HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Tesis S2 Magister Manajemen Sumber Daya Manusia Universitas Pakuan

  1. Pengaruh Kreativitas Dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Guru Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar Sekecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri
  2. Peningkatan Kinerja Guru Melalui Pengembangan Motivasi Kerja Dan Efektivitas Komunikasi Antar Pribadi
  3. Analisa Kepemimpinan Transformasional Dan Disiplin Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Kecamatan Di Kota Bogor
  4. Analisa Perbandingan Hubungan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Kabupaten Bogor Dan Dispenda Kota Bogor
  5. Studi Kasus Kinerja Pegawai Kecamatan Caringin Dan Cigombong Berdasarkan Budaya Organisasi Dan Disiplin Kerja Pegawai
  6. Analisis Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kecamatan Di Kota Bogor
  7. Perbandingan Hubungan Kepemimpinan Situasional Dengan Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Bank Panin Kcu Bogor Dan Pegawai Negeri Sipil Kecamatan Bogor Utara
  8. Analisis Kepemimpinan Transformasional, Disiplin, Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil
  9. Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Guru Smp Negeri
  10. Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Bangunan Struktur Bawah (Studi Kasus Pembangunan Icon City Blok C Cikarang)
  11. Produktivitas Kerja Sebagai Hasil Dari Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Etos Kerja Guru Dengan Produktivitas Kerja Guru (Studi Pada Guru Di Sd Swasta Se-Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor)
  12. Strategi Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi Untuk Penguatan Daya Saing Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia Tenggara:Studi Kasus
  13. Studi Korelasional Antara Efektivitas Program Pelatihan dan Kepribadian dengan Kualitas Layanan Guru SMP Swasta Se- Kecamatan Parakansalak Kabupaten Sukabumi
  14. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Disiplin Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Di Kecamatan Wawonii Tengah Kabupaten Konawe
  15. Kepuasan Kerja Guru (Studi Korelasi Antara Iklim Organisasi Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Kepuasan Kerja Guru)
  16. Hubungan Antara Motivasi Kerja Dan Efektivitas Komunikasi Antar Pribadi Dengan Kinerja
  17. Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dan Motivasi Kerja Dengan Komitmen Guru Terhadap Organisasi Sekolah Raudhatul Athfal Di Kota Bogor
  18. Hubungan Antara Kompetensi Profesional Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kreativitas Kerja Guru
  19. Peningkatan Produktivitas Kerja Guru Melalui Pengembangan Supervisi Kepala Sekolah Dan Kreativitas Kerja
  20. Efektivitas Komunikasi Interpersonal Dan Motivasi Kerja Dengan Kepuasan Kerja Guru Madrasah Aliyah Swasta Di Kota Sukabumi
  21. Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Guru Sma Negeri Di Kota Sukabumi

Pengaruh Kreativitas Dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Guru Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar Sekecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri

Intisari

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui pengaruh kreativitas dan produktivitas guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dari semua sekolah dasar di Kabupaten Baturetno, Wonogiri tahun 2015/2016 (2) untuk mengetahui pengaruh antara motivasi kerja dan produktivitas guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dari semua sekolah dasar di Kabupaten Baturetno, Wonogiri tahun 2015/2016 (3) untuk mengetahui pengaruh kreativitas dan motivasi kerja dan produktivitas guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dari semua sekolah dasar di Kabupaten Baturetno Wonogiri dari 2015/2016.

Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di semua sekolah dasar di Baturetno, Kabupaten Wonogiri yang terdiri dari 32 sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi kuantitatif. Metode

Hasil Penelitian

Kesimpulan dari penelitian pengumpulan data menggunakan kuesioner.

ini adalah (1) Ada pengaruh antara kreativitas dan produktivitas guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di semua sekolah dasar di Kabupaten Baturetno. (2) Ada pengaruh antara motivasi kerja dan produktivitas guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di semua sekolah dasar di Kabupaten Baturetno. (3) Ada pengaruh antara kreativitas dan motivasi kerja serta produktivitas guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dari semua sekolah dasar di Kabupaten Baturetno.

