HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Skripsi Pendidikan: Pengaruh Latihan Shuttle Run dan Three Corner Drill trhdp Kelincahan

Judul Skripsi : Pengaruh Latihan Shuttle Run dan Three Corner Drill terhadap Kelincahan Bagi Atlet Hockey Putra Klub Putra Mandiri Mijen Kota Semarang Tahun 2005

 

A. Latar Belakang

Menurut Suharno HP. (1983 : 2-3) menyebutkan bahwa faktor penentu pencapaian prestasi maksimal ada 2 yaitu faktor endogen (atlet) dan faktor exogen. Salah satu faktor indogen yang sangat penting adalah kondisi fisik dan kemampuan fisik yang meliputi kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelenturan, keseimbangan, koordinasi, kecepatan, daya ledak, reaksi, dan stamina. Sedangkan M. Sajoto (1988 : 11) menjelaskan yang termasuk potensi/kemampuan dasar tubuh pada aspek biologis meliputi : kekuatan (strenght), kecepatan (speed), kelincahan dan koordinasi (agility and koordination), tenaga (power) daya otot (muscular endurence), daya kerja jantung dan paru-paru (cardiorespiratori funcional), kelenturan (flexibility), keseimbangan (balance), kecepatan (accuracy), dan kesehatan untuk olahraga (healt for sport).

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan kelincahan merupakan unsur penting dalam pencapaian prestasi olahraga. Menurut Suharno HP (1983 : 29) macam kelincahan ada dua yaitu:

  • kelincahan umum artinya kelincahan seseorang untuk menghadapi olahraga pada umumnya dan menghadapi situasi hidup dengan lingkungan,
  • kelincahan khusus artinya kelincahan seseorang untuk melakukan cabang olahraga khusus dimana dalam cabang olahraga lain tidak diperlukan (akrobat, loncat indah, bermain bola voli dan lain-lain).

Baik kelincahan umum maupun khusus dapat diperoleh dengan hasil latihan dan pembawaan (potensi) sejak lahir.

 

B. Rumusan Masalah Skripsi

Apakah ada pengaruh yang berbeda antara latihan Shuttle Run dan Three Corner Drill terhadap kelincahan bagi atlet hockey putra Klub PUTRA MANDIRI Mijen Kota Semarang tahun 2005 ?

 

C. Landasan Teori

Pengertian kelincahan

Kelincahan berasal dari kata lincah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1993 : 525) lincah berarti selalu bergerak, tidak dapat diam, tidak tenang, tidak tetap. Sedangkan menurut Harsono (1993 : 14) orang yang lincah adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk merubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya.

Pedoman umum dalam latihan

Agar dalam latihan mempunyai arah dan mendapat hasil maka sangat diperlukan pedoman secara ilmiah sudah dibuktikan kebenarannya. . Namun PASI (1993 : 61) menyatakan bahwa tiga asas yang paling penting : hukum over load ( beban lebih ), hukum reversibility ( kompensasi), hukum kekhususan (specifisity). Untuk menghindari terjadinya perbedaan persepsi dalam memahami istilah-istilah diatas akan diuraikan satu persatu seperti dibawah ini.

  1. Kekhususan
  2. Tambah beban (overload principle)
  3. Hasil berat dan santai
  4. Latihan dan kelebihan latihan
  5. Latihan dasar dan pencapaian puncak
  6. Kembali Asal (reversibility)

Pedoman dalam latihan kelincahan

Pada latihan kelincahan diperlukan ciri-ciri latihan yang khusus. Adapun ciri–ciri latihan kelincahan menurt Suharno HP. (1983 : 29) adalah bentuk-bentuk latihan harus ada gerakan merubah posisi dan arah badan, rangsangan terhadap pusat syaraf sangat menentukan hasil tidaknya suatu latihan kelincahan karena koordinasi angat urgen bagi unsur kelincahan, adanya rintangan-rintangan untuk bergerak dan mempersulit kondisi ( alat, lapangan dan sebagainya ), ada pedoman waktu yang pasti dalam latihan.

 

D. Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan Matched Subjectc by Designs yaitu melakukan matching karena hakekat subjects matching adalah sedemikian rupa sehigga pemisahan pasangan-pasangan subjek ( pair of subjects ) masing-masing grup eksperimen secara otomatis akan menyeimbangkan kedua grup ini.

Sampel yang digunakan adalah atlet hockey putra klub PUTRA MANDIRI Mijen Kota Semarang, usia 16 – 20 tahun sebanyak 18 atlet. Dari 18 atlet dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok Eksperimen 1( E1 ) dengan perlakuan latihan shuttle run dan kelompok Eksperimen 2 ( E2 ) dengan perlakuan latihan three corner drill, sehingga masing-masing terdiri dari 9 atlet.

Untuk menentukan kelompok eksperimen dengan cara diundi. Selanjutnya pelaksanaan perlakuan diberikan kepad atlet selama 4 minggu. Akhir dari perlakuan tersebut kemudian diadakan post test atau tes akhir. Analisis data dilaksanakan dengan rumus t-tes pendek.

 

E. Kesimpulan

  1. Ada pengaruh yan berbeda antara shuttle run dan three corner drill terhadap kelincahan bagi atlet hockey putra klub PUTRA MANDIRI Mijen Kota Semarang tahun 2005.
  2. Latihan three corner driil memberikan pengaruh yang lebih baik daripada latihan shuttle run terhadap kelincahan bagi atlet hockey putra klub PUTRA MANDIRI Mijen Kota Semarang tahun 2005.

 

Contoh Skripsi Pendidikan

  1. Pengaruh Latihan Naik Turun Bangku Tumpuan Satu Kaki Bergantian dengan Dua Kaki terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok pada Siswa Putra Kelas V, VI SD Kalisidi 03 Ungaran Tahun Pelajaran 2004/2005
  2. Pengaruh Latihan Senam Ayo Bersatu terhadap Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Puteri
  3. Perbandingan Pengaruh Frekuensi Latihan Senam Kesegaran Jasmani Usia Sekolah Dasar
  4. Perbedaan Latihan Leg Extension dengan Bola Medicine Antara Beban Tetap Repetisi Bertambah
  5. Perbedaan Latihan Smesh Kedeng Antara Bola digantung dan diumpan dengan Kaki terhadap Kemampuan

 

 

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?