HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Metode Penelitian Skripsi, Definisi dan Tinjauan Singkat

METODE PENELITIAN

Metode penelitian atau metode ilmiah adalah prosedur atau lagkah- langkah dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Jadi metode penelitian adalah cara sistematis untuk menyususn ilmu pengetahuan. Sedangkan teknik penelitian adalah cara untuk melaksanakan metode penelitian.

Metode penelitian biasanya mengacu pada bentuk-bentuk penelitian.

3.1 Macam-macam Metode Penelitian

Mengacu pada bentuk penelitian, tujuan, sifat masalah dan pendekatannya ada empat macam metode penelitian :

  1. Metode Eksperimen (Mengujicobakan), adalah penelitian untuk menguji apakah variabel-variabel eksperimen efektif atau tidak. Untuk menguji efektif tidaknya harus digunakan variabel kontrol. Penelitian eksperimenadalah untuk menguji hi[potesis yang dirumuskan secara ketat. Penelitian eksperimen biasanya dilakukan untuk bidang yang berssifat eksak. Sedangkan untuk bidang sosaial bisanya digunakan metode survey eksplanatory, metode deskriptif, dan historis.
  2. Metode Verifikasi (Pengujiaan), yaitu untuk menguji seberapa jauh tujuan yang sudaah digariskan itu tercapai atau sesuaai atau cocok ddengan harapan atau teori yang sudah baku. Tujuan daari penelitian verifikasi adalah untuk menguji teori-teori yang sudah ada guna menyususn teori baru dan menciptakan pengetahuan-pengetahuan baru. Lebih mutaakhirnya, metode verifikasi berkembang menjadi grounded research, yaitu metode yang menyajikan suatu pendekatan baru, dengan data sebagai sumber teori (teori berdasarkan data).
  3. Metode Deskriptif (mendeskripsikan), yaitu metode yang digunakan untuk mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat-sifat suatu fenomena. Metode ini dimulai dengan mengumpulkan data, mengaanalisis data dan menginterprestasikannya. Metode deskriptif dalam pelaksanaannya dilakukan melalui: teknik survey, studi kasus (bedakan dengan suatu kasus), studi komparatif, studi tentang waktu dan gerak, analisis tingkah laku, dan analisis dokumenter.
  4. Metode Historis (merekonstruksi), yaitu suatu metode penelitian yang meneliti sesuatu yang terjadi di masa lampau. Dalam penerapannya, metode ini dapat dilakkan dengan suatu bentuk studi yang bersifat komparatif-historis, yuridis, dan bibliografik. Penelitian historis bertujuan untuk menemukan generaalisasi dan membuat rekontruksi masa lampau, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi serta mensintesiskan bukti-bukti untuk enegakkan fakta-fakta dan bukti-bukti guna memperoleh kesimpulan yang kuat.

3.2 Langkah-langkah Penelitian (Proses Kegiatan Ilmiah)

Screen Shot 2015-04-11 at 3.14.50 PM
1. Mengidentikasi, Memilih dan merumuskan Masalah

1.1 Mengidentifikasi Masalah

  1. Mengidentifikasi masalah adalah mencari masalah yang paling relevan dan menarik untuk diteliti.
  2. Masalah dapat dicari melalui “Pancaindera”, yaitu pengamatan, pendengaran, penglihatan, perasaan, dan penciuman.
  3. Permasalahan ada kalau ada kesenjangan (gap) antara das sollen dan das sein , yaitu ada perbedaan antara apa yang seharusnya dengan apa yang ada dalam kenyataan, antara apa yang diperlukan dengan apa yang tersedia, antara harapan dan kenyataan.

Masalah berkaitan dengan suatu kondisi yang mengancam, mengganggu, menghambat, menyulitkan, yang menunjukkan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan. “A problem as any situation where a gap exist between the actual and the desire d ideal state (Sekaran, 1992).

1.2 Sumber Masalah

Masalah dapat diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut:

  1. Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan penelitian
  2. Seminar, diskusi dan lain-lain pertemuan ilmiah
  3. Pernyataan pemegang otoritas
  4. Pengamatan sepintas
  5. Pengalaman pribadi
  6. Perasaan intuitif.