Peningkatan Kinerja Guru Melalui Pengembangan Motivasi Kerja Dan Efektivitas Komunikasi Antar Pribadi

Intisari

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan upaya-upaya yang dapat dilakukan melalui analisis i hubungan antara motivasi kerja dan efektivitas komunikasi antar pribadi baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama dengan kinerja guru Sekolah Dasar Negeri di Lingkungan Kecamatan Bogor Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang terdiri atas dua variabel bebas yaitu motivasi kerja dan efektivitas komunikasi antar pribadi dan satu variabel terikat yaitu kinerja.

Pendekatan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey yang dilaksanakan di 13 Sekolah Dasar Negeri di Lingkungan Kecamatan Bogor Tengah dengan responden terdiri dari 98 orang guru yang berstatus pegawai negeri sipil. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampel acak proporsional (proportional random sampling). Teknik analisis data menggunakan teknik korelasi dan regresi linier sederhana serta korelasi dan regresi ganda.

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat dinyatakan bahwa peningkatan kinerja dapat dilakukan dengan cara meningkatkan motivasi kerja melalui peningkatan pada aspek: berorientasi pada tujuan; kegigihan menyelesaikan pekerjaan; usaha mencari umpan balik;  harapan meraih keberhasilan; keterlibatan dengan tugas yang dikerjakan; kemauan mengembangkan diri  serta pengembangan efektivitas komunikasi antar pribadi melalui peningkatan pada aspek: saling percaya; saling terbuka; tatap muka; saling menghargai; kejelasan pesan; umpan balik.

Analisa Kepemimpinan Transformasional Dan Disiplin Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Kecamatan Di Kota Bogor

Intisari

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kepemimpinan transformasional dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di Kabupaten Bogor Timur. Populasi penelitian adalah seluruh karyawan di Kecamatan Bogor Timur sebanyak 105 karyawan dan sampel sebanyak 83 karyawan. orang yang menggunakan slovin. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Data yang dikumpulkan diproses menggunakan teknik analisis korelasi.

Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Ada hubungan positif dan signifikan antara kepemimpinan transformasional dan kepuasan kerja dengan koefisien korelasi (r) antara kepemimpinan transformasional dan kepuasan kerja sebesar 0,658, artinya nilai menunjukkan bahwa ada hubungan kuat linearitas searah. 2. Ada hubungan positif antara disiplin kerja dengan kepuasan karyawan yaitu koefisien korelasi sebesar 0,421.

Analisa Perbandingan Hubungan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Kabupaten Bogor Dan Dispenda Kota Bogor

Intisari

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motivasi kerja karyawan dengan kinerja Pegawai Badan Pemberdayaan Masyarakat Tata Kelola Pemerintahan Kota Bogor dan Kota Bogor. Populasi penelitian adalah seluruh pegawai Dispenda Kota Bogor dengan sampel 114 karyawan dan pegawai Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Bogor dengan sampel 121 karyawan. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Data yang dikumpulkan diproses menggunakan teknik analisis korelasi.

Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, hubungan antara motivasi kerja dan kinerja korelasiry.2 koefisien = 0,507> rtabel (rtabel = 0,176 pada? = 0,05 dan rtabel = 0,230 pada? = 0,01). Hubungan signifikan untuk Sig = 0,000 Nilai ini identik dengan nilai p, di mana nilai p lebih kecil dari? (0,05). Artinya, terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi kerja dan kinerja karyawan Badan Pemberdayaan Masyarakat Pegawai Pemerintah Kabupaten Bogor.

