Judul Skripsi : Pembelajaran Biologi Berbasis Masalah Melalui Metode Proyek dan Inkuiri Ditinjau dari Kreativitas dan Sikap Ilmiah Siswa
A. Latar Belakang Masalah
Menyadari kecenderungan dampak negatif dari proses pembelajaran berbasis ceramah pada materi Limbah dan Daur Ulang tersebut, dan terkait belum optimalnya hasil belajar biologi siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo maka penulis berupaya untuk menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis masalah (PBL) melalui metode Proyek dan Inkuiri. Karena dalam proses ini siswa diajak untuk terlibat secara aktif dalam keseluruhan proses pembelajaran. Dengan demikian pelajaran biologi diharapkan menjadi lebih menyenangkan baik bagi guru maupun siswa, sehingga adanya anggapan kalau mata pelajaran biologi merupakan mata pelajaran yang membosankan dan terkesan hanya teori saja lambat laun menjadi hilang.
Disatu sisi, untuk mencapai prestasi belajar siswa seperti yang diharapkan oleh tuntutan kurikulum sangat dipengaruhi baik oleh faktor eksternal seperti kondisi sekolah (sarana penunjang), metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dan faktor internal seperti kreativitas dan sikap ilmiah yang dimiliki oleh tiap-tiap individu karena kedua kemampuan tersebut memiliki relevansi dengan tuntutan materi biologi Limbah dan Daur Ulang.
Untuk kepentingan itulah, maka peneliti melakukan penelitian pada kedua variabel tersebut yaitu sikap ilmiah dan kreativitas siswa dalam pembelajaran biologi berbasis masalah melalui metode inkuiri dan proyek.
Proses pembelajaran berbasis masalah dijadikan sebagai alternatif proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi materi Limbah dan Daur Ulang karena sangat tepat dengan karakteristik yang dimiliki oleh materi ini yaitu: pengetahuan berupa konsep yang konkrit, kontekstual, membutuhkan banyak sumber belajar baik berupa lingkungan maupun media informasi cetak maupun elektronik, serta dalam proses pembelajaran siswa dituntut mengembangkan sikap ilmiah seperti : melakukan observasi, mencatat data, melakukan pembahasan sampai pada menarik kesimpulan baik dalam bentuk laporan tertulis maupun presentasi dan kemampuan kreativitas seperti membuat produk daur ulang.
B. Perumusan Masalah
- Bagaimanakah pengaruh penerapan metode pembelajaran proyek dan inkuiri terhadap prestasi belajar biologi pada materi Limbah dan Daur Ulang?
- Bagaimanakah pengaruh sikap ilmiah tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar biologi pada materi Limbah dan Daur Ulang?
- Bagaimanakah pengaruh sikap kreativitas tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar biologi pada materi Limbah dan Daur Ulang?
C. Landasan Teori
Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)
Ada berbagai cara untuk mengaitkan isi materi pelajaran dengan konteks, salah satunya adalah melalui pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning). Model ini juga dikenal dengan nama lain seperti project based teaching, experienced based education, and anchored instruction (Ibrahim dan Nur, 2004:16). Pembelajaran ini membantu siswa belajar isi akademik dan keterampilan memecahkan masalah dengan melibatkan mereka pada situasi masalah kehidupan nyata.
Metode Inkuiri
“Inkuiri” secara harfiah adalah penyelidikan. Carin dan Sund (1975:112) mengemukakan bahwa Inkuiri adalah the process of investigating a problem. Adapun Piaget mengemukakan bahwa “metode Inkuiri merupakan metode yang mempersiapkan peserta didik pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawabannya sendiri, serta menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan peserta didik lain”.
Metode Proyek
Model Pembelajaran Proyek adalah langkah-langkah pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu yang dilakukan melalui suatu proyek dalam jangka waktu tertentu dengan melalui langkah-langkah sebagai berikut: persiapan/perencanaan, pelaksanaan, pembuatan laporan serta mengkomunikasikan hasil kegiatan serta evaluasi (Ibrahim, 2000:15). Belajar bukan hanya sekedar menyerap materi sedikit demi sedikit dalam waktu yang panjang, tetapi secara terpadu untuk mendapatkan banyak hal.
Kemampuan Kreativitas
Kata kreativitas (creativity) bermakna mempunyai sifat kreatif (creative) yang berasal dari kata to create (mencipta). Berdasarkan etimologi kemampuan kreativitas berarti kemampuan menciptakan sesuatu (ide-cara-produk) yang baru. Jadi, konotasi kreativitas berhubungan dengan sesuatu yang baru yang sifatnya orisinal.
Sikap Ilmiah
Kumpulan pengetahuan atau produk sains berupa fakta, observasi, eksperimentasi, generalisasi dan analisis yang rasional dan ilmuwan mengumpulkan pengetahuan sains berusaha untuk bersikap obyektif dan jujur, mengikuti berbagai macam prosedur eksperimen dikenal dengan nama sikap ilmiah (Moh. Amin, 1994:77). Dengan sikap ini ilmuwan akan mendapat penemuan-penemuan, penemuan ini merupakan produk dari sains.
D. Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Mei 2009 di kelas X.3 dan X.4 SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo tahun pelajaran 2008/2009 dengan metode eksperimen, desain faktorial 2 x 2 x 2 melibatkan dua kelompok eksperimen tanpa kelompok kontrol.
Teknik sampling adalah teknik “Cluster Random Sampling”. Variabel terikat adalah prestasi belajar biologi pada materi Limbah dan Daur Ulang, variabel bebas metode pembelajaran dan variabel moderatornya adalah kreativitas dan sikap ilmiah.
Teknik pengumpulan data dengan metode dokumentasi dan tes. Analisis data dengan menggunakan uji normalitas teknik uji liliefors dan homogenitas melalui uji Barlett.
Untuk mengetahui perbedaan pengaruh antar variabel bebas (metode proyek dan inkuiri) terhadap variabel terikat (prestasi belajar biologi materi Limbah dan Daur Ulang) digunakan teknik analisis Anava Tiga Jalan.
E. Kesimpulan
1. Penerapan metode inkuiri pada kelas X.4 SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo berpengaruh lebih baik pada hasil belajar siswa materi Limbah dan Daur Ulang daripada metode proyek pada kelas X.3 karena pada metode inkuiri siswa menggunakan berbagai sumber belajar, siswa melakukan eksperimen sendiri secara luas, siswa dapat berpikir kritis, bersikap positif dan bisa menggunakan berbagai sumber untuk belajar sehingga dengan kelebihan tersebut dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep dalam materi Limbah dan Daur Ulang.
2. Siswa yang mempunyai sikap ilmiah tinggi terbiasa dengan proses pembelajaran yang menuntut observasi, pencatatan data, melakukan eksperimen, menarik kesimpulan dan membuat laporan. Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa siswa yang mempunyai sikap ilmiah tinggi berpengaruh terhadap prestasi belajarnya yang lebih baik daripada siswa yang mempunyai sikap ilmiah rendah yang kurang cocok dengan penerapan metode yang diduga bagus seperti metode proyek maupun inkuiri.
3. Siswa yang mempunyai kreativitas tinggi terbiasa dengan proses pembelajaran yang menuntut siswa untuk menghasilkan produk, berpikir kreatif, dan kontekstual. Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa siswa yang mempunyai kreativitas tinggi berpengaruh terhadap prestasi belajar biologi pada materi Limbah dan Daur Ulang lebih baik daripada siswa yang mempunyai kreativitas rendah yang kurang cocok dengan penerapan metode yang diduga bagus seperti metode proyek maupun inkuiri.
Leave a Reply