ABSTRAK
Laporan tugas akhir ini menguraikan tentang potensi Museum Fatahillah di Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang didirikannya Museum Fatahillah, pengelolaan dan promosi Museum Fatahillah, kendala yang dihadapi dalam mempromosikan Museum Fatahillah serta untuk mengetahui atraksi dan aktifitas apa saja yang dapat dilakukan di Museum Fatahillah. Penulisan ini disajikan dalam bentuk deskriptif untuk memperoleh gambaran informasi berhubungan dengan museum fatahillah sebagai potensi wisata sejarah di Jakarta. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka.
Hasil penelitian menunjukan bahwa latar belakang didirikannya Museum Fatahillah untuk merekam perjalanan sejarah Kota Jakarta semenjak zaman Batavia. Setiap obyek wisata diharapkan memiliki metode 4A terdiri dari aksesibilitas, amenitas, atraksi dan aktifitas. Promosi Museum Fatahillah menggunakan secara lisan, media cetak serta media elektronik sebagai penunjang promosi wisata. Kendala yang dihadapi Museum Fatahillah yaitu dana untuk promosi serta rusak nya koleksi-koleksi benda di museum karena pengunjung menggunakan benda-benda tersebut untuk berfoto dan ingin merasakan bagaimana menggunakan benda tersebut.
Kesimpulan penelitian ini bahwa Museum Fatahillah masih sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata di Jakarta karena lokasinya strategis serta mudah memiliki aksesibilitas terjangkau Pengelola Museum Fatahillah melalui peran pemerintah sebagai pemberi dana operasional dapat menyelenggarakan event-event untuk menarik pengujung sehingga kendala yang dihadapi dan permasalahan dalam pengelolaan museum dapat teratasi melalui peningkatan jumlah pengunjung.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pariwisata merupakan obyek dan daya tarik wisatawan di berbagai kota maupun daerah, setiap daerah memiliki obyek wisata dan daya tarik berbeda-beda. Seperti halnya Jakarta juga memiliki obyek dan daya tarik wisata terkenal di kalangan masyarakat (Sirait, 2000: 27).
Sebagai Ibukota Negara, Jakarta merupakan pusat pemerintah, perekonomian, perdagangan, bukan hanya itu Jakarta merupakan daerah kaya akan potensi wisata, diantaranya adalah obyek wisata peninggalan sejarah seperti Museum Fatahillah, Museum Bahari, Museum Wayang, Monumen Nasional. Perkembangan pariwisata didukung pula oleh pesatnya industri pariwisata seperti Hotel Berbintang, Restoran, Sarana Transportasi, Cindramata (Modul Museum Fatahillah, 2008: 13).
Kegiatan kepariwisataan di Kota Jakarta meliputi penjualan, promosi dan mengkoordinir daerah tujuan Pariwisata, membutuhkan tenaga terampil sdan profesional di bidang kepariwisataan dalam pengelolaan pariwisata tersebut. Pengembangan dalam meningkatkan industri pariwisata dilakukan dengan cara mengadakan event-event menarik, menata dan memelihara keberadaan objek wisata tersebut untuk menjadi sebuah objek untuk diandalkan di Kota Jakarta. Salah satu objek wisata bersejarah dan mempunyai potensi untuk dikembangkan adalah Museum Fatahillah (Siagian, 2007: 18).
Museum Fatahillah merupakan aset wisata sejarah di Jakarta. Museum Fatahillah atau orang lebih mengenal dengan sebutan Museum Sejarah Jakarta terletak di Jalan Taman Fatahillah no 2, Jakarta Utara Telepon : (62 21) 6901483. Nama Museum Fatahillah diambil dari nama taman dihalaman Museum Fatahillah. Museum ini menyimpan banyak hal untuk diceritakan dari masa lalu. Mulai dari perjalanan sejarah Jakarta, hasil penggalian arkeologi di kawasan Jakarta, mebel antik dari abad ke-18, keramik, gerabah, hingga batu prasasti. Terdapat juga berbagai koleksi tentang kebudayaan Betawi, numismatik, dan becak. Bahkan kini juga diletakkan patung Dewa Hermes (menurut mitologi Yunani, merupakan dewa keberuntungan dan perlindungan bagi kaum pedagang) semula terletak di perempatan Harmoni dan meriam Si Jagur dianggap mempunyai kekuatan magis. Museum Fatahillah juga sudah dilengkapi beberapa fasilitas sehingga cocok sekali untuk dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara (Modul Museum Fatahillah, 2008: 15).
