HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Tinjauan Kritik Sosial Antologi Puisi Tadarus

Contoh Tesis– Antologi Puisi Tadarus Dan Pahlawan Dan Tikuskarya A. Mustofa Bisri (Tinjauan Kritik Sosial, Nilai Religius, Dan Nilai Pendidikan)

Puisi Antologi

A.  Latar Belakang Masalah

Puisi adalah keindahan dan kehikmahan. Puisi  mampu   memberikan kesenangan atau hiburan kepada pembaca.  Puisi  juga mampu memberikan manfaat bagi pembaca dalam rangka membentuk pandangan hidupnya. Sebagaimana yang disampaikan Marjorie Boulton (1979:5) bahwa pengalaman berharga pertama dari puisi yang sangat pribadi adalah menyimpannya hanya untuk diri sendiri, sebagai awal mencintai diri sendiri atau pengalaman diri tentang agama. Selanjutnya Aminuddin (1987: 197) menyebutkan bahwa pada awal pertumbuhannya, puisi sangat erat hubungannya dengan filsafat dan agama. Bahkan dalam konteks religi dan kontemplasi (Islam), tentunya telah disepakati bahwa kitab suci Alquran teruntai dalam rangkaian puisi yang indah.

Begitu pula dengan renungan para pujangga Jawa, seperti Ki Ranggawarsita yang mengungkapkan bait-bait syairnya tersusun dalam bentuk tembang. Di dalamnya tentu banyak unsur hikmah dan manfaat dalam mengembangkan filsafat hidup dengan berbagai masalah yang sangat kompleks. Kompleksitas itu terjadi karena sebagai kreasi seni puisi dapat mengangkat bahan penciptaannya dari kompleksitas masalah kehidupan itu sendiri, dari segala yang ada dan mungkin ada.

B.  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah kritik sosial  dalam hubungannya dengan sikap penyair dan tema antologi puisi Tadarus dan Pahlawan dan Tikus karya A. Mustofa Bisri?
  2. Bagaimanakah nilai religius dalam antologi  puisi Tadarus dan Pahlawan dan Tikus karya A. Mustofa Bisri?
  3. Bagaimanakah nilai pendidikan dalam antologi puisi Tadarus dan Pahlawan dan Tikus karya A. Mustofa Bisri?

C.  Saran

Dari keseluruhan uraian penelitaian ini, maka dapat dipaparkan beberapa saran, khususnya bagi peserta didik, tenaga pendidik, lembaga kependidikan, dan peneliti lain, sebagai berikut.

Pertama, bagi peserta didik hendaknya lebih banyak untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman terhadap apresiasi puisi. Sebab ada banyak manfaat yang bisa didapatkan terkait dengan dengan kegiatan apresiasi ini, antara lain (1) pemahaman terhadap berbagai bentuk kajian sastra khususnya puisi, (2) pemahaman terhadap nilai religius, dan (3) pemahaman terhadap nilai pendidikan. Semuanya itu untuk mendapatkan pemahaman unsur lahir dan unsur batin puisi secara lebih mendalam dan proporsional.

Kedua, bagi pendidik selalu berusaha membuat pengajaran apresiasi sastra khususnya puisi menjadi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Hal ini disebabkan karena di balik rumitnya kerja apresiasi puisi, maka para tenaga pendidik berusaha semaksimal mungkin untuk terus berupaya menjadikan dan membuat inovasi baru terhadap pengajaran apresiasi sastra khusunya puisi, sehingga nantinya pengajaran apresiasi puisi tidak menjadi pengajaran yang monoton dan membosankan. Melainkan menjadi pengajaran yang menarik dan memberikan nilai dan manfaat secara langsung pada siswa yang berimplikasi terhadap kehidupannya.

Ketiga, bagi lembaga pendidikan (Departemen Pendidikan Nasional) untuk tetap memberikan porsi yang seimbang antara pengajaran bahasa (tata bentuk bahasa) dengan pengajaran apresiasi sastra (puisi, prosa, dan drama) dalam rangka penyusunan silabus pembelaran bahasa dan sastra  Indonesia. Selain itu, juga tetap terus berupaya mengadakan forum pendidikan dan pelatihan bagi tenaga pendidik khusunya guru pengampu mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia baik berupa workshop, seminar, maupun revitalisasi tentang kebahasaan dan kesastraan baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional dalam rangka pembinaan secara terus-menerus guna peningkatan profesionalisme guru dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.

Keempat, bagi para peneliti dan peminat penelitian di bidang pengkajian karya sastra (puisi, prosa, dan drama) dapat terus melakukan penelitian dan pengkajian terhadap karya sastra. Mengingat begitu luasnya wilayah kajian terhadap karya sastra, maka memungkinkan akan muncul beragam kajian. Khususnya terhadap hasil karya A. Mustofa Bisri, baik berupa antologi puisi maupun cerpen yang tidak hanya dapat ditinjau dari sudut pandang sosiologi sastra, nilai religius, dan nilai pendidikan. Melainkan beragam sudut pandang dan tinjauan guna penelitian lanjutan terhadap karya-karya A. Mustofa Bisri, baik berupa antologi puisi maupun cerpen

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?