Judul Skripsi : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan Lembaga Keuangan Syariah (Studi Kasus pada BMT Safinah Klaten)
A. Latar Belakang
Keberadaan lembaga keuangan mikro seperti BMT ini sangat penting mengingat keterbatasan akses masyarakat pada sumber-sumber pembiayaan formal, seperti perbankan. Kehadiran BMT sebagai pendatang baru dalam dunia pemberdayaan masyarakat melalui system simpan-pinjam syariah dimaksudkan untuk menjadi alternatif yang lebih inovatif dalam jasa keuangan. kehadiran BMT di harapkan mampu menjadi sarana dalam menyalurkan dana untuk usaha bisnis kecil dengan mudah dan bersih, karena didasarkan pada kemudahan dan bebas riba. Selain itu mampu memperbaiki/ meningkatkan taraf hidup masyarakat bawah. BMT merupakan lembaga keuangan alternatif yang mudah diakses oleh masyarakat bawah dan bebas riba/bunga, Lembaga untuk memberdayakan ekonomi ummat, mengentaskan kemiskinan, dan meningkatkan produktivitas.
Salah satu aktivitas yang penting dalam manajemen dana BMT adalah pelemparan dana (lending financing). Istilah ini dalam keuangan konvensional dikenal dengan sebutan kredit dan dalam keuangan syariah sering disebut pembiayaan. Pembiayaan sering digunakan untuk menunjukkan aktivitas utama BMT, karena berhubungan dengan rencana memperoleh pendapatan. Sebagai upaya memperoleh pendapatan yang semaksimal mungkin, aktivitas pembiayaan BMT juga menganut azas syariah, yakni dapat berupa bagi hasil, keuntungan maupun jasa manajemen. Upaya ini harus dikendalikan sedemikian rupa sehingga kebutuhan likuiditas dapat terjamin dan tidak banyak dana yang menganggur. (Ridwan, 2004:163-164)
B. Rumusan Masalah
- Apakah variabel pendapatan anggota berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan pembiayaan pada BMT Safinah di Klaten ?
- Apakah variabel pendidikan anggota berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan pembiayaan pada BMT Safinah di Klaten ?
- Apakah variabel persepsi anggota terhadap pelayanan BMT berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan pembiayaan pada BMT Safinah di Klaten ?
C. Landasan Teori Skripsi
Sejarah dan Pengertian BMT
Sejarah berdirinya BMT dimulai dari ide para aktivis Masjid Salman ITB Bandung yang mendirikan koperasi Jasa Keahlian Teknosa pada tahun 1980. Koperasi inilah yang menjadi cikal bakal BMT yang berdiri pada tahun 1984. Seiring kebutuhan masyarakat akan lembaga keuangan mikro serta kebijakan pemerintah yang mendorong tumbuh kembangnya lembaga keuangan mikro, maka peluang pengembangan BMT sangatlah besar.
Teori Permintaan
Permintaan merupakan keinginan yang didukung oleh daya beli (uang) atau kesediaan untuk membeli. Permintaan yang didukung oleh daya beli disebut dengan permintaan efektif, sedangkan permintaan yang tidak didukung dengan daya beli hanya berdasarkan kebutuhan disebut dengan permintaan absolut. (Sudarsono dalam Lely 2005).
Persepsi Anggota terhadap Pelayanan BMT
Persepsi adalah suatu proses pengenalan atau identifikasi sesuatu dengan menggunakan panca indera (Dreverdalam Sasanti, 2003). Terkait dengan faktor selera sebagai salah satu penentu dalam permintaan suatu komoditas, maka selera dapat diekuivalenkan dengan variabel persepsi anggota terhadap pelayanan BMT, karena ketika persepsi anggota terhadap pelayanan BMT baik maka ketertarikan untuk menggunakan produk-produk syariah juga akan meningkat, dalam hal ini produk pembiayaan
D. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan analisis data primer, dimana data diperoleh dengan melakukan survey dan interview terhadap 98 responden. Sejalan dengan permasalahan diatas, penelitian dilaksanakan terhadap anggota pembiayaan BMT Safinah Klaten secara individu. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Aksidental Sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan ditemui peneliti yang dipandang cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2001:77)
E. Kesimpulan
- Variabel independen yaitu pendapatan (INCM), pendidikan (EDUC), persepsi anggota terhadap pelayanan BMT (DUMMY) secara bersamasama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu permintaan pembiayaan (PBY). Hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai Probabilitas F statistic sebesar 88,56 yang lebih besar dari nilai F table yaitu sebesar 2,68.
- Variable pendapatan (INCM) berpengaruh signifikan terhadap permintaan pembiayaan (PBY) dengan probabilitas sebesar 0,0000. Hal ini sudah sesuai dengan teori dan penelitian sebelumnya dimana dinyatakan bahwa pendapatan berpengaruh positif terhadap permintaan pembiayaan.
- Variable pendidikan (EDUC) tidak berpengaruh terhadap permintaan pembiayaan (PBY), hal ini terlihat dari nilai probabilitas sebesar 0,1328 yang lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 (? = 5%). Hal ini tidak sesuai dengan teori dimana dinyatakan bahwa pendidikan berpengaruh positif terhadap permintaan pembiayaan. Namun demikian, ada beberapa penelitian sebelumnya yang membuktikan bahwa pendidikan tidak berpengaruh terhadap permintaan pembiayaan.
Contoh Skripsi Ekonomi
- Strategi Pemasaran Eksport pada PT. Iskandar Indah Printing Textile di Surakarta
- Analisis Potensi Ekonomi Daerah Kabupaten Pati pada Periode Sebelum dan Selama Pelaksanaan Otonomi Daerah (Periode 1995-2006)
- Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan Lembaga Keuangan Syariah
- Evaluasi Terhadap Penentuan Harga Pokok Produk Pesanan dengan Metode Full Costing pada Bengkel Mesin
- Analisis Pola Konsumsi Masyarakat Pasca Bencana Gempa Bumi dan Strategi-Strategi yang diterapkan dalam Menghadapi Peristiwa tersebut (Studi Kasus pada Kabupaten Klaten)
Leave a Reply