Judul Skripsi : Pembelajaran Kimia Model TPS (Think-Pair-Share) dan NHT (Numbered Heads Together) Ditinjau dari Kemampuan Awal dan Aktivitas Belajar
A. Latar Belakang Masalah
Kemampuan awal menggambarkan kesiapan siswa dalam menerima materi pelajaran baru yang akan diberikan oleh guru. Kemampuan awal perlu dikondisikan oleh guru sebelum mengajar agar siap mengikuti pelajaran. Kemampuan awal pada dasarnya kurang diperhatikan oleh guru sebagai modal dasar mempelajari materi yang akan diberikan. Dalam membuat perencanaan pembelajaran guru perlu memperhatikan kemampuan awal siswa agar bobot materi yang diajarkan bisa tepat, sebab kalau bobot materi terlalu berat maka siswa akan sulit menangkap isi pelajaran. Selain kemampuan awal, penggunaan asas aktivitas besar nilainya bagi pengajaran para siswa. Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Dengan melakukan aktivitas sendiri maka siswa dapat bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri, serta dapat juga memupuk kerja sama yang harmonis di kalangan siswa. Aktivitas dari siswa dalam pembelajaran kooperatif juga sangat penting dibutuhkan. Sehingga aktivitas ini penting dan besar nilainya bagi pengajaran para siswa.
Berdasarkan uraian di atas, materi sistem koloid penting untuk dipelajari karena sangat berkaitan erat dengan kehidupan kita sehari-hari dan sebelum mempelajari materi sistem koloid perlu memahami dan menguasai materi sebelumnya yang mendukung untuk mempelajari materi sistem koloid, maka penelitian tentang ”Pembelajaran Kimia Model TPS (Think-Pair-Share) dan NHT (Numbered Heads Together) ditinjau dari Kemampuan Awal dan Aktivitas Belajar (Studi Kasus Pada Materi Sistem Koloid Kelas XI IA SMA Negeri 1 Karanganom Klaten Tahun Pelajaran 2009/2010)” tertarik untuk dilakukan. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI IA Semester 2 Tahun Pelajaran 2009/2010 di SMA Negeri 1 Karanganom.
B. Perumusan Masalah
- Apakah ada pengaruh pembelajaran kimia model TPS (Think-Pair-Share) dan NHT (Numbered Heads Together) terhadap prestasi belajar siswa?
- Apakah ada pengaruh kemampuan awal tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa?
- Apakah ada pengaruh aktivitas belajar tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa?
C. Landasan Teori
Model Pembelajaran Think-Pair-Share (TPS)
Model pembelajaran Think-Pair-Share dikembangkan oleh Frank Lyman dkk dari Universitas Maryland pada tahun 1985. “Model pembelajaran Think-Pair- Share merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif sederhana. Teknik ini memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan teknik ini adalah optimalisasi partisipasi siswa” (Lie,2004:57).
Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)
Numbered Heads Together merupakan tipe dari model pengajaran kooperatif pendekatan struktural, adalah suatu pendekatan yang dikembangkan oleh Spancer Kagan (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Menurut Anita Lie (2002:59) “Pengertian Numbereda. Pengertian Kemampuan Awal Kemampuan awal merupakan penguasaan konsep awal yang harus dikuasai siswa sebelum proses pembelajaran berlangsung dengan kata lain kemampuan awal dalah pengetahuan, keterampilan yang relevan yang dimiliki pada saat akan mulai mengikuti suatu pembelajaran.
Pengertian Aktivitas Belajar
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:236) ”Aktivitas belajar yang dialami oleh siswa merupakan suatu proses yaitu proses belajar sesuatu”. Jadi, dengan kata lain, proses belajar yang berhubungan dengan bahan belajar yang dapat diamati oleh guru, umumnya dikenal sebagai aktivitas belajar siswa. Jadi aktivitas belajar siswa merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh siswa yang berupa suatu proses mempelajari sesuatu.
D. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen.
Populasi adalah seluruh siswa kelas XI IA SMA Negeri 1 Karanganom tahun pelajaran 2009/2010, sejumlah 4 kelas.
Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling sejumlah 2 kelas. Teknik pengumpulan data kemampuan awal dan prestasi belajar kognitif digunakan metode tes, prestasi belajar afektif dan aktivitas belajar digunakan metode angket.
Uji coba instrumen dilaksanakan di SMA Negeri 2 Klaten.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi tiga jalan dengan sel tak sama.
E. Kesimpulan
1. Model pembelajaran kooperatif TPS (Think-Pair-Share) dan NHT (Numbered Heads Together) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar kognitif pada materi sistem koloid. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis General Linier Model (GLM) yang ditunjukkan pada tabel 4.12 diperoleh harga P-value 0,413 atau lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 ini berarti bahwa hipotesis nol diterima atau hipotesis alternatif ditolak, sehingga menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran kooperatif menggunakan TPS (Think-Pair-Share) dan NHT (Numbered Heads Together) terhadap prestasi belajar kimia.
Dalam penelitian ini, rata-rata nilai prestasi belajar kognitif siswa untuk NHT adalah 73,74 dan untuk TPS adalah 75,38. Jadi, apabila dilihat dari hasil rata-rata nilainya untuk kedua model pembelajaran tersebut ada perbedaan pengaruh model pembelajaran NHT dan TPS terhadap prestasi belajar walaupun tidak signifikan. Hasil tersebut menunjukkan prestasi belajar siswa dengan TPS lebih baik daripada NHT.
2. Kemampuan awal memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada materi sistem koloid. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis General Linier Model (GLM) yang ditunjukkan pada tabel 4.12 diperoleh harga P-value 0,000 atau lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 ini berarti bahwa hipotesis nol ditolak atau hipotesis alternatif diterima, sehingga menunjukkan ada pengaruh antara siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah terhadap prestasi belajar kimia materi sistem koloid. Apabila dilihat dari rata-rata nilainya, untuk siswa yang kemampuan awalnya tinggi rata-rata nilainya 78,81. Sedangkan untuk siswa yang kemampuan awalnya rendah rata-rata nilainya 70,310.
3. Aktivitas belajar memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar pada materi sistem koloid. Hal ini ditunjukkan hasil analisis General Linier Model (GLM) yang ditunjukkan pada tabel 4.12 diperoleh harga P-value 0,008 atau lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 ini berarti bahwa hipotesis nol ditolak atau hipotesis alternatif diterima, sehingga menunjukkan ada pengaruh aktivitas belajar siswa kategori tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar.Apabila dilihat dari rata-rata nilainya, siswa yang mempunyai aktivitas belajar tinggi memiliki rata-rata nilai sebesar 76,942 sedangkan siswa yang mempunyai aktivitas belajar rendah memiliki rata-rata nilai sebesar 70,69.
Leave a Reply