Judul Tesis : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Daging Ayam di Jawa Tengah Tahun 1986-2006
A. Latar Belakang
Permintaan terhadap ayam broiler atau ayam pedaging di Jawa Tengah diharapkan akan terus meningkat, terutama permintaan yang berasal dari para pengusaha makanan (restoran). Pertambahan permintaan tersebut terjadi karena kenaikan pendapatan perkapita, pertambahan penduduk dan peningkatan kesadaran gizi sebagai akibat berhasilnya program penyuluhan gizi. Peningkatan permintaan juga terjadi sewaktu-waktu disebabkan karena lonjakan permintaan terhadap daging ayam pada hari-hari besar (lebaran, natal, tahun baru) maupun pada awal-awal bulan.
Konsumsi daging ayam di Jawa Tengah masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan jumlah penduduknya. Tahun 2006 permintaan daging ayam sebesar 16.107.074 sedangkan jumlah penduduknya sebesar 32.177.730. Jumlah konsumsi hanya sebagian dari jumlah penduduk.
B. Rumusan Masalah
- Apa saja yang mempengaruhi permintaan daging ayam di Jawa Tengah?
- Bagaimana pengaruh harga daging ayam terhadap permintaan daging ayam di Jawa Tengah?
- Bagaimana pengaruh jumlah penduduk terhadap permintaan daging ayam di Jawa Tengah?
C. Landasan Teori
Perilaku Konsumen
Pengertian konsumen adalah mereka yang memiliki pendapatan (uang) dan menjadi pembeli barang atau jasa dipasar. Kita semua adalah seorang konsumen pada pasar komoditas, terutama pasar barang atau jasa kebutuhan pokok baik kita sadari atau tidak. Masalah yang dihadapi oleh konsumen adalah bagaimana konsumen dapat mengalokasikan pendapatannya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa secara maksimal, supaya tingkat kesejahteraan yang diperoleh adalah maksimal (Sri Adiningsih, 1991: 45).
Permintaan Pasar
Permintaan akan suatu barang dapat dilihat dari permintaan yang dilakukan oleh semua orang di dalam pasar. Permintaan pasar adalah jumlah dari permintaan individu di dalam pasar. Sehingga kumpulan permintaan individu membentuk permintaan pasar. Prosedur untuk menyusun permintaan pasar secara grafis merupakan penjumlahan horizontal permintaan individu konsumen (Nicholson, 2001: 111).
Elastisitas Harga
Elastisitas harga adalah suatu ukuran mengenai kepekaan pembeli terhadap perubahan harga barang yang dibeli. Pengukuran angka elastisitas harga dapat dilakukan dengan dua cara (Mubyarto, 1998 : 144).
D. Metode Penelitian
Adapun variabel-variabel yang dianalisis adalah harga daging ayam itu sendiri, harga telur ayam , pendapatan masyarakat, dan jumlah penduduk. Analisis terhadap variabel-variabel tersebut dilakukan mulai dari tahun 1986 – 2006 di Jawa Tengah.
Data dapat memberikan informasi berharga bagi sebuah penelitian Untuk menganalisa jumlah permintaan daging ayam di Jawa Tengah.
Variabel-variabel yang diamati pada penelitian ini ada dua macam yaitu variabel dependen dan variabel independen.
Penelitian ini menggunakan analisis regresi logaritma berganda.
E. Kesimpulan
- Permintaan daging ayam di Jawa Tengah dipengaruhi oleh harga telur, pendapatan, dan jumlah penduduk, sedangkan harga daging ayam tidak berpengaruh secara nyata. Perubahan ketiga faktor tersebut akan mempengaruhi permintaan daging ayam.
- Pendapatan dan jumlah penduduk berpengaruh positif terhadap permintaan daging ayam. Pendapatan dan jumlah penduduk berbanding lurus dengan permintaan. Peningkatan jumlah penduduk dan pendapatan menyebabkan pertambahan permintaan.
- Koefisien harga daging ayam yang negatif menunjukkan bahwa daging ayam merupakan barang normal. Koefisien negatif menandakan bahwa harga dan permintaan berbanding terbalik, jika harga naik maka permintaan akan berkurang begitu juga sebaliknya.
Contoh Tesis Ekonomi
- Retribusi Pelayanan Pasar Banget Ayu dan Peterongan Kota Semarang
- Evaluasi Pelaksanaan Pemungutan Pajak Pengambilan Dan Pengolahan
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Daging Ayam di Jawa Tengah Tahun 1986-2006
- Pengaruh Keberadaan Beteng Trade Center (BTC) dan Pusat Gosir Solo (PGS) terhadap Mobilitas Perdagangan
- Analisis Probabilitas Keberhasilan Program Bantuan Langsung Tunai Untuk Rumah Tangga Sasaran
Leave a Reply