Judul Tesis : Analisis Tingkat Kepuasan Siswa dalam Mempelajari Akuntansi (Studi Kasus pada Siswa Kelas XI Jurusan IPS SMAN 1 Purworejo Tahun Ajaran 2004/2005)
A. Latar Belakang
Porsi pembelajaran materi akuntansi di jurusan IPS lebih besar dibandingkan dengan kelas X. Bagi sebagian besar siswa, materi akuntansi biasanya dijadikan sesuatu yang sulit, karena tingkat kesulitan mempelajarinya lebih tinggi diantara ilmu-ilmu sosial yang lain, yang disebabkan materi akuntansi berhubungan dengan angka-angka yang menuntut ketelitian yang tinggi. Oleh karena itu sangat penting adanya sebuah kepuasan yang tinggi untuk mempelajari akuntansi ini agar output yang tinggi dapat dicapai.
Teori Motivasi-higienis Herzberg (dalam Handoko, 1995:259 dan Robbins, 2001:169) menyebutkan adanya dua kelompok faktor yang mempengaruhi kerja seseorang dalam organisasi. Faktor-faktor penyebab kepuasan kerja (job satisfaction) mempunyai pengaruh pendorong bagi prestasi dan semangat kerja, dan faktor-faktor penyebab ketidakpuasan kerja (job dissatisfaction) mempunyai pengaruh negatif.
Herzberg membedakan antara faktor intrinsik yaitu motivators atau pemuas (satisfiers) dan faktor-faktor ekstrinsik yaitu faktor pemeliharaan atau hygienic factors (dissatisfiers). Motivator mempunyai pengaruh meningkatkan prestasi atau kepuasan kerja sedangkan faktor-faktor pemeliharaan mencegah merosotnya semangat kerja atau efisiensi, dan meskipun faktor-faktor ini tidak dapat memotivasi, tetapi dapat menimbulkan ketidakpuasan kerja atau menurunkan produktifitas. Perbaikan terhadap faktor-faktor pemeliharaan akan mengurangi atau menghilangkan ketidakpuasan kerja, tetapi tidak dapat dipergunakan sebagai sumber kepuasan kerja. Teori ini bila diaplikasikan pada pembelajaran siswa terhadap akuntansi yaitu satisfiers mempunyai pengaruh memberikan motivasi untuk selanjutnya akan menciptakan kepuasan siswa dalam mempelajari akuntansi dan memberikan output optimum. Sedangkan dissatisfiers memberikan efek negatif yaitu akan menciptakan ketidakpuasan siswa dalam mempelajari akuntansi dan tentunya output yang tidak diharapkan. Dalam proses belajar mengajar (PBM) akuntansi pengkondisian satisfier sangat penting untuk dilakukan dan dissatisfier sebaiknya diminimalkan.
B. Rumusan Masalah
- Bagaimana deskripsi faktor-faktor satisfiers dalam mempelajari akuntansi pada siswa kelas XI jurusan IPS SMAN 1 Purworejo tahun ajaran 2004/2005.
- Bagaimana deskripsi faktor-faktor dissatisfiers dalam mempelajari akuntansi pada siswa kelas XI jurusan IPS SMAN 1 Purworejo tahun ajaran 2004/2005.
C. Landasan Teori
Pengertian Kepuasan Kerja
Sondang P. Siagian (1993:295) menyebutkan bahwa yang dimaksud kepuasan kerja adalah cara pandang seseorang baik yang bersifat positif maupun negatif. Sedangkan kepuasan kerja menurut Susilo Martoyo (1992:115) adalah keadaan emosional karyawan dimana terjadi ataupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa karyawan dari perusahaan dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan. Balas jasa karyawan tersebut, baik berupa financial maupun non financial.
Kepuasan Siswa dalam Mempelajari Akuntansi
Dari uraian mengenai teori-teori yang berkaitan dengan kepuasan kerja, maka dalam penelitian ini menggunakan teori Herzberg yaitu two factors theory. Hal ini juga berdasarkan pertimbangan dari Moh As’ad (1995:115) yang mengatakan bahwa orang yang akan mencari aspek-aspek pekerjaan yang merupakan sumber-sumber kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja di suatu tempat, maka teori dua faktor Herzberg merupakan pilihan yang tepat. Juga karena Teori Herzberg muncul berdasarkan hasil penelitian dan sudah diujicobakan kebenarannya.
Pengertian Motivasi
Malayu S.P. Hasibuan (2001:219) membedakan antara motif dan motivasi. Motif adalah suatu perangsang keinginan (want) dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang. Setiap motif mempunyai tujuan tertentu untuk dicapai. Sedangkan motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.
D. Metode Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI jurusan IPS SMAN 1 Purworejo dengan ukuran populasi 68 siswa.
Dikarenakan semua unit populasi dapat terjangkau dan dimungkinkan tidak terjadi kerusakan data, maka penelitian ini menggunakan penelitian sensus. Adapun variabel yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu: (1) satisifier dalam mempelajari akuntansi yang meliputi pencapaian prestasi individual siswa dalam pelajaran akuntansi, pengakuan atau aktualisasi diri dalam PBM akuntansi, pembelajaran akuntansi itu sendiri, tanggungjawab diri untuk mempelajari akuntansi, dan pengembangan potensi individual siswa dalam mempelajari akuntansi, dan (2) dissatisfiers dalam mempelajari akuntansi yang meliputi kondisi sosial ekonomi keluarga, kondisi PBM akuntansi, kebijakan dan administrasi sekolah (guru), hubungan antar siswa, dan kualitas supervisi guru.
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik deskriptif.
E. Kesimpulan
- Apabila kondisi satisfiers dapat tercapai, maka akan memberikan motivasi untuk mempelajari akuntansi, sehingga dimungkinkan mampu menciptakan kepuasan siswa dalam mempelajari akuntansi, yang akhirnya akan diperoleh pencapaian prestasi yang baik dalam mempelajari akuntansi.
- Apabila kondisi dissatisfiers dapat tercapai, maka tidak akan memberikan motivasi untuk mempelajari akuntansi, sehingga dimungkinkan mampu menciptakan ketidakpuasan siswa dalam mempelajari akuntansi, yang akhirnya tidak akan diperoleh pencapaian prestasi yang baik dalam mempelajari akuntansi.
Contoh Tesis Akutansi
- Analisis Tingkat Kepuasan Siswa Dalam Mempelajari Akuntansi
- Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Pokok Bahasan Laporan Keuangan
- Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi
- Kemadirian Belajar Akuntansi Dalam Implementasi Kurikulum 2004 Pada Siswa Kelas Xi-Ips
- Komparasi Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan Metode Konvensional Pokok Bahasan Jurnal
Leave a Reply