Judul Skripsi : Analisis Tingkat Kesehatan Bank Syariah dengan Menggunakan Metode Camel (Studi Kasus pada PT Bank Syariah Mandiri)
A. Latar Belakang
Pada tahun-tahun terakhir ini dunia perbankan syariah di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat, baik dilihat dari jumlah pembukaan kantor baru, jenis usaha bank dan volume kegiatan bank yang dilakukannya. Bank-bank syariah tersebut diantaranya :
- PT Bank Muamalat Indonesia, merupakan bank Islam pertama di Sampai saat ini Bank Muamalat Indonesia telah memiliki lebih dari 45 outlet yang terbesar di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Balikpapan, Makasar dan Yogyakarta.
- Bank Syariah Mandiri, merupakan bank milik pemerintah pertama yang melandaskan opersionalnya pada prinsip syariah. Hingga saat ini Bank Syariah Mandiri telah mempunyai 20 cabang.
- BNI Syariah, merupakan cabang syariah dari bank konversi yang hingga sekarang telah mempunyai 12 cabang yang diantaranya terdapat di Jakarta, Jepara, Surakarta, dan Yogyakarta.
- Bank Rakyat Indonesia Syariah
- Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (BPD Jabar), telah membuka cabang syariah di Bandung.
Dalam suasana perkembangan yang sangat pesat tersebut, maka perbankan syariah mempunyai potensi dan peluang yang lebih besar dalam peranannya sebagai sumber pembiayaan bagi hasil perekonomian. Masyarakat sebagai pihak yang paling berperan, pada umumnya memiliki sikap tanggap terhadap berbagai bentuk pelayanan yang diberikan oleh masing-masing bank untuk menarik simpati masyarakat. Simpati dan kepercayaan masyarakat terhadap suatu bank tidak terlepas dari keadaan keuangan bank, termasuk kesehatan bank tersebut.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan judul penelitian diatas, sasaran dalam penelitian ini adalah penilaian tingkat kesehatan bank yang tidak hanya dilakukan oleh bank-bank konvensional saja, tetapi juga harus dilakukan oleh bank syariah sebagai bank yang kegiatannya bergerak dalam peningkatan kegiatan perbankan Islami, maka akan timbul permasalahan tentang apakah bank tersebut sehat atau tidak berdasarkan kegiatan yang dilakukannya.
C. Landasan Teori
Pengertian Bank Syariah
Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berasaskan demokrasi ekonomi dan menggunakan prinsip kehatihatian. Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Perbankan memiliki kedudukan yang strategis, yakni sebagai penunjang kelancaran system pembayaran, pelaksanaan kebijakan moneter dan pencapaian stabilitas sistem keuangan, sehingga diperlukan perbankan yang sehat, transparan dan dapat dipertanggungkawabkan.
Awal Kelahiran Sistem Perbankan Syariah
Sejak awal kelahirannya, perbankan syariah dilandasi dengan kehadiran dua gerakan renaissance Islam modern : neo-revivalis dan modernis. Tujuan utama dari pendirian lembaga keuangan berlandaskanetika ini adalah tiada lain sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan ekonominya berlandaskan Al-Qur’an dan As- Sunnah.
Pembentukan Bank-Bank Syariah
Berdirinya Islamic Development Bank telah memotivasi banyak negara Islam untuk mendirikan lembaga keuangan syariah. Untuk itu, komite ahli IDB pun bekerja keras menyiapkan panduan tentang pendirian, peraturan dan pengawasan bank syariah. Kerja keras mereka membuahkan hasil, pada akhir periode 1970-an dan awal dekade 1980-an, bank-bank syariah bermunculan di Mesir, Sudan, negara-negara Teluk, Pakistan, Iran, Malaysia, Bangladesh serta Turki.
D. Kesimpulan Skripsi
- Dari perhitungan CAMEL yang meliputi faktor capital, assets, earning ability dan liquidity, diketahui bahwa tingkat kesehatan PT Bank Syariah Mandiri pada tahun 2004 sebesar 46,03 dan mengalami peningkatan sebesar 49,38 pada tahun 2005. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja PT Bank Syariah Mandiri semakin baik. Dalam lima tahun dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2005, kinerja PT Bank Syariah Mandiri yang paling baik yaitu pada tahun 2003 dimana tingkat kesehatan mencapai 55,90.
- Dari hasil analisis ini, aspek yang paling menentukan dan mendominasi asalah aspek permodalan dengan angka rasio CAR dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 berturut-turut adalah sebesar 18,67%, 123,74%, 67,97%, 9,49% dan 10,83% yang berada di atas nilai CAR minimum yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu sebesar 8% dan nilai bersihnya adalah 25 untuk tahun 2001, 2002 dan 2003.
E. Saran
- Diharapkan untuk melakukan perhitungan dengan menambah tahun yang akan diteliti, sehingga hasil yang didapatkan pada akhirnya akan dapat menggambarkan kenaikan pertumbuhan kesehatan bank yang lebih menyeluruh.
- Diharapkan tidak hanya melihat pada satu laporan keuangan saja tetapi juga dilihat laporan keuangan dari informasi segmen usaha syariah untuk melihat adanya perubahan dalam aktivitas syariah
Contoh Skripsi Akutansi
- Analisis Sikap Konsumen terhadap Produk Distribution Outlet di Kota Yogyakarta
- Analisis Tingkat Kesehatan Bank Syariah dengan Menggunakan Metode Camel
- Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan pada Perusahaan Sepatu Castle Singosari-Malang
- Budget Kas Sebagai Alat Perencanaan dan Pengandalian Kas pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
- Manajemen Persediaan Bahan Baku Sebagai Salah Satu Cara untuk Menaikkan Rentabilitas Ekonomi
Leave a Reply