Judul Skripsi : Evaluasi Program Pembagian Beras untuk Keluarga Miskin (Raskin) di Kabupaten Sukoharjo (Studi Kasus Dua Desa)
A. Latar Belakang
Masyarakat miskin di Indonesia mempunyai masalah kekurangan gizi makro. Masalah kekurangan gizi makro yaitu masyarakat yang kekurangan energi dan protein (KEP) di tanah air masih tinggi yang diperkirakan 23 juta jiwa yang terdiri dari keluarga dengan defisit energi dan protein masing-masing 49% dan 26%. Berdasarkan data dari BKKBN jumlah masyarakat yang termasuk dalam kelompok KPS (Keluarga Pra Sejahtera) dan KS-I (Keluarga Sejahtera-I ) alasan ekonomi pada tahun 2001 telah mengalami kenaikan dari 14,78 juta KK (Tahun 2000) menjadi 15,13 juta KK mengalami kenaikan sebesar 2,35% (Tahun 2001). Dengan demikian meningkatnya jumlah KPS dan KS-I alasan ekonomi tersebut mengindikasikan bahwa masalah kemiskinan masih memerlukan perhatian serius untuk penanganannya.
Guna mengatasi masalah kemiskinan yang berkaitan dengan kekurangan gizi makro tersebut Pemerintah telah menetapkan Kebijakan Perberasan yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 tahun 2002. Dalam butir kelima diamanatkan bahwa pemerintah memberikan jaminan bagi persediaan dan pelaksanaan distribusi beras bagi kelompok masyarakat miskin dan rawan pangan. Beras Untuk Keluarga Miskin (Raskin) merupakan program bersifat lintas bidang/sektor yang melibatkan instansi terkait yaitu Kantor Menko Perekonomian, Kantor Menko Kesra, Depdagri, BULOG, BAPPENAS, BKKBN dan Instansi lainnya. Program Beras Untuk Keluarga Miskin (Raskin) dulunya dinamakan Operasi Pasar Khusus (OPK) Beras dalam rangka membantu keluarga miskin yang terkena rawan pangan akibat krisis moneter, ekonomi dan menurunnya produksi pangan yang dilaksanakan sejak tahun 1998/1999, mencakup 27 propinsi di seluruh Indonesia, 400 kabupaten dan lebih dari 30.000 titik distribusi, dengan sasaran penerima sekitar 10 juta Keluarga Pra Sejahtera (Juklah OPK, 1999/2000).
B. Rumusan Masalah
- Bagaimanakah Karakteristik Sosial Ekonomi Penerima Manfaat Raskin.
- Apakah Pembagian Beras Untuk Keluarga Miskin (Raskin) sudah memenuhi
- Tepat Sasaran yaitu Tepat-Orang Penerima Manfaat, Tepat-Waktu Pendistribusian, Tepat-Jumlah Beras dan Tepat-Kualitas Beras.
C. Landasan Teori
Definisi kemiskinan
Kemiskinan bisa diartikan sebagai situasi yang serba kekurangan yang terjadi bukan karena dikehendaki si miskin, melainkan karena tidak dapat dihindari dengan kekuatan yang ada padanya. Dengan demikian mengentaskan penduduk miskin itu perlu bantuan pihak luar dari si miskin itu sendiri. Orang miskin bukanlah orang yang tidak memiliki apapun, melainkan orang memiliki sesuatu namun sedikit .
Kriteria Indikator Kemiskinan Jaring Pengaman Sosial
Beras untuk Keluarga Miskin (Raskin) meliputi:
- KPS Alek (Keluarga Pra Sejahtera Alasan Ekonomi ) adalah keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal dengan bobot pengkategoriannya lebih ditekankan pada alas an ekonomi, sebagaimana indikator yang telah ditetapkan dalam system pendataan keluarga di BKKBN.
- KS I Alek (Keluarga Sejahtera – I Alasan Ekonomi) adalah keluarga yang telah memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal dengan bobot pengkategoriannya lebih ditekankan pada alasan ekonomi, sebagaimana indikator yang telah ditetapkan dalam sistem pendataan keluarga di BKKBN.
Pengertian Beras RASKIN
Beras Untuk Keluarga Miskin (Raskin), adalah Program Pemerintah dalam upaya meningkatkan Ketahanan Pangan dan memberikan perlindungan pada Keluarga Miskin melalui pendistribusian beras maksimal 20 (dua puluh) kg/KK/bulan netto dengan harga Rp. 1.000,-/kg (harga di titik distribusi).
D. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di dua Desa, di dua Kecamatan yang ada di Kabupaten Sukoharjo. Penelitia ini merupakan penelitian Evaluasi (Evaluation research) yang bersifat Deskriptif Kualitatif. Jenis dan Sumber Data pada penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Metode Purposive Sampling, yaitu pemilihan sekelompok subyek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciriciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Prof. Drs. Sutrisno Hadi, 2000: 82). Teknik Analisis Data menggunakan metode Deskriptif dan Ciri-ciri Metode Deskriptif, dan Chi – Square Test.
E. Kesimpulan
- Dari hasil penelitian terhadap responden bahwa indikator penentu kemiskinan pangan sandang dan papan untuk program raskin dari BKKBN, ada beberapa yang tidak berhubungan signifikan dengan pembagian jumlah beras yaitu diantaranya pemilikan pakaian berbeda, jenis lantai rumah dan luas lantai rumah, sedang yang berhubungan signifikan yaitu jumlah makan dalam sehari, jumlah makan daging atau ikan dan pemilikan pakaian baru.
- Dari hasil penelitian bahwa variabel jumlah keluarga, jenis pekerjaan, jumlah penghasilan, jumlah anak yang sekolah, dan jumlah anak yang tidak sekolah berhubungan signifikan dengan distribusi jumlah beras sedang yang tidak berhubungan signifikan dengan distribusi jumlah beras yaitu variabel tingkat pendidikan.
- Dari hasil penelitian untuk tepat orang yang terkait dengan indicator BKKBN ada beberapa yang belum tepat atau belum sesuai diantaranya jumlah makan dalam sehari, konsumsi makan daging/ikan, jenis lantai rumah dan luas lantai rumah sedang yang sudah tepat yaitu pemilikan pakaian berbeda dan pemilikan pakaian baru.
Contoh Skripsi Ekonomi
- Evaluasi Program Pembagian Beras untuk Keluarga Miskin (Raskin) di Kabupaten Sukoharjo
- Proses Ekspor-Impor pada Kawasan Berikat Tanjung Emas Export Processing Zone (Tepz)
- Prosedur Penerbitan Surat Keterangan Asal (Certificate Of Origin) di Dinas Perindustrian
- Proses Kontrak Dagang Internasional pada CV. Aninda Furniture di Sroyo Karanganyar
- Persepsi Akuntan Publik dan Mahasiswa Akuntansi terhadap Kode Etik Akuntan Indonesia
Leave a Reply