaran Think-Pair-Share (TPS)
Model pembelajaran Think-Pair- Share dikembangkan oleh Frank Lyman dari Universitas Maryland pada tahun 1985. Guru menyampaikan pelajaran, menyampaikan pertanyaan kepada kelas, siswa diminta memikirkan jawaban (think), kemudian siswa berpasangan untuk mencapai kesepakatan terhadap jawaban (pair), terakhir guru meminta pasangan untuk berbagi jawaban dengan seluruh kelas (share) (Slavin,2008:257).
Model Pembelajaran Number Head Together (NHT)
Numbered Heads Together merupakan model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Spancer Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. NHT pada dasarnya adalah sebuah varian dari Group Discussion; pembelokkannya yaitu pada hanya ada satu siswa yang mewakili kelompoknya tetapi sebelumnya tidak diberitahu siapa yang akan menjadi wakil kelompok tersebut. Pembelokan tersebut memastikan keterlibatan secara total dari semua siswa.
Kemampuan Memori
Memori atau ingatan (memory) menurut Schacter (2001) dalam Santrock (2009) adalah penyimpanan informasi di setiap waktu. Para psikolog pendidkan mempelajari bagaimana informasi pada awalnya ditempatkan atau dikodekan menjadi ingatan, bagaimana informasi disimpan setelah dikodekan , dan bagaimana informasi ditemukan atau dipanggil kembali untuk tujuan tertentu di waktu yang akan datang. Memori menetapkan diri pada kontinuitas. Tanpa memori kita tidak akan mungkin bisa menghubungkan apa yang terjadi dalam hidup kita kemarin dan apa yang terjadi pada hidup kita hari ini.
Kemampuan Berpikir Kritis
Menurut Webster’s New Encyclopedic All New 1994 Edition “kritis” (critical) adalah “Using or involving careful judgement” sehingga “berpikir kritis” dapat diartikan sebagai berpikir yang membutuhkan kecermatan dalam membuat keputusan. Pengertian yang lain diberikan oleh Ennis (1996) yaitu: berpikir kritis merupakan sebuah proses yang bertujuan untuk membuat keputusan yang masuk akal mengenai apa yang kita percayai dan apa yang kita kerjakan.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan dilaksanakan dari bulan Februari-Agustus 2011. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMK Muhammadiyah 6 Gemolong Tahun Pelajaran 2010/2011.
Sampel diperoleh dengan teknik Cluster Random Sampling yang terdiri dari dua kelas, X TMO3 dan X TSM3. Kelas X TMO3 diberi pembelajaran dengan metode TPS dan kelas X TSM3 diberi pembelajaran dengan metode NHT.
Data dikumpulkan dengan metode tes untuk prestasi belajar kognitif, kemampuan memori, dan kemampuan berpikir kritis, dan angket untuk keterampilan metakognitif siswa.
Hipotesis diuji menggunakan Manova (Multivariat of Varians)
Simpulan
1. Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa tidak terdapat pengaruh penggunaan metode TPS dan NHT terhadap prestasi kognitif siswa, akan tetapi penggunaan kedua metode tersebut memberikan pengaruh yang berbeda terhadap keterampilan metakognitif siswa pada pada materi pokok hidrokarbon siswa kelas X SMK Muhammadiyah 6 Gemolong tahun ajaran 2010/2011. Adanya perbedaan prestasi kognitif bukan dipengaruhi oleh metode yang digunakan, akan tetapi lebih diperkirakan karena faktor lain.
Dapat dilihat bahwa rerata prestasi kognitif kelas yang dikenai pembelajaran NHT lebih tinggi daripada TPS. Kontradiksi dengan hal tersebut, penggunaan metode yang berbeda ternyata memberikan perbedaan interaksi sosial dan kesempatan diskusi siswa untuk saling bertukar pengalaman belajar. Model kooperatif NHT membantu mengarahkan siswa untuk memaksimalkan proses interaksi sosial sehingga masing-masing individu dalam kelompok mampu berbagi pengalaman belajar. Metode NHT lebih unggul dalam hal interaksi sosial sehingga memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap keterampilan metakognitif jika dibandingkan dengan metode TPS.
2. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa berarti bahwa ada pengaruh kemampuan memori tinggi dan rendah terhadap prestasi kognitif siswa, tetapi tidak ada pengaruh kemampuan memori tingg-dan rendah terhadap keterampilan metakognitif pada materi pokok hidrokarbon siswa kelas X SMK Muhammadiyah 6 Gemolong tahun ajaran 2010/2011. Siswa yang memiliki kemampuan memori tinggi cenderung lebih mudah menyerap informasi, lebih maksimal menyimpan informasi tersebut, dan lebih cepat mereview kembali apabila informasi tersebut dipanggil.
3. Dari hasil penelitian bahwa tidak ada pengaruh kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah terhadap prestasi kognitif siswa, tetapi ada pengaruh kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah terhadap keterampilan metakognitif pada materi pokok hidrokarbon siswa kelas X SMK Muhammadiyah 6 Gemolong tahun ajaran 2010/2011. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi cenderung lebih mudah menganalisis materi yang dihadapi, siswa akan sadar betul bagaimana dia belajar selama ini, kemudian merencanakan strategi yang terbaik untuknya, selain itu siswa harus mampu memantau dan merefleksi strategi yang dipilihnya. Hal inilah yang menyebabkan keterampilan metakognitifnya lebih tinggi dibandingkan siswa dengan kemampuan metakognitif rendah.
Leave a Reply