1.3 Memilih Masalah/Pembatasan

Dalam mengidentifikasi masalah biasanya dijumpai lebih dari satu masalah, dan tidak semua masalah dapat/layak diteliti. Oleh sebab itu perlu diadakan pemilihan/pembatasan masalah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih masalah:

  1. Masalah tersebut layak atau tidaknya untuk diteliti, tergantung pada :
    • Ada/tidaknya sumbangan terhadap teori dan ada/tidaknya teori yang relevan dengan itu ,
    • Ada/tidaknya kegunaan untuk pemecahan masalah-masalah praktis.
  2. Managebility,yaitu
    • Cukup dana,
    • cukup waktu,
    • cukup alat,
    • cukup bekal kemampuan teoritis, dan
    • cukup penguasaan metode yang diperlukan.

1.4 Merumuskan Masalah

1. Setelah masalah diidentifkasi dan dipilih/dibatasi, selanjutnya masalah tersebut hendaknya:

  • Dirumuskan dalam kalimat tanya (?) yang padat dan jelas.
  • Memberikan petunjuk tentang kemungkinan pengumpulan data guna menjawab pertanyaan dalam rumusan tersebut.
    • Contoh:
    • Apakah diversifikasi usaha lebih lebih berhasil daripada intensifikasi usaha?
    • Bagaimana hubungan tingkat pendidikan dengan produktivitas kerja karyawan?

2. Penyususnan Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran adalah konstruksi berfikir yang bersifat logis dengan argumentasi yang konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil disusun.

Menurut Rusidi (1993), kerangka berfikir berarti menduduk-perkarakan masalah dalam kerangka teoritis (theoritical framework) atau disebut juga proses deduktif. Untuk menyusun kerangka pemikiran, perhatikanlah hal-hal berkut ini:

(1) Cari teori-teori,

konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi yang relevan untuk dijadikan landasan teoritis dalam penelitian. Teori- teori dan konsep-konsep tersebut berasal dari acuan umum yaitu dari kepustakaan seperti buku teks, ensiklopedia, monografh dan sejeneisnya. Sedangkan generalisasi dapat ditarik dari laporan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan masalah yang diteliti. Kriteria sumber bacaan adalah prinsip kemutakhiran (recency) dan relevansi.

Menurut Rusidi (1993), tahap penguraian teori yang menjadi titik tolak berfikir untuk menjawab masalah kepada konsep-konsep yang mengabstraksikan fenomena, disebut tahap conceptioning.

(2) Dari teori-teori,

konsep-konsep dan generalisasi tersebut, lakukan perincian analisis melalui penalaran deduktif. Sedangkan dari hasil-hasil penelitian yang terdahulu dilakukan pemaduan (sistesis) dan generalisasi melalui penalaran induktif. Proses deduksi dan induksi itu dilakukan secara iteratif, sehingga dihasilkan jawaban yang paling mungkin terhadap masalah. Jawaban inilah yang dijadikan hipotesis penelitian.

3. Perumusan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang jawabannya harus diuji. Hipotesis dirangkum atau diturunkan dari kerangka pemikiran/kesimpulan teoritis.

Ada dua jenis hipotesis:

  1. Hipotesis Deskriptif, yaitu hipotesis yang menunjukan pemaknaan suatu konsep dari sautu teori.
  2. Hipotesis Verivikatif, yaitu hipotesis yang mengubungkan atau mempetautan dua veriabel atau lebih untuk diuji.

Hipotesis verifikatif hendaknya menyatakan pertauatan dua variabel atau lebih. Hipoteis dinyatakan dalam kalimat deklaratif/pernyataan yang jelas, padat dan spesifik. Harus teruji/dapat diuji.

4. Menguji Hipotesis

Secara Empirik

  1. Menguji dengan alat statistik inverensial dan statistik deskriftif, untuk membuktikan apakah teori-teori tersebut teruji secara meyakinkan (significant) atau tidak berdasarkan hasil uji fakta-fakta secara empirik (Penelitian Kuantitatif).
  2. Menguji dengan tanpa statistis untuk mencari pemaknaan (Penelitian Kualitatif).

