Judul Tesis : Analisis Kompetensi Profesional Guru Matematika dalam Interaksi Belajar Mengajar di SMA Negeri I Sukoharjo Tahun Pelajaran 2008 / 2009
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan manusia, pendidikanpun harus menyesuaikan kebutuhan manusia itu sendiri. Oleh karena itu pendidikan akan selalu menghadapi masalah. Pendidikan sekolah yang terdiri dari berbagai mata pelajaran masing-masing memiliki permasalahan yang berbeda-beda. Begitu juga dengan matematika. Masalah prestasi belajar merupakan salah satu dari permasalahan yang ada di matemetika, dimana prestasi belajar siswa masih rendah.
Matematika yang bagi siswa merupakan sesuatu yang abstrak dan jauh dari pengalaman sehari-hari siswa sering mengakibatkan kesulitan bagi siswa dalam memahaminya. Sehingga muncul sikap ketakutan, kebencian, dan ketidaksenangan terhadap matematika. Bahkan untuk mata pelajaran matematika kebanyakan siswa menyebutnya sebagai momok, sehingga pelajaran matematika cenderung kurang disenangi. Hal ini berakibat hasil belajarnya pun menjadi rendah. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, pemerintah dan guru selalu berusaha untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan, diantaranya perbaikan dan penyempurnaan sistem pendidikan dan semua aspek yang tercakup dalam bidang pendidikan. Namun, keluhan tentang kesulitan belajar masih banyak dijumpai karena usaha-usaha yang dilakukan belum menunjukkan hasil yang memuaskan, khususnya dalam bidang matematika. Hal ini dapat dilihat dari nilai ujian dalam bidang studi matematika yang menunjukkan hasil yang masih relatif rendah dibandingkan dengan bidang studi lainnya.
B. Rumusan Masalah Tesis
- Bagaimana tingkat kompetensi profesional guru matematika di SMA Negeri 1 Sukoharjo?
- Bagaimana interaksi belajar mengajar yang telah berlangsung di SMA Negeri 1 Sukoharjo?
C. Landasan Teori
Pengertian Matematika
Matematika timbul karena pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran. Matematika berasal dari kata mathema dalam bahasa Yunani yang diartikan sebagai sains, ilmu pengetahuan atau belajar. Selain itu matematika juga berasal dari kata mathematikos yang diartikan sebagai suka belajar. Matematika dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya itu bermakna atau berkaitan dengan penalaran. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 637), ”Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam menyelesaikan masalah mengenai bilangan”. Dari Wikipedia Indonesia menyatakan bahwa: Matematika secara umum didefinisikan sebagai bidang ilmu yang mempelajari pola dari stuktur, perubahan, dan ruang. Secara informal, dapat pula disebut sebagai ilmu tentang bilangan dan angka. Dalam pandangan formalis, matematika adalah penelaahan struktur abstrak yang didefinisikan secara aksioma dengan menggunakan logika simbolik dan notasi matematika.
Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan kurikulum. Jadi pembelajaran adalah suatu aktivitas yang disengaja untuk memodifikasikan berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan yaitu tujuan kurikulum. Dalam pembelajaran, kondisi atau situasi yang memungkinkan terjadinya proses belajar harus dirancang dan dipertimbangkan terlebih dahulu oleh perancang atau guru. Sementara itu dalam keseharian di sekolah, istilah pembelajaran sering dipahami sama dengan proses belajar mengajar di mana di dalamnya ada interaksi guru dan siswa dan antara sesama siswa untuk mencapai suatu tujuan yaitu terjadinya perubahan sikap dan tingkah laku siswa.
Pengertian Kompetensi
Menurut Kamus Besar Basaha Indonesia (WJS Purwodarminta) kompetensi berarti (kewenagan) kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan suatu hal. Pengertian dasar kompetensi (competency) yakni kemampuan atau kecakapan. Istilah kompetensi sebenarnya memiliki banyak makna sebagaimana yang dikemukakan berikut (Moh. Uzer, 2002: 50): Descriptive of quality nature or teacher behavior appear to be entirely meaningful (Broke and Stone, 1975). Kompetensi merupakan gambaran hakikat kualitatif dari perilaku guru yang tampak sangat berarti.
D. Metode Penelitian
Penelitian kualitatif ini menggunakan metode deskriptif dengan strategi pendekatan tunggal terpancang. Sumber data yang digunakan terdiri dari : (1) Narasumber, (2) Tempat dan peristiwa penelitian, (3) Arsip dan dokumen. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Pemeriksaan validitas data menggunakan triangulasi memanfaatkan penggunaan sumber dan metode. Untuk teknis analisis data yang digunakan adalah teknis analisis mengalir dan interaktif, dimana reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data saling berkaitan dan tidak terpisahkan, sedangkan prosedur penelitian dimulai dari tahap pra lapangan, tahap pengumpulan data, tahap analisis data kemudian tahap penulisan laporan.
E. Kesimpulan
- Kompetensi profesional guru matematika SMA Negeri I Sukoharjo
Kompetensi profesional guru matematika SMA Negeri I Sukoharjo secara umum sudah cukup. Hal ini dapat dilihat dari tingkat penguasaan bahan yang terkandung dalam kurikulum, kemampuan mengelola program belajar mengajar, mengelola kelas, menggunakan media / sumber, menguasai landasan-landasan pendidikan, mengelola interaksi belajar mengajar, dan kemampuan menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran.
- Interaksi belajar mengajar yang berlangsung di SMA Negeri I Sukoharjo
Interaksi belajar mengajar yang berlangsung di SMA Negeri I Sukoharjo sudah berjalan dengan cukup baik.Namun beberapa yang harus diperbaiki adalah dari sisi aktivitas siswa dan guru. Dari sisi guru, perlu ditingkatkan penggunaan metode pengajarannya. Sedangkan siswa harus ditingkatkan lagi aktifitas mereka dalam KBM, dengan lebih proaktif dalam KBM.
Contoh Tesis Pendidikan
- Analisis Kompetensi Profesional Guru Matematika dalam Interaksi Belajar Mengajar di SMA Negeri I Sukoharjo Tahun Pelajaran 2008 / 2009
- Prestasi Belajar Mahasiswa yang Berwirausaha dan Mahasiswa yang Tidak Berwirausaha
- Pemetaan Lokasi Rawan dan Risiko Bencana Banjir di Kota Surakarta Tahun 2007
- Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Metode Jigsaw untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep
- Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Menulis Narasi pada Siswa Kelas V
Leave a Reply