Judul Skripsi : Penerapan Laboratorium Riil dan Virtual Pada Pembelajaran Biologi Ditinjau dari Gaya Belajar dan Kemampuan Memori Siswa
A. Latar Belakang Masalah
Pada masa sekarang ini, pembelajaran inovatif yang akan mampu membawa perubahan belajar bagi siswa telah menjadi barang wajib bagi guru/dosen. Pembelajaran konvensional telah usang dan dipandang sesuatu yang tidak menarik lagi. Siswa sudah tidak nyaman dengan model pembelajaran konvensional tersebut. Sebaliknya siswa akan senang dengan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan informasi dan teknologi yang terus berkembang. Karena itu, perlu dirancang suatu kegiatan belajar yang menarik bagi siswa.
Pembelajaran IPA khususnya Biologi menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan ketrampilan proses dan sikap ilmiah, maka pembelajaran yang paling sesuai adalah dengan metode demonstrasi atau eksperimen. Melalui metode demonstrasi atau eksperimen siswa secara langsung dapat mengalami proses proses IPA, mampu menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Banyaknya materi pelajaran biologi yang berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari dan lingkungan, namun dalam proses belajar mengajar guru dan siswa tidak mungkin menyampaikannya dengan obyek yang sebenarnya, dengan alasan pertimbangan biaya, resiko yang mungkin terjadi dan waktu yang tidak memungkinkan.
B. Perumusan Masalah
- Adakah pengaruh pembelajaran dengan penerapan laboratorium rill dan virtual terhadap prestasi belajar biologi?
- Adakah pengaruh gaya belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar biologi?
- Adakah pengaruh kemampuan memori mahasiswa terhadap prestasi belajar biologi?
C. Landasan Teori
Laboratorium Riil
Menurut Mujiono (2005:11), “laboratorium riil adalah laboratorium tempat khusus yang dilengkapi dengan alat-alat dan bahan-bahan riil untuk melakukan percobaan/praktikum baik fisika, kimia atau biologi”. Alat laboratorium untuk menguatkan atau memberi kepastian informasi, menentukan hubungan sebab akibat, mempraktekkan sesuatu yang dikehandaki, mengembangkan ketrampilan mendorong gairah kepada siswa.
Laboratorium Virtual
Laboratorium virtual atau sering disebut simulasi komputer untuk menyajikan fenomena alam memegang peranan penting di dalam proses pembelajaran sains. Apalagi jika dalam proses pembelajaran menggunakan media komputer untuk membantu mencapai suatu pemahaman lebih dalam pada pokok bahasan yang sedang disajikan. Tidak bisa dipungkiri bahwa simulasi komputer belum banyak digunakan oleh kebanyakan dari para dosen dan instruktur di Indonesia.
Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Model pembelajaran langsung (Direct Instruction) adalah suatu model pembelajaran yang lebih berpusat pada guru. Model pembelajaran langsung bertumpu pada prinsip psikologi perilaku dan teori belajar sosial, khususnya tentang permodelan (modelling).
Gaya Belajar
Menurut James dan Blank (1993:47), “learning style is habit learns where somebody felts efficientest and effective in get, processed, keep and take outside something that is studied”. Gaya belajar didefinisikan sebagai kebiasaan belajar dimana seseorang merasa paling efisien dan efektif dalam menerima, memproses, menyimpan dan mengeluarkan sesuatu yang dipelajari.
Kemampuan Memori
Memori adalah menyimpan dan mengingat. Memori terdiri atas kumpulan informasi di dalam otak dan tentang kemampuan otak untuk menyaring semua fakta yang telah disimpan di dalamnya, dan dapat muncul dengan fakta tertentu atau sepotong informasi yang diperlukan pada saat tertentu.
D. Metodelogi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi adalah mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UMS tahun akademik 2008/2009.
Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik classter random sampling yang terdiri dari 4 kelas, 2 kelas untuk laboratorium riil dan 2 kelas untuk laboratorium virtuil.
Pengumpulan data diperoleh dari
1) angket tentang gaya belajar
2) tes kemampuan memori
3) tes prestasi hasil belajar biologi. Pengujian hipotesis dianalisis dengan menggunakan Anava 3 jalur dengan desain faktorial 2 x 3 x 2.
E. Kesimpulan
1. Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata prestasi belajar biologi untuk kelas laboratorium riil = 60,250 dan untuk kelas laboratorium virtuil = 67, 438. Ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan laboratorium virtuil menghasilkan rata-rata prestasi belajar lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan laboratorium riil. Dari analisis data diperoleh p-value = 0,004 yang berarti bahwa ada pengaruh penggunaan metode Laboratorium Riil dan Laboratorium Virtuil terhadap prestasi belajar biologi.
2. Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata prestasi belajar pada mahasiswa yang mempunyai gaya belajar auditory = 64,583, gaya belajar visual = 67,941 dan gaya belajar kinestetik = 56,705. Dari analisis data diperoleh p-value = 0,000 yang berarti bahwa ada pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar biologi,
3. Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata prestasi belajar untuk kelompok mahasiswa yang mempunyai kemampuan memori tinggi = 68,293 dan untuk kelompok mahasiswa yang mempunyai kemampuan memori rendah = 59,167. Dari analisis data diperoleh p-value = 0,000 yang berarti bahwa ada pengaruh kemampuan memori terhadap prestasi belajar biologi.
Leave a Reply