Judul Tesis : Analisis Pengendalian dan Peningkatan Kualitas dengan Metodologi Six Sigma untuk Meminimisasi Keterlambatan Penyelesaian Perbaikan Gangguan Jaringan Transmisi (Studi Kasus Jaringan Transmisi SDH PT Telkomsel)
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi telekomunikasi saat ini mendorong setiap pelaku bisnis telekomunikasi untuk memberikan kualitas layanan yang terbaik dengan tujuan memenangkan persaingan yang kompetitif. PT Telkomsel, sebagai salah satu operator telekomunikasi seluler, juga berusaha untuk terus meningkatkan sukses bisnisnya dengan melakukan beberapa upaya peningkatan kualitas layanan. Hal ini dilakukan agar tetap bersaing dan bertahan dalam jangka panjang ke depan. Pencanangan “Year of Quality” untuk keseluruhan layanan menjadi prioritas perusahaan saat ini guna memenangi kompetisi bisnis telekomunikasi yang terus berkembang.
Salah satu langkah yang akan ditempuh PT Telkomsel saat ini untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan seluler sebagai core businessnya adalah dengan menerapkan skala kualitas jaringan, yakni nilai minimal kualitas yang harus dicapai. Nilai skala kualitas yang ditetapkan untuk transmisi adalah dengan availability minimal sebesar 99.952%. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan program perbaikan gangguan jaringan transmisi.
B. Perumusan Masalah
Untuk mendukung target Six Sigma, perlu dirumuskan pengendalian dan peningkatan kualitas melalui tahapan-tahapan DMAIC (define, measure, analyze, improve and control). Tahapan-tahapan tersebut menjadi rumusan dalam penyelesaian pengendalian dan peningkatan gangguan jaringan transmisi secara Six Sigma.
C. Tinjauan Pustaka Tesis
Definisi Six Sigma
Six Sigma adalah sebuah sistem yang komprehensif dan fleksibel untuk mencapai, mempertahankan dan memaksimalkan sukses bisnis. Six Sigma secara unik dikendalikan oleh pemahaman yang kuat terhadap kebutuhan pelanggan, pemakaian yang disiplin terhadap fakta, data dan analisis statistik, dan perhatian yang cermat untuk mengelola, memperbaiki, dan menanamkan kembali proses bisnis. Six Sigma pada beberapa organisasi diartikan sebagai pengukuran kualitas yang mendekati kesempurnaan.
Improve
Pada tahap ini dirancang solusi dalam melakukan pengendalian dan peningkatan kualitas dengan Six Sigma pada layanan yang paling kritis itu berupa usulan perbaikan kualitas bagi setiap CTQ potensial sehingga diharapkan dapat meningkatkan performansi kualitas layanan tersebut dengan meningkatnya nilai DPMO dan tingkat kapabilitas Sigma.
Transmisi PDH dan SDH
Sistem transmisi telekomunikasi saat ini terbagi atas dua bagian, yakni transmisi PDH (pleisiochronous digital hierarchy) dan SDH (synchronous digital hierarchy). Transmisi PDH merupakan awal penggunaan sistem multiplexing transmisi yang ditetapkan oleh CCITT. Secara operasional, transmisi PDH hanya dapat melakukan transmisi dengan kapasitas yang tidak besar. Sehingga, dalam perkembangan teknologi telekomunikasi selanjutnya, dengan penggunaan bandwidth jaringan yang sangat besar, teknologi PDH ini tidak dapat digunakan.
D. Metode Penelitian
Studi literatur, yakni dengan mempelajari literatur yang berkaitan dengan sistem pengendalian dan peningkatan kualitas Six Sigma dan literatur transmisi SDH.
Studi obyek penelitian yang dilakukan di PT Telkomsel dan pelayanan GraPARI.
Pengumpulan dan pengolahan data, yang berupa data primer (data histori perbaikan dan gangguan layanan) dan data sekunder (kondisi eksisting perusahaan yang berkaitan dengan penelitian).
Analisa data yang diperoleh dengan tujuan untuk memperoleh perbaikan kualitas jaringan transmisi SDH.
E. Kesimpulan
- Program penyelesaian perbaikan jaringan transmisi yang dibahas dalam penelitian ini dikhususkan pada transmisi SDH. Hal ini disebabkan transmisi SDH memiliki prioritas yang penting dalam kapasitas dan kualitas jaringan. Transmisi SDH dapat digunakan untuk mengirimkan informasi dalam kapasitas yang sangat besar dari suatu komponen jaringan ke komponen lainnya. Transmisi SDH juga digunakan untuk menyampaikan informasi dengan kebutuhan kualitas yang tinggi, seperti layanan data dan multimedia. Hal inilah yang mengakibatkan perlunya peningkatan kualitas jaringan transmisi SDH.
- Peningkatan dan pengendalian kualitas jaringan transmisi secara langsung akan berkaitan dengan pelanggan, yakni dengan menetapkan CTQ (Critical to Quality). Dari kajian ini, ditetapkan CTQ kunci, yang berupa proses awal gangguan jaringan, proses perbaikan gangguan jaringan, dan clearance gangguan kepada pelanggan. Hal lain yang secara tidak langsung berhubungan pelanggan adalah CTQ potensial, yang berhubungan dengan kelompok gangguan jaringan transmisi SDH. CTQ potensial ini terdiri dari power problem, indoor problem, outdoor problem dan environment problem.
- Pengukuran dilakukan dengan menggunakan data log alarm dan availibility transmisi pada tingkat output, proses dan kapabilitas proses. Dari hasil pengukuran tersebut, diketahui gangguan jaringan transmisi SDH terjadi paling tinggi pada bulan Mei dan paling rendah pada bulan Agustus. Pada pengukuran proses, diperoleh bahwa data telah memenuhi prosedur uji kecukupan dan uji stabil. Pada pengukuran kapabilitas proses, diketahui bahwa proses dianggap tidak mampu untuk mencapai target Six Sigma. Untuk itu, diperlukan pembenahan dalam proses penyelesaian perbaikan gangguan jaringan transmisi SDH.
Contoh Tesis Peningkatan Kualitas
- Analisis Pengendalian dan Peningkatan Kualitas dengan Metodologi Six Sigma untuk Meminimikasi Keterlambatan Penyelesaian Perbaikan Gangguan Jaringan Transaksi
- Aplikasi QFD pada Peningkatan Kualitas Layanan di PT. Indosat Tbk. Studi Kasus Produk Starone
Leave a Reply