Judul Tesis : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Ibu I
A. Latar Belakang
Keunggulan kooperatif tipe Jigsaw meningkatkan rasa tanggung jawab peserta didik terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Peserta didik tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain (Bachtiar, 2011). Meningkatkan bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan. Dalam dua kajian mengenai pembelajaran tipe Jigsaw, yang pertama (Phelps, 1990) menemukan perbedaan yang signifikan dalam pencapaian hasil belajar, sementara yang lainnya (Mattingly dan Van Sickle, 1991) menemukan pengaruh positif yang substansial dari metode ini dalam pencapaian prestasi suatu mata pelajaran (Slavin, 2005).
Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diyakini dapat menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh peserta didik karena mengutamakan interdependensi setiap peserta didik terhadap anggota tim dengan memberikan informasi yang diperlukan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian mengenai “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Ibu I Pada Program Studi DIII Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan”.
B. Rumusan Masalah
- Bagaimanakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa DIII Kebidanan pada mata kuliah Asuhan Kebidanan Ibu I ?
- Bagaimanakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa DIII Kebidanan pada mata kuliah Asuhan Kebidanan Ibu I ?
- Mengapa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw motivasi dan hasil belajar mahasiswa DIII Kebidanan pada mata kuliah Asuhan Kebidanan Ibu I meningkat ?
C. Tinjauan Pustaka
Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Slavin dalam Slavin (2009) mengemukakan pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana kelompok belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kooperatif sehingga dapat merangsang peserta didik lebih bergairah dalam belajar. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengelompokkan peserta didik untuk tujuan menciptakan pendekatan pembelajaran yang berhasil yang mengintegrasikan ketrampilan sosial yang bermuatan akademik (Nur dalam Isjoni dan Ismail, 2008).
Tipe Jigsaw
Jigsaw adalah salah satu dari metode kooperatif yang paling fleksible. Beberapa modifikasi dapat membuatnya tetap pada model dasarnya tetapi mengubah beberapa detail implementasinya seperti tugas membaca materi yang diberikan kepada siswa dapat berupa tugas rumah sehingga dapat menghemat waktu pelaksanaan Jigsaw. Pada waktu mahasiswa ditugasi membaca materi, diberikan “lembar ahli” berupa tes yang berisi topik yang berbeda untuk anggota setiap kelompok. Kegiatan selanjutnya sama seperti biasanya.
Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi belajar dari perkataan motif (motive) yang artinya adalah rangsangan dorongan dan ataupun pembangkit tenaga yang dimiliki seseorang sehingga orang tersebut memperlihatkan perilaku tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan motivasi adalah upaya untuk menimbulkan rangsangan, dorongan maupun pembangkit tenaga pada seseorang ataupun sekelompok masyarakat mau berbuat dan bekerjasama secara optimal melaksanakan sesuatu yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Azrul, 1996).
D. Metode Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama, dimana peneliti juga berperan sebagai dosen pelaksana tindakan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa kelas 2B semester II Prodi DIII Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan, dengan teknik sampling adalah total sampling, didapatkan 50 mahasiswa sebagai responden. Sebelum pengumpulan data, instrument yang akan digunakan dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan SPSS dan Anates untuk butir soal. Analisis data menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif.
E. Simpulan
1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa DIII Kebidanan pada mata kuliah Asuhan Kebidanan Ibu I. Hal ini dapat dilihat pada rerata motivasi kelas dan skor motivasi yang diperoleh mahasiswa setelah tindakan siklus I, rerata motivasi meningkat dari 73% menjadi 83% yang tergolong motivasi tinggi sehingga melebihi indikator keberhasilan yang ditetapkan, sedangkan skor masingmasing mahasiswa juga meningkat sebesar 88%. Selama dilakukan metode pembelajaran Jigsaw, mahasiswa aktif berdiskusi terhadap teman satu kelompok, saling membantu dalam memberikan pengetahuan.
2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa DIII Kebidanan pada mata kuliah Asuhan Kebidanan Ibu I. Hal ini dapat dilihat pada jumlah mahasiswa yang tuntas belajar mengalami peningkatan yang artinya melebihi indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu 92%. Hasil tersebut diperkuat dengan hasil Uji t sampel berpasangan (Paired t-test) p = 0,002 (p<0,05), yang menyatakan bahwa penerapan metode pembelajaran Jigsaw mempengaruhi hasil belajar mahasiswa. Dengan penerapan metode Jigsaw mahasiswa lebih memahami materi yang diajarkan karena mereka terlibat secara langsung dalam proses belajar sehingga tujuan belajar tercapai.
3. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar mahasiswa DIII Kebidanan pada mata kuliah Asuhan Kebidanan Ibu I. Hal ini dapat dilihat pada hasil penelitian ini yang membuktikan bahwa dengan pembelajaran student center seperti metode Jigsaw dapat merangsang berpikir kritis dan aktif mencari pengetahuan yang mereka butuhkan sehingga motivasi mereka meningkat dan otomatis hasil belajar yang dicapai dapat memuaskan.
Leave a Reply