Kedua ada hubungan motivasi kerja dan kinerja karyawan, nilai hubungannya adalah 0,673. Arah hubungan adalah ‘positif’ dan tingkat hubungan ‘kuat’ sebagai nilai hubungan adalah antara nilai hubungan 0,673 dari 0,60 hingga 0,799. Angka probabilitas atau Sig. (2-tailed) adalah 0,000 kurang dari 0,05, yang berarti hubungan motivasi kerja dan kinerja karyawan Pendapatan Kota Bogor adalah ‘signifikan’ pada tingkat signifikansi 0,01 atau 0,05 atau 99% dan 95%.

Studi Kasus Kinerja Pegawai Kecamatan Caringin Dan Cigombong Berdasarkan Budaya Organisasi Dan Disiplin Kerja Pegawai

Intisari

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis Kinerja Pegawai Kabupaten Caringin dan Cigombong berdasarkan Organisasi Budaya dan Disiplin Kerja. Populasi penelitian adalah seluruh karyawan di Kecamatan Caringin sebanyak 136 karyawan dan karyawan Kecamatan Cigombong sebanyak 93 karyawan. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Data yang dikumpulkan diproses menggunakan teknik analisis korelasi.

Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, terdapat hubungan positif antara budaya organisasi dengan kinerja karyawan dengan kekuatan korelasi yang kuat dan signifikan, dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,681, koefisien determinasi diperoleh sebesar 46,4%, dan hubungan fungsional Persamaan Y = 26.923 + 0,747X1, artinya ada hubungan kuat antara budaya organisasi dengan kinerja karyawan. Maka untuk itu, jika organisasi memiliki budaya organisasi yang baik secara otomatis kinerja karyawan pun baik. Kedua, ada hubungan positif antara disiplin kerja dengan kinerja karyawan dan kekuatan hubungan yang kuat yaitu sebesar 0,645. Kemudian koefisien determinasi sebesar 41,6%. %. Hubungan fungsional antara kinerja karyawan yang bekerja Disiplin Y = 36.505 + 0.692 X2. Ini berarti bahwa kinerja karyawan sangat ditentukan oleh disiplin kerja. Disiplin kerja yang baik akan menghasilkan tinggi kinerja karyawan di tempat kerja dan sebaliknya jika disiplin kerja yang buruk, kinerja pejabat tingkat bawah. Kedua, ada hubungan positif antara disiplin kerja dengan kinerja karyawan dan kekuatan hubungan yang kuat yaitu sebesar 0,645. Kemudian koefisien determinasi sebesar 41,6%. %. Hubungan fungsional antara kinerja karyawan yang bekerja Disiplin Y = 36.505 + 0.692 X2. Ini berarti bahwa kinerja karyawan sangat ditentukan oleh disiplin kerja. Disiplin kerja yang baik akan menghasilkan tinggi kinerja karyawan di tempat kerja dan sebaliknya jika disiplin kerja yang buruk, kinerja pejabat tingkat bawah.

Analisis Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kecamatan Di Kota Bogor

Intisari

Tujuan dari penelitian ini, adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis motivasi karyawan yang bekerja di Kantor Kecamatan Bogor Tengah. Populasi penelitian adalah semua pegawai di Kecamatan Bogor Tengah dengan a populasi sekitar 125 karyawan bagian staf desa di Bogor Tengah kecamatan dengan sampel penelitian berjumlah 95 orang karyawan menggunakan Slovin. Itu instrumen penelitian adalah kuesioner. Data yang dikumpulkan diproses dengan menggunakan teknik analisis korelasi.

Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Ada hubungan positif antara motivasi kerja dan kinerja karyawan lemah dengan kinerja karyawan berkorelasi koefisien 0,395. Sedangkan koefisien determinasi diperoleh 15,8%

Perbandingan Hubungan Kepemimpinan Situasional Dengan Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Bank Panin Kcu Bogor Dan Pegawai Negeri Sipil Kecamatan Bogor Utara

Intisari

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan Situational Leadership dan Transformational Leadership terhadap Kepuasan Kerja karyawan pada Panin Bank KCU Pegawai Negeri Sipil Bogor dan Kecamatan Bogor Utara.

Pendekatan Penelitian

Populasi penelitian adalah seluruh karyawan Panin Bank KCU Bogor dengan populasi sekitar 138 karyawan dengan sampel yang digunakan sebanyak 103 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Proportional Random Sampling. Sedangkan populasi penelitian di Kecamatan Sipil Bogor Utara berjumlah 107 karyawan dengan sampel yang digunakan sebanyak 85 karyawan. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan Simple Random Sampling. Data dianalisis menggunakan analisis regresi.

 

 

Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, kedekatan hubungan antara kepemimpinan situasional dan kepuasan kerja Panin Bank KCU Bogor diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,578 berarti kedekatan hubungan tersebut. Kedekatan hubungan antara kepemimpinan transformasional dan kepuasan kerja Panin Bank KCU Bogor diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,607 artinya kedekatan hubungan tersebut. Hubungan antara kepemimpinan situasional dan kepemimpinan transformasional bersama dengan kepuasan kerja di Panin Bank KCU Bogor koefisien korelasi berarti bahwa hubungan kedekatan 0,641 kuat. Kedua, kedekatan hubungan antara kepemimpinan situasional dan kepuasan kerja pada Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Bogor Utara diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,616 artinya keerata hubungan kuat. Kedekatan hubungan antara kepemimpinan transformasional dan kepuasan kerja pegawai negeri sipil Kabupaten Bogor Utara diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,639 artinya kedekatan hubungan kuat. Hubungan antara kepemimpinan situasional dan kepemimpinan transformasional bersama dengan kepuasan kerja di Kabupaten Sipil Bogor Utara diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,756 yang berarti kedekatan hubungan yang kuat.

Analisis Kepemimpinan Transformasional, Disiplin, Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil

Intisari

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara Kepemimpinan Transformasional, Disiplin dan Motivasi Kerja terhadap Pegawai Negeri Sipil Kinerja. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 153 karyawan dari total populasi 246 karyawan Satpol-PP Kota Bogor. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel acak sederhana (Simple Random Sampling). Data dianalisis menggunakan analisis regresi.

Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, kedekatan hubungan antara kepemimpinan transformasional dengan kinerja karyawan diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,592 yang berada pada kategori hubungan sedang. Besarnya koefisien determinasi antara kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan yaitu sebesar 35,1%. Kedua, kedekatan hubungan antara Disiplin Kerja dengan kinerja karyawan menunjukkan koefisien korelasi (r) sebesar 0,614 yang berada pada kategori hubungan kuat. Besarnya koefisien determinasi antara Disiplin Kerja dengan kinerja karyawan adalah sebesar 40,8%. Ketiga, kedekatan hubungan antara motivasi kerja dengan koefisien korelasi kinerja karyawan sebesar 0,564 yang berada pada kategori hubungan sedang. Besarnya koefisien determinasi antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan yaitu sebesar 31,9%. Keempat, kedekatan hubungan positif antara Kepemimpinan Transformasional, Disiplin dan Motivasi Kerja secara simultan dengan kinerja karyawan diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,599 yang memiliki kekuatan kedekatan hubungan tersebut. Besarnya koefisien determinasi antara Kepemimpinan Transformasional, Disiplin dan Motivasi Kerja bersamaan dengan kinerja karyawan yaitu sebesar 35,9%.

Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri

Intisari

Penelitian tentang Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja dengan Kepuasan Kerja Guru bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel bebas, yaitu Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Motivasi Kerja Guru (X2), variabel terikatnya adalah Kepuasan Kerja Guru (Y)

Pendekatan Penelitian

Populasi penelitian ini adalah semua guru SMP yang merupakan pegawai negeri sipil di Kabupaten Ciwandan Cilegon. Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi 89 guru. Ada hubungan positif dan sangat signifikan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Guru Bekerja sama dengan Kepuasan Kerja Guru dengan persamaan regresi Y = 12,512 + 0,389 X1 + 0,504 X2.

Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Bangunan Struktur Bawah (Studi Kasus Pembangunan Icon City Blok C Cