Judul Tesis : Hubungan Fleksibilitas dan Kelincahan dengan Kemampuan melakukan Groundstroke dalam Tenis pada Pemain usia 14-16 tahun Di kota Semarang tahun 2007
A. Latar Belakang
Dalam permainan tenis teknik dasar merupakan penentu bagi kelanjutan keberhasilan dalam menguasai permainan tenis. Teknik dasar harus diketahui, dipelajari, dimengerti dan dipraktekkan dengan benar, sehingga dapat menghindari kesalahan-kesalahan cara memukul bola dalam permainan tenis. Lardner (1996:31-97) menyatakan ada beberapa jenis pukulan yaitu, 1. Forehand, 2. Backhand, 3. Serve, 4. Volley, 5. Smash, 6. Dropshot, 7. Lob, 8. Spin. Dari kedelapan pukulan tersebut maka penulis tertarik dengan salah satu dari kedelapan jenis pukulan dasar dalam bermain tenis yaitu groundstroke, baik forehand ataupun backhand yang didukung dengan kondisi fisik seseorang. Brown (2002:31) menyatakan groundstroke adalah pukulan setelah bola memantul ke lapangan. Groundstroke ke forehand mengarah kesamping tubuh dimana anda memegang raket sedangkan groundstroke backhand mengarah kesisi yang berlawanan. Sedikitnya setengah dari seluruh pukulan tenis adalah forehand. Karena akan melakukan ribuan pukulan forehand ada karena pukulan ini dapat menajadi senjata simpanan yang bermanfaat bag, maka pukulan ini sangat penting. Groundstroke yang tidak dipukul dengan forehand harus dipukul dengan backhand. Jika backhand lemah, maka akan banyak pukulan yang akan diarahkan ke bagian ini, tapi jika backhand cukup bagus maka lawan tidak akan mengincarnya, dan jika forehand kuat akan dapat menggunakanya sebagai alternatif mendapatkan poin (Brown, 2002:31).
Ada beberapa komponen kondisi fisik yang sangat penting dalam peningkatan permainan tenis menurut (Roeter, 1997:2) dalam buku Complete Conditioning for TENNIS, menuliskan ”Therefore, players must addres flexibility, strenght and endurance, power, agility and speed, body composition, and aerobic and anaerobic fitnes to improve their tennis ganes”, yang artinya kurang lebih artinya ”bahwa pemain harus memiliki fleksibilitas, kekuatan dan ketahanan, power, kelincahan dan kecepatan, komposisi tubuh, aerobic dan anaerobic untuk meningkatan permainan tenis”. Dari beberapa komponen kondisi fisik tersebut, kekutan merupakan salah satu unsur yang sangat penting didalam menentukan kualitas fisik seseorang.
B. Rumusan Masalah
- Apakah ada Hubungan fleksibilitas dengan kemampuan melakuka groudstroke dalam tenis pada pemain usia 14-16 tahun di Kota Semarang tahun 2007?
- Apakah ada Hubungan kalincahan dengan kemampuan melakukan groudstroke dalam tenis pada pemain usia 14-16 tahun di Kota Semarang tahun 2007?
- Apakah ada Hubungan fleksibilitas dan kalincahan dengan kemampuan melakukan groudstroke dalam tenis pada pemain usia 14-16 tahun di Kota Semarang tahun 2007?
C. Landasan Teori
Olahraga Tenis
Tenis adalah salah satu cabang permainan bola kecil yang dilakukan pada lapangan berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran panjang 23,77 m dan ada dua ukuran lebar yaitu untuk lapangan tunggal lebarnya 8,23 dan untuk lapangan ganda lebarnya 10,97 m. Lapangan tersebut terbagi menjadi dua bagian yang sama panjang dengan dipisahkan oleh net yang melintang ditengah-tengah lapangan dengan tinggi dibagian tengahnya 91,4 m dan tinggi tiap-tiap tiang net 1,07 m. Jika permainan tunggal ada 2 buah stick atau single pool yang harus dipasang pada net dan bersebrangan diantara garis ganda dan garis tunggal yang berjarak 9,14 m dari garis tunggal. Tenis juga dapat dilakukan diberbagai jenis lapangan yang berbeda yaitu lapangan dengan permukaan keras (hard court), tanah liat (gravel), maupun lapangan rumput (grass court).
Teknik Bermain Tenis
Teknik dasar dalam permainan tenis yang sangat berpengaruh yaitu meliputi cara memegang raket, sikap berdiri, ayunan raket, perkenaan raket dengan bola dan foot work atau langkah. Ada enam macam cara memegang raket yang digunakan dalam permaian tenis hal ini sesuai dengan pendapat Barron’s (2000:36-37) yang menyatakan, forehand grip/eastern grip, extreme forehand grip/western grip, semi continental, backhand grip/continental, extreme backhand grip dan two-handede backhand grip.
Pukulan Groundstroke
pendapat dari (Brown, 2002:31) bahwa groundstroke adalah pukulan setelah bola memantul ke lapangan. Pendapat lain (Magethi, 1990:32) juga menyatakan groundstroke adalah pukulan bawah. Pendapat tersebut juga dinyatakan oleh (B.Yudoprasetio, 1981:40) bahwa groundstroke adalah stroke (pukulan) terhadap bola yang jatuh diatas tanah atau lapangan. Dari pernyataan diatas groundstroke adalah memukul bola setelah memantul dari lapangan.
D. Metode Penelitian
Penelitian meggunakan metode survei tes dengan populasi penelitian adalah petenis usia 14-16 tahun di-kota Semarang sebanyak 100 anak. Pengambilan sampel dengan purposive sampling, yaitu dengan mengikutsertakan sebagian populasi berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu. Variabel penelitian meliputi fleksibilitas dan kelincahan sebagai variabel bebas serta kemampuan melakukan groundstroke sebagai variabel terikat. Metode pengumpulan data menggunakan teknik tes dan pengukuran. Analisis data menggunakan teknik regresi sederhana dan ganda.
E. Kesimpulan
- Ada hubungan yang signifikan dari fleksibilitas dengan kemampuan melakukan groundstroke pemain tenis usia 14-16 tahun di Kota Semarang tahun 2007.
- Ada hubungan yang signifikan dari kelincahan dengan kemampuan melakukan groundstroke pemain tenis usia 14-16 tahun di Kota Semarang tahun 2007.
- Secara bersama-sama antara fleksibilitas dan kelincahan berhubungan secara signifikan dengan kemampuan melakukan groundstroke pemain tenis usia 14- 16 tahun di Kota Semarang tahun 2007.
Contoh Tesis Pendidikan
- Hubungan antara Kekuatan Otot Tungkai dan Kelincahan dengan Kecepatan Menggiring Bola pada Siswa Lembaga Pendidikan Sepakbola (lpsb) Undip Semarang Tahun 2005
- Hubungan antara Tingkat Persepsi Kinestetik dengan Keberhasilan Smash Bola Voli Siswa SMK Pangudi Luhur Muntilan Tahun 2006/2007
- Hubungan Fleksibilitas dan Kelincahan dengan Kemampuan melakukan Groundstroke dalam Tenis pada Pemain usia 14-16 tahun Di kota Semarang tahun 2007
- Hubungan Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot Lengan dan Kelentukan Pergelangan Tangan dengan Hasil Tembakan Bebas dalam Permainan Bola Basket Pada Siswa Putra Ekstrakurikuler SMA 1 Kendal tahun Pelajaran 2004 / 2005
- Hubungan Kekuatan Otot Tungkai dengan Start Renang Gaya Kupu-Kupu pada Atlet Perkumpulan Renang Spectrum Semarang
Leave a Reply