Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar pada Mahasiswa Program Studi D IV Kebidanan Jalur Reguler FK UNS
ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui signifikansi hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada mahasiswa program studi D IV Kebidanan jalur reguler FK UNS tahun ajaran 2008/2009. Kecerdasan emosional yang rendah menyebabkan hasil belajar yang dicapai tidak baik. Hal ini karena kecerdasan emosional berkaitan dengan kemampuan mengenali emosi, mengelola emosi, memotivasi diri, empati dan membina hubungan yang berpengaruh terhadap proses pembelajaran.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah mahasiswa program studi D IV Kebidanan semester VIII FK UNS, menggunakan teknik total sampling dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 56 responden. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kecerdasan emosional menggunakan skala Likert yang telah diuji validitas dan reliabilitas, pengukuran prestasi belajar menggunakan Indeks Prestasi (IP). Analisis data menggunakan rumus korelasi pearson product moment.
Hasil perhitungan analisis menunjukkan rhitung=0,494, kemudian diuji signifikansi dengan hasil thitung=4,177>ttabel=2,000. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan dengan arah positif antara kecerdasan emosional dan prestasi belajar.
Kata kunci: Kecerdasan Emosional, Prestasi Belajar
Contoh Tesis
- Daftar Contoh Tesis Administrasi Rumah Sakit
- Daftar Contoh Tesis Kesehatan Masyarakat
- Daftar Contoh Tesis Keperawatan
- Daftar Contoh Tesis Kedokteran
- Daftar Contoh Tesis Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Contoh Skripsi
- Bagian I : Daftar Contoh Skripsi Kedokteran, Lengkap!!
- Bagian II : Daftar Contoh Skripsi Kedokteran, Lengkap!!
- Bagian III : Daftar Contoh Skripsi Kedokteran, Lengkap!!
- Daftar Contoh Skripsi Kebidanan
- Daftar Contoh Skripsi Kedokteran
- Daftar Contoh Skripsi Keperawatan
- Daftar Contoh Skripsi Kesehatan Masyarakat
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan seorang bidan diarahkan untuk menyiapkan tenaga ahli atau profesional yang dibutuhkan dilingkungan departemen penyelenggara yang mampu mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan dalam melaksanakan tugas seorang bidan. Hal ini tampak jelas bahwa tidak hanya pengetahuan dan keterampilan, melainkan juga sikap profesionalisme bidan sangat diperlukan. Sikap seorang bidan yang empati, terbuka dan kesadaran bidan mengenai perasaan, pikiran yang dialami ibu maupun keluarganya merupakan wujud seorang bidan yang memiliki kecerdasan emosional. Pendidikan di Indonesia masih menekankan pada nilai akademik, kecerdasan otak atau kita mengenalnya sebagai Intelligence Quotient (IQ). Pendidikan yang mengajarkan kecerdasan emosi meliputi pembelajaran tentang integritas, kejujuran, komitmen, visi, kreativitas, ketahanan mental, kebijaksanaan dan keadilan jarang ditemukan. Kemampuan intelektual dianggap lebih menjawab persoalan pendidikan dibandingkan dengan kemampuan lainnya. Paradigma pembelajaran seperti ini diharapkan dapat diubah, karena kecerdasan otak saja tidak cukup bagi mahasiswa tetapi juga harus mempertimbangkan kecerdasan emosi atau Emotional Quotient (EQ) yang pada dasarnya dimiliki oleh setiap manusia (Widodo, 2008). Hal ini didukung dengan pernyataan Widodo (1999) bahwa banyak fakta orang yang cerdas dalam arti terpelajar tetapi tidak mempunyai kecerdasan emosi, bekerja menjadi bawahan orang yang ber-IQ lebih rendah tetapi unggul dalam keterampilan kecerdasan emosi. Jumadi (2005) menambahkan, munculnya konsep Emotional Quotient (EQ) menyumbang sebesar 75% terhadap kesuksesan manusia dan hanya 4% kesuksesan yang ditentukan oleh kecerdasan intelektual (IQ). Penelitian Sandhawati (2007) mengenai kecerdasan emosional pada mahasiswa D IV Kebidanan jalur transfer FK UNS tahun ajaran 2006/2007, menggambarkan mahasiswa D IV Kebidanan memiliki kecerdasan emosional relatif sedang. Hal ini dibuktikan sebanyak 23 responden dari 45 mahasiswa dengan presentase 51,11% termasuk kategori kecerdasan emosional sedang. Hal tersebut menunjukkan mahasiswa D IV Kebidanan jalur transfer FK UNS kurang cukup baik. Berkaitan peranan kecerdasan emosional dalam meraih kesuksesan, khususnya kesuksesan sebagai seorang mahasiswa yang diukur dari prestasi akademik. Hal ini mendorong peneliti untuk meneliti “Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada mahasiswa program studi D IV Kebidanan jalur reguler FK UNS tahun ajaran 2008/2009”. Penelitian sebelumnya oleh Sandhawati (2007) membuktikan adanya hubungan antara kecerdasan emosional dan motivasi belajar pada mahasiswa D IV Kebidanan jalur transfer FK UNS. Penelitian serupa oleh Rosyid (2008) membuktikan adanya pengaruh positif kecerdasan emosional terhadap hasil belajar matematika siswa SMP Advent VII Jakarta. Penelitian Wahyuningsih (2004) turut membuktikan
adanya hubungan antara kecerdasan emosional dan prestasi belajar pada siswa kelas II SMU Lab School Jakarta Timur. Pada penelitian ini berbeda dari penelitian Sandhawati (2007) yaitu pada segi variabel dependennya, sedangkan dari penelitian Rosyid (2008) dan Wahyuningsih (2004) berbeda pada segi subjek penelitiannya yaitu pada mahasiswa jalur reguler D IV Kebidanan.
Leave a Reply