Mata kuliah metode penelitian adalah salah satu mata kuliah yang mendukung mahasiswa untuk menyelesaikan tugas akhir skripsi. Bagi sebagian mahasiswa skripsi merupakan hal yang lumrah dalam pendidikannya di jenjang universitas akan tetapi bagi sebagian lagi menganggap bahwa skripsi merupakan hal yang menakutkan karena sebagai syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar sarjana. Beban pembuatan skripsi akan terasa sedikit lebih ringan jika kita menganggap skripsi bukan merupakan sesuatu yang menakutkan. Sebelum membuat skripsi  terlebih dahulu mahasiswa akan mengajukan beberapa judul yang nantinya akan disetujui oleh dosen. Dosen akan memilih salah satu judul yang diajukan dengan beberapa pertimbangan seperti mempertimbangkan tingkat kesulitan pada analisa, kadar mutu (bobot) dan kelayakan dari permasalahan yang akan diangkat serta pertimbangan-pertimbangan lainnya. Setelah judul disetujui maka mahasiswa akan membuat proposal skripsi yang berisi garis-garis besar dari pokok permasalahan yang akan diteliti. Seperti pada pengajuan judul skripsi di awal tadi, setelah proposal disetujui maka barulah mahasiswa tersebut membuat skripsi dengan mengembangkan dan menjabarkan pokok-pokok penelitian secara lebih detail, menganalisa dan membahasnya sehingga dapat ditarik kesimpulan serta dapat menyertakan saran-saran yang membangun.

Skripsi mempunyai tiga bagian penting yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Pada bagian awal, terdiri dari halaman sampul, abstrak atau intisari, halaman judul, halaman pengesahan, halaman riwayat hidup, prakata atau kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran. Bagian utama, yang terdiri dari pendahuluan atau latar belakang penelitian, identifikasi masalah, tujuan penelitian, manfaat atau kegunaan penelitian, kerangka pemikiran atau tinjauan pustaka, hipotesis, metodologi, hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan dan saran. Dan bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran. Salah satu bagian dari skripsi yang akan kita bahas kali ini adalah metodologi penelitian. Ada pula yang menyebutkan metode penelitian. Tapi apakah perbedaan dari metodologi dan metode penelitian? Menurut Prof. Dr. H. Noeng Muhajir (1998) dalam metode penelitian kualitatif mengemukakan bahwa metodologi penelitian membahas konsep teoritik berbagai metode, kelebihan dan kelemahannya, yang dalam karya ilmiah dilanjutkan dengan pemilihan metode yang digunakan. Sedangkan metode penelitian mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yagn digunakan dalam penelitiannya.

Dalam tugas akhir seperti skripsi memiliki beberapa metode jika ditilik dari bentuknya. Yaitu bentuk metode penelitian kualitatif dan bentuk metode penelitian kuantitatif. yang dimaksud dengan metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang bersifat deskriptif dengan metode wawancara, observasi dan dengan studi pustaka. Menurut Creswell (1998:15) penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia, dalam penelitian ini peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terperinci dari pandangan responden dan melakukan studi pada situasi yang alami. Sedangkan metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang menonjolkan pada pemecahan permasalahan yang membutuhkan verifikasi dengan menggunakan dukungan data yang dari lapangan seperti kuesioner, tidak hanya sekedar dengan studi pustaka atau wawancara.  Sebagai contoh, katakanlah ada mahasiswa yang membuat skripsi dengan menggunakan salah satu metode penelitian di atas yaitu metode penelitian kuantitatif. Maka dia (mahasiswa tersebut) akan membuat angket yang akan diisi oleh responden untuk mengetahui keadaan responden yang nantinya akan dianalisa.

Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap tentang produk kami silahkan klik link berikut :

Jasa Pembuatan Tesis Jasa Pembuatan Skripsi Jasa Olah Data

 

Atau menghubungi nomor kontak berikut 0852.2588.7747 (AS) email IDTesis@gmail.com

Incoming search terms:

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?