Judul Tesis : Bangkitnya Gerakan Sosial Baru dan Implikasinya terhadap Bolivia Tahun 2003-2006 (Studi Kasus Kebijakan Nasionalisasi Bolivia Tahun 2006)
A. Latar Belakang Tesis
Pecahnya Uni Soviet (US) pada akhir tahun 1989 dan runtuhnya tembok Berlin pada tahun 1991, menandakan perubahan dalam perimbangan kekuatan dunia internasional, yaitu menguatnya paham liberalisme di negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat (AS) dan Jerman Barat yang kemudian dalam perkembangannya mempengaruhi hubungan antarnegara. Era 1980 hingga 1990-an memang adalah zaman keemasan ideologi liberal, apalagi sesudah keruntuhan Uni Soviet (US) yang seakan membuktikan gagalnya ideologi-ideologi lain selain kapitalisme. “Sejarah sudah berakhir”, kata Francis Fukuyama, “dan pemenangnya adalah kapitalisme dan demokrasi liberal”. Liberalisme mempercayai pada hubungan yang bersifat nyata (rasionalitas) memiliki komitmen kepada adanya kesempatan dan pilihan yang berdasar kepada kebebasan dan kesetaraan, menghargai pada hak-hak manusia, serta demokrasi.
Dalam paham ini, kerjasama merupakan inti dalam aspek hubungan antar manusia termasuk dalam hubungan internasional.2 Jill Steans dan Lloyd Pettiford (2001) membagi pemikiran liberal kedalam dua kategori, yaitu ekonomi dan politik. Dalam hal ekonomi mereka melihat bahwa hubungan antar manusia dipengaruhi oleh asumsi-asumsi ekonomi, permintaan dan penawaran, yang dilakukan dalam ruang lingkup pasar, oleh karenanya pasar diharapkan dapat bergerak bebas tanpa adanya intervensi dari negara.
B. Perumusan Masalah
Sejauh Mana Gerakan Sosial Baru Berpengaruh Terhadap Kebijakan Nasionalisasi Bolivia Khususnya pada tahun 2006?
C. Landasan Teori
Perkembangan Gerakan Sosial di Bolivia
Menurut Tarrow dalam bab sebelumnya, gerakan sosial bukanlah kelompok kepentingan (interest group) ataupun partai politik yang memiliki tujuan politis, akan tetapi merupakan gerakan yang timbul secara sadar dan spontan oleh rakyat. Secara umum tumbuhnya gerakan sosial ini dilatarbelakangi oleh:
- Proses urbanisasi;
- Proses industrialisasi;
- Pendidikan massa; dan
- Penyebaran gagasan demokrasi dan hak-hak politik seperti kebebasan berbicara dan berorganisasi.
Pengaruh Gerakan Sosial di Bolivia
Gerakan Sosial yang gencar dilakukan, terlebih lagi dengan kebijakan privatisasi air bersih dan Coca Eradication pada masa Pemerintahan Hugo Banzer, yang melanjutkan kebijakan dari pemimpin sebelumnya, diikuti dengan kebijakan menaikkan pajak penghasilan terhadap rakyat dan kebijakan mengenai pengelolan minyak dan gas alam. Hal tersebut menyebabkan seringkalinya terjadi pergantian dalam lembaga kepresidenan. Presiden Gonzalo Sanchez dalam masa kepemimpinannya yang kedua, menyatakan mundur dan mengasingkan diri ke Amerika Serikat setelah pernyataannya. Kongres Bolivia kemudian menetapkan Wakil Presiden Carlos Diego Mesa Gisbert sebagai Presiden. Carlos Mesa menerima tanggung jawab untuk melaksanakan referendum berkaitan dengan ekspor gas alam di Bolivia. Referendum dilaksanakan pada 18 Juli 2003 oleh wakil rakyat di Kongres dan akhirnya melakukan pencabutan atas pembebanan pajak ekspor sebesar 51%. Meskipun demikian, berbagai kebijakan yang dilakukan Carlos Mesa dalam memperbaiki perekonomian Bolivia, tetap belum memuaskan warga Bolivia karena mereka menganggap bahwa di belakang Carlos Mesa adalah kepentingan AS yang selama ini membuat mereka menderita.
D. Metode Penelitian
Para Peneliti dapat memilih berjenis-jenis metode dalam melaksanakan penelitiannya.
Dalam penyusunan tesis ini penulis menggunakan metode deskriptif. Kemudian penulis pun menggunakan metode analisis, yaitu metode yang memfokuskan kepada sistem analisa yang dipakai untuk menghubungkan faktafakta yang aktual dan akurat yang saling berkaitan satu sama lain dan menganalisanya setiap hubungan-hubungan peristiwa yang terjadi antar fenomena tersebut.
E. Kesimpulan
Dalam rangka mendukung dan menunjang pertumbuhan ekonomi rakyat Bolivia yang bertumpu kepada sosialisme dan ekonomi rakyat, Evo Morales menandatangani kerjasama perdagangan ekonomi dengan negara-negara Amerika Latin yang lain, seperti Venezuela, Kuba, Brazil, Chili, Nikaragua, dan Argentina. Mereka membentuk blok perdagangan yang dinamakan ALBA. Tujuannya, untuk menandingi kerjasama ekonomi yang dilakukan Amerika Serikat dengan paradigma neoliberal di kawasan Amerika Latin. Mereka juga menyerukan kepada negaranegara yang memiliki kekayaan minyak dan gas untuk membantu negara-negara konsumen minyak dan gas yang tidak mampu membeli minyak dengan harga yang tinggi, yakni 100 dolar per barel.
Contoh Tesis Gerakan Sosial
- Bangkitnya Gerakan Sosial Baru dan Implikasinya terhadap Bolivia tahun 2003-2006 – Studi Kasus Kebijakan Nasionalisasi Bolivia Tahun 2006
- Berjuang Melawan Diskriminasi – Studi Kasus pada Gerakan Sosial Orang Indonesia Keturunan Tionghoa
Leave a Reply