Judul Skripsi : Evaluasi terhadap Penentuan Harga Pokok Produk Pesanan dengan Metode Full Costing pada Bengkel Mesin Jarot Pamadi
A. Latar Belakang
Pada perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan biasanya akan menentukan harga pokok produksinya bersamaan dengan adanya pesanan dari pelanggan. Penentuan harga pokok produksi dimuka tersebut digunakan agar perusahaan dapat menentukan laba minimal yang diharapkan ketika terjadi proses tawar menawar dengan pemesan. Penghitungan harga pokok produk dengan metode harga pokok pesanan atau Job Order Costing, merupakan metode pengumpulan harga pokok produk yang biayanya dikumpulkan untuk setiap pesanan dapat dipisah identitasnya, (Garrison, 1998). Pembebanan harga pokok produksi kepada produk pada metode harga pokok pesanan untuk biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan untuk biaya overhead pabrik digunakan tarif yang ditentukan dimuka, (Mulyadi, 1997).
Pembahasan yang penting dalam menentukan harga pokok produksi adalah ketepatan perhitungan biaya-biaya produksi yang terjadi. Perhitungan harga pokok produksi yang tidak tepat mengakibatkan harga pokok produksi terlalu tinggi atau terlalu rendah yang akan berpengaruh terhadap harga jual produk. Harga jual produk, akan berpengaruh pada tingkat persaingan harga dengan produsen lain, yang akhirnya akan berpengaruh terhadap volume produksi. Volume produksi akan mempengaruhi pendapatan bersih, sehingga akan mempengaruhi laporan keuangan perusahaan pada periode yang bersangkutan.
B. Perumusan Masalah
Apakah penentuan harga pokok produksi yang dilakukan oleh Bengkel Mesin Jarot Pamadi dengan menggunakan metode Job Order Costing sudah tepat?
C. Landasan Teori Skripsi
Pengertian Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya adalah suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan data biaya, dan penyajian informasi dengan cara tertentu yang sistematik, serta penafsiran terhadapnya, (Mulyadi, 1999).
Pengertian Harga Pokok Produksi
Salah satu tujuan akuntansi biaya adalah penentuan harga poko produk. Untuk menentukan harga pokok produksi dengan teliti, perlu dipahami proses produksi. Harga pokok produksi adalah suatu istilah untuk menunjukkan pengorbanan somber ekonomi dalam pengolahan bahan baku menjadi produk (Mulyadi, 1999 : 10).
Selisih Pembebanan Biaya Overhead Pabrik
Pada perusahaan yang menggunakan tarif dibebankan dimuka, biasanya terdapat selisih saldo antara jumlah biaya overhead pabrik yang dibebankan dengan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya. Apabila biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi lebih besar dari pada biaya overhead pabrik yang dibebankan, maka disebut underapplied dan apabila biaya overhead pabrik yang sesungguhnya lebih kecil daripada biaya overhead pabrik yang dibebankan, maka disebut overapplied.
E. Kesimpulan
- Metode pembebanan biaya overhead pabrik yang digunakan perusahaan adalah biaya overhead pabrik sesungguhnya, dimana seharusnya biaya overhead pabrik dibebankan kepada harga pokok produk yang menggunakan metode harga pokok pesanan adalah dengan menggunakan metode tarif. (Mulyadi, 1997).
- Penghitungan biaya overhead pabrik yang dilakukan oleh perusahaan dengan hanya membebankan biaya overhead pabrik yang bersifat variable saja kurang tepat apabila diterapkan pada metode job order costing. Karena pada perusahaan yang proses produksinya berdasarkan pada pesanan penghitungan biaya produksinya menggunakan metode full costing, pada metode full costing semua biaya yang berhubungan dengan proses produksi, baik yang bersifat variable maupun fixed atau tetap, baik yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan proses produksi harus dimasukkan sebagai komponen biaya produksi, (Mulyadi, 1997). Sedangkan pada Bengkel Mesin Jarot Pamadi terdapat beberapa biaya tetap dan biaya tidak langsung yang tidak dibebankan kepada harga pokok produk, seperti biaya peralatan bengkel, biaya depresiasi peralatan bengkel, biaya depresiasi kendaraan, biaya depresiasi gedung, dan biaya tenaga kerja tidak langsung.
E. Saran
- Untuk penghitungan harga pokok produk pesanan yang selanjutnya, perusahaan dianjurkan menggunakan metode full costing bukan metode variable costing. Karena bagi perusahaan yang berproduksi atas dasar pesanan atau job order costing seharusnya menggunakan matode full costing dalam harga pokok produknya, (Mulyadi, 1997).
- Perusahaan disarankan untuk menghitung biaya overhead pabrik dengan berdasarka tarif, bukan biaya overhead pabrik sesungguhnya. Karena bagi perusahaan yang berproduksi berdasarkan atas pesanan menggunakan penentuan biaya overhead pabrik dibebankan dimuka dengan menggunakan tarif, (Mulyadi, 1997).
Contoh Skripsi Ekonomi
- Evaluasi Terhadap Penentuan Harga Pokok Produk Pesanan dengan Metode Full Costing pada Bengkel Mesin
- Analisa Konsumsi Rumah Tangga di Kabupaten Brebes tahun 2004
- Proses Ekspor-Impor pada Kawasan Berikat Tanjung Emas Export Processing Zone (Tepz)
- Peran Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi dalam Mengembangkan Produktifitas
- Analisis Permintaan Jepang terhadap Komoditas Udang Indonesia Tahun 1978-2003
Leave a Reply