Judul Skripsi : Analisis Hubungan Faktor-Faktor Intern Petani dengan Tingkat Motivasinya dalam Pemanfaatan Proyek Peningkatan Mutu Intensifikasi (PMI) Padi di Kabupaten Magelang
A. Latar Belakang
Produksi disektor pertanian selama ini diarahkan kepada prioritas produksi padi/beras melalui program intensifikasi dan ektensifikasi, perluasan prasarana penunjang, termasuk irigasi, penyediaan saprodi dan lain-lain (Mardikanto, 1994).
Usaha peningkatan produksi didalam usahatani dapat dilakukan dengan dua cara yaitu peningkatan produksi persatuan luas dengan menambah modal dan skill yang biasanya disebut dengan usaha intensifikasi dan perluasan areal pertanian baru. Berbicara mengenai usaha intensifikasi sudah barang tentu disertai dengan usaha penerapan teknologi baru, didalam prakteknya ternyata tidaklah semudah dan sesederhana seperti yang disangka orang. Penerapan teknologi baru bukanlah sekedar penyediaan paket teknologi berikut sarana produksinya yang disertai dengan kegiatan penyuluhan pertanian untuk merubah perilaku petani agar mereka tahu, mau dan mampu menerapkannya didalam usahatani mereka , tetapi penerapan teknologi baru terbukti banyak menghadapi kendala (contraints), baik yang merupakan kendala teknis maupun kendala sosial ekonomi (Mardikanto, 1994).
B. Rumusan Masalah
- Faktor-faktor intern petani apakah yang mendorong tumbuhnya motivasi dalam pemanfaatan Proyek PMI Padi ?
- Bagaimana tingkat motivasi petani dalam pemanfaatan Proyek PMI Padi ?
- Bagaimana hubungan antara faktor-faktor intern petani dengan tingkat motivasinya dalam pemanfaatan Proyek PMI Padi ?
C. Landasan Teori
Pembangunan Pertanian
Pembangunan Pertanian, menurut Hadisapoetra dalam Mardikanto, (1994) diartikan sebagai proses yang ditujukan untuk selalu menambah produksi pertanian bagi tiap-tiap konsumen yang sekaligus mempertinggi pendapatan dan produktivitas usaha tiap-tiap petani dengan jalan menambah modal dan skill untuk memperbesar campur tangan manusia didalam perkembangan tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Definisi Motivasi
Motif atau motivasi, dari kata motives, ialah gambaran penyebab yang akan menimbulkan tingkah laku menuju pada suatu sasaran tertentu, atau alasan dasar, pikiran dasar, dorongan bagi seseorang untuk berbuat atau ide-ide pokok yang sementara berpengaruh besar terhadap tingkah laku manusia, biasanya merupakan satu peristiwa masa lampau, ingatan , gambaran fantasi, gambaran cita-cita atau ideide dan perasaan-perasaan tertentu (Walgito, 1997).
D. Metodelogi Penelitian
Metode dasar dari penelitian ini adalah metode deskriptif analitis.
Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yaitu cara pengambilan sampel dengan sengaja karena alasan-alasan yang disesuaikan dengan tujuan penelitian.
Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan data primer dan data skunder baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif.
E. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang hubungan faktor-faktor intern petani dengan tingkat motivasinya dalam pemanfaatan Proyek PMI Padi Di Kabupaten Magelang, maka dapat ambil kesimpulan sebagai berikut :
Dari 40 responden yang diteliti, sebagian besar termasuk kategori umur muda yaitu berumur 40 – 52 tahun (42,5 persen), tingkat pendidikan formal responden termasuk dalam kategori sedang setingkat SLTP (42,5 persen). Sebagian besar responden pendapatan rumah tangganya termasuk kategori rendah yaitu Rp. 1.907.000 – Rp. 3.504.000 permusim tanam (55 persen), tingkat partisipasi dalam kelompok tani termasuk dalam kategori tinggi (47,5 persen) dan dalam mengambil resiko termasuk dalam kategori tinggi (55 persen).
Tingkat motivasi ekonomi petani termasuk dalam kategori rendah (47,5 persen),sedang tingkat motivasi afiliasi termasuk dalam kategori sedang (47,5 persen) dan tingkat motivasi prestasi petani termasuk dalam kategori sedang (40 persen).
Pada taraf kepercayaan 95 persen (? = 0,05) terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan formal, pendapatan rumahtangga petani dan partisipasi dalam kelompok tani dengan motivasi petani dalam pemanfaatan Proyek Peningkatan Mutu Intensifikasi (PMI) Padi di Kabupaten Magelang.
Pada taraf signifikansi 95% (? = 0,05) tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dan keberanian mengambil resiko dengan motivasi petani dalam pemanfaatan Proyek Peningkatan Mutu Intensifikasi (PMI) Padi di Kabupaten Magelang.
Contoh Skripsi Sumber Daya Manusia
- Strategi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam Mengurangi Angka Pengangguran
- Efektivitas Pelaksanaan Pelatihan Kerja di Unit Pelaksana Teknis Dinas Loka Latihan Kerja Usaha Kecil
- Analisis Daya Dukung Lahan dan Struktur Ekonomi Kabupaten Karanganyar
- Analisis Hubungan Faktor-Faktor Intern Petani dengan Tingkat Motivasinya
- Analisis Pengaruh Faktor Pendidikan dan Pelatihan
Leave a Reply