Daya tarik Museum fatahillah yaitu mempunyai keistimewaan koleksi keanekaragaman benda-benda bersejarah, seperti benda-benda arkeologi masa Hindu, Buddha, hingga Islam, benda-benda budaya peninggalan masyarakat Betawi, aneka mebel antik mulai abad ke-18 bergaya Cina, Eropa, dan Indonesia, gerabah, keramik, dan prasasti. Koleksi benda-benda tersebut dipamerkan diberbagai ruang Museum Fatahillah Jakarta, seperti Ruang Prasejarah, Ruang Jakarta Masa Kini, Ruang Prasasti, Ruang Joen Pieter Zoon Coen. Bagi pengunjung untuk menikmati koleksi museum akan dimudahkan oleh tata pamer Museum Sejarah Jakarta. Tata pamer tersebut dirancang berdasarkan kronologi sejarah, yakni dengan cara menampilkan sejarah Jakarta dalam bentuk display. Koleksi-koleksi tersebut ditunjang secara grafis oleh foto-foto, gambar-gambar dan sketsa, peta, dan label penjelasan agar mudah dipahami berdasarkan latar belakang sejarahnya. Selain itu, museum ini juga memamerkan benda-benda bersejarah lainnya seperti uang logam zaman VOC, aneka timbangan atau dacinan, meriam Jagur dianggap mempunyai kekuatan magis, serta bendera dari zaman Fatahillah. Selain itu, pengunjung juga melihat lukisan-lukisan karya Raden Saleh, peta-peta kuno, dan sebuah foto Gubernur VOC bernama J.P. Coen (Dinas Kebudayaan dan Permuseuman, 2006: 25).
Potensi Museum Fatahillah yaitu sebagai obyek wisata adalah sisi perkembangan Kota Jakarta kuno hingga modern ini. Di kawasan ini terlihat adanya sungai sebagai poros kota, benteng, kawasan Pecinan, perdagangan, pusat pemerintahan, dan permukiman. Membawa wisatawan mengembara mengenang dan melihat bagaimana Jakarta berkembang tentu amat menarik. Di Kota Tua, tercatat selain 284 bangunan bersejarah, Pasar Glodok juga telah ada sejak tahun 1740. Pada perkembangannya kini, Kota Tua diperkaya dengan adanya Pasar Asemka sebagai pasar pusat perhiasan imitasi dan kosmetik serta Mangga Dua sebagai pusat fashion. Semua itu bisa menambah kekhasan Kota Tua (www:wikipedia.org/wiki/museum_fatahillah).
Museum Fatahillah Jakarta juga sering menggelar festival seperti “Batavia Art Festival” pada 21 Juni untuk memperingati HUT ke-482 Kota Jakarta. Kegiatan itu dipusatkan di Taman Fatahillah dengan menampilkan pameran pembangunan, atraksi seni, dan budaya serta kuliner. Kegiatan ini merupakan salah satu media informasi untuk masyarakat luas dalam memperkenalkan potensi dimiliki Jakarta. Melalui festival itu masyarakat mendapatkan berbagai pengetahuan, baik seni budaya maupun kuliner Jakarta. Pada Atraksi seni budaya akan ditampilkan tanjidor, ondel-ondel, musik keroncong serta barongsai. Berbagai masakan serta kue khas Jakarta juga dihadirkan dalam acara tersebut. Kegiatan festival tersebut sebagai upaya untuk melestarikan khasanah seni budaya di Jakarta. Selain itu pada sisi lain pelaksanaan festival dipusatkan di Taman Fatahillah diharapkan akan membuat masyarakat luas lebih mengenal kota Jakarta beserta museumnya. Daerah sekitar pelaksanaan kegiatan tersebut terdapat Museum Fatahillah, Museum Wayang, serta Museum Seni Rupa dan Keramik. Festival itu diharapkan akan menarik kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik ke museum-museum tersebut.
Potensi pada Museum Fatahillah di atas menarik untuk dilakukan penelitian, khususnya berkaitan dengan kepariwisataan. Berdasarkan uraian di atas mengambil judul ”POTENSI MUSEUM FATAHILLAH SEBAGAI WISATA SEJARAH DI JAKARTA“.
- Model Pengelolaan Desa Wisata Perkebunan Salak Pondoh Kembangarum, Donokerto, Turi, Sleman, Yogyakarta
- Potensi dan Pengembangan Obyek Wisata Goa Gong di Kabupaten Pacitan
- Pemasaran Paket Wisata dengan metode Personal Selling PT. Kesan Indah Abadi Tour and Travel
- Peran Promosi dan Pemasaran dalam Meningkatkan Jumlah Wisatawan Di Objek Wisata nDayu Alam Asri
- Potensi Dan Pengembangan Paket Wisata Karimunjawa
- Potret Wisata Malam Pasar Semawis Di Kota Semarang
- Strategi Pengembangan Obyek Wisata Goa Kreo Sebagai Daerah Tujuan Wisata di Kota Semarang
- Potensi Obyek Wisata Pantai Di Gunungkidul Yogyakarta
- Potensi Dan Promosi Desa Tumang Sebagai Desa Wisata Melalui Video Profile
- Potensi dan Pengembangan Obyek Wisata Alam Gua Tembus Di Kabupaten Wonogiri
- Pusat Konvensi dan Eksebisi di Solo
- Sistem Pengelolaan Obyek Wisata Air Terjun Kalipancur sebagai Aset Wisata Desa Nogosaren Kabupaten Semarang
- Pengembangan Obyek Wisata Pantai Sepanjang di Kabupaten Gunungkidul
- Kesenian Reog Sebagai Daya Tarik Wisata Budaya di Kabupaten Ponorogo
- Potensi Dan Pengembangan Wana wisata Coban Rondo sebagai daya tarik wisata di Kabupaten Malang
- Aktivitas Outbound Sebagai Salah Satu Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Karanganyar
Leave a Reply