Judul Tesis : Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi dengan Kepercayaan Diri Sebagai Variabel Pemoderasi
A. Latar Belakang
Goleman (2003) (dalam Melandy dan Aziza, 2006) menyatakan bahwa kemampuan akademik bawaan, nilai rapor, dan prediksi kelulusan pendidikan tinggi tidak memprediksi seberapa baik kinerja seseorang setelah bekerja atau seberapa tinggi sukses yang dicapainya dalam hidup. Sebaliknya ia menyatakan bahwa seperangkat kecakapan khusus seperti empati, disiplin diri, dan inisiatif mampu membedakan orang sukses dari mereka yang berprestasi biasa-biasa saja, selain kecerdasan akal yang dapat mempengaruhi keberhasilan orang dalam bekerja. Ia juga tidak mempertentangkan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional, melainkan memperlihatkan adanya kecerdasan yang bersifat emosional, ia berusaha menemukan keseimbangan cerdas antara emosi dan akal. Kecerdasan emosional menentukan seberapa baik seseorang menggunakan ketrampilan-ketrampilan yang dimilikinya, termasuk ketrampilan intelektual. Paradigma lama menganggap yang ideal adalah adanya nalar yang bebas dari emosi, paradigma baru menganggap adanya kesesuaian antara kepala dan hati.
Proses belajar mengajar dalam berbagai aspeknya sangat berkaitan dengan kecerdasan emosional mahasiswa. Kecerdasan emosional ini mampu melatih kemampuan mahasiswa tersebut, yaitu kemampuan untuk mengelola perasaannya, kemampuan untuk memotivasi dirinya, kesanggupan untuk tegar dalam menghadapi frustasi, kesanggupan untuk mengendalikan dorongan dan menunda kepuasan sesaat, mengatur suasana hati yang reaktif, serta mampu berempati dan bekerja sama dengan orang lain. Kemampuan-kemampuan ini mendukung seorang mahasiswa dalam mencapai tujuan dan cita-citanya.
B. Rumusan Masalah
- Apakah kecerdasan emosional mahasiswa akuntansi mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi.
- Apakah kepercayaan diri mahasiswa akuntansi memiliki pengaruh sebagai variabel moderating yang mempengaruhi hubungan kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahamn akuntansi.
- Apakah ada perbedaan tingkat kecerdasan emosional antara mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri kuat dan mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri lemah terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
C. Landasan Teori
Kecerdasan Emosional
Berdasarkan pengertian tradisional, kecerdasan meliputi kemampuan membaca, menulis dan berhitung yang merupakan keterampilan kata dan angka yang menjadi fokus di pendidikan formal (sekolah), dan sesungguhnya mengarahkan seseorang untuk mencapai sukses di bidang akademis. Tetapi definisi keberhasilan hidup tidak hanya itu saja. Pandangan baru yang berkembang mengatakan bahwa ada kecerdasan lain di luar kecerdasan intelektual (IQ), seperti bakat, ketajaman pengamatan sosial, hubungan sosial, kematangan emosional, dan lain-lain yang harus juga dikembangkan.
Pengertian Kepercayaan Diri
Menurut Goleman (2003) (dalam Rissyo dan Aziza, 2006), kepercayaan diri adalah kesadaran yang kuat tentang harga dan kemampuan diri sendiri. Orang dengan kecakapan ini akan berani tampil dengan keyakinan diri, berani menyatakan keberadaannya, berani menyuarakan pandangan yang tidak popular dan bersedia berkorban demi kebenaran serta tegas, mampu membuat keputusan yang baik kendati dalam keadaan tidak pasti dan tertekan.
Pemahaman Akuntansi
Paham memiliki arti pandai atau mengerti benar sedangkan pemahaman adalah proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. Pemahaman akuntansi merupakan suatu kemampuan seseorang untuk mengenal dan mengerti tentang akuntansi. Tingkat pemahaman akuntansi ini dapat diukur dari nilai mata kuliah yang meliputi pengantar akuntansi 1, pengantar akuntansi 2, akuntansi keuangan menengah 1, akuntansi keuangan menengah 2, akuntansi keuangan lanjutan1, akuntansi keuangan lanjutan 2, pengauditan 1, pengauditan 2, dan teori akuntansi. Mata kuliah tersebut merupakan mata kuliah yang di dalamnya terdapat unsur-unsur yang menggambarkan akuntansi secara umum.
D. Metode Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman akuntansi dengan kepercayaan diri sebagai variabel pemoderasi.
Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data primer berupa penyebaran kuisioner.
Sampel penelitian ini berjumlah 150 orang mahasiswa akuntansi.
Metode penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian adalah regresi linier sederhana, MRA, T-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh kecerdasan emosional terbukti berpengaruh signifikan positif terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
E. Kesimpulan
- Pengaruh kecerdasan emosional yang diproksikan oleh variabel pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial dalam penelitian ini terbukti berpengaruh secara signifikan positif terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
- Pengaruh kepercayaan diri terhadap kelima variabel kecerdasan emosional adalah sebagai variabel moderator. Hal ini berarti kepercayaan diri merupakan variabel moderator hubungan antara kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Dengan koefisien arah yang positif menunjukkan bahwa semakin kuat kepercayaan diri mahasiswa, maka hubungan kecerdasan emosional dan pemahaman akuntansi akan semakin kuat.
Contoh Tesis Akutansi
- Pengaruh Insider Ownership, Dispersion Of Ownership, Free Cash Flow, Collaterizable Assets
- Pengaruh Kandungan Informasi Keuangan terhadap Abnormal Return Saham
- Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi dengan Kepercayaan Diri
- Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ
- Pengaruh Pengumuman Merger dan Akuisisi terhadap Return Saham Perusahaan Bidder di Bursa Efek Jakarta
Leave a Reply