Judul Tesis : Penilaian Tingkat Kesehatan pada Lima Badan Kredit Kecamatan (BKK) di Surakarta Tahun 2008 dengan Menggunakan Analisis Rasio Perbankan dan Tingkat Non Performing Loan (NPL)
A. Latar Belakang
Istilah investasi berkaitan dengan berbagai macam aktivitas. Menginvestasikan sejumlah dana pada aset riil (tanah, emas, mesin atau bangunan), maupun aset finansial (deposito, saham, atau obligasi) merupakan aktivitas investasi yang pada umumnya dilakukan. Bagi investor yang berani menanggung risiko, aktivitas investasi yang mereka lakukan juga bisa mencakup investasi pada aset-aset finansial lainnya yang lebih kompleks seperti warrants, option, dan futures maupun ekuitas internasional (Tandelilin, 2001).
Pihak-pihak yang melakukan aktivitas investasi disebut investor. Investor pada umumnya bisa digolongkan menjadi dua, yaitu investor individual (individual investors) dan investor institusional (institutional investors). Investor individual terdiri dari individu-individu yang melakukan aktivitas investasi. Sedangkan investor institusional biasanya terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga penyimpanan dana (bank dan lembaga simpan-pinjam), lembaga dana pensiun, maupun perusahaan investasi (Tandelilin, 2001).
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah kinerja keuangan, tingkat kesehatan, dan tingkat Non Performing Loan Badan Kredit Kecamatan (BKK) pada tahun 2008 berdasarkan analisis rasio keuangan?
C. Landasan Teori
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)/ Capital Adequate Ratio (CAR)
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)/ Capital Adequate Ratio (CAR) adalah rasio keuangan yang mengukur kemampuan bank dalam rangka pengembangan usaha dan menampung resiko kerugian. Penyediaan Modal didasarkan pada Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR). Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) => Modal (inti`+`pelengkap)/ATMR.
Kualitas Aktiva Produktif (KAP)
Aktiva produktif digolongkan menurut kualitasnya berdasarkan kolektibilitas (BKK è Lancar, Kurang Lancar, Diragukan, Macet) Unsur Aktiva produktif yang diklasifikasikan (KL = 50%, D = 75%, M = 100%;).
Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)
Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif adalah rasio keuangan yang menunjukkan kualitas penanaman aktiva serta porsi penyisihan untuk menutupi kerugian akibat penghapusan aktiva produktif.
D. Metode Penelitian
Metode analisis yang penulis gunakan adalah metode deskriptif. Teknik analisa yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan.
E. Kesimpulan
- Cash Ratio dari lima Badan Kredit Kecamatan (BKK) pada tahun 2008 adalah sehat karena nilainya berada di atas 4.05%. Cash Ratio yang paling sehat adalah PD. BKK. “D”, karena nilainya yang paling tinggi, yaitu sebesar 47.28%.
- Loan to Debt Ratio dari lima Badan Kredit Kecamatan (BKK) pada tahun 2008 adalah sehat karena nilainya berada di bawah 94.75%.
- Capital Adequate Ratio dari lima Badan Kredit Kecamatan (BKK) pada tahun 2008 adalah sehat karena nilainya berada di atas 8%. Capital Adequate Ratio (CAR) yang paling sehat adalah PD. BKK. “A”, karena nilainya yang paling tinggi, yaitu sebesar 39.62%.
- Kualitas Aktiva Produktif PD. BKK. “A”, PD. BKK. “B”, PD. BKK. “D”, dan PD. BKK. “E” pada tahun 2008 adalah sehat karena nilainya berada di bawah 10.35%. Sedangkan Kualitas Aktiva Produktif PD. BKK. “C” pada tahun 2008 adalah cukup sehat karena berada di antara 10.35% – 12.60%. Kualitas Aktiva Produktif yang paling sehat adalah PD. BKK. “A”, karena nilainya paling rendah, yaitu sebesar 1.63%.
Contoh Tesis Akutansi
- Pengaruh Corporate Governance Mechanisms terhadap Cost Of Equity Capital
- Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Pembayaran Rekening Air Minum pada PDAM Kota Surakarta
- Penilaian Tingkat Kesehatan Pada Lima Badan Kredit Kecamatan (BKK) di Surakarta Tahun 2008 dengan Menggunakan Analisis Rasio Perbankan Dan Tingkat Non Performing Loan (NPL)
- Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
- Analisis Pengaruh Net Income, Roa, Roe dan Status Kepemilikan Bank terhadap Probabilitas
Leave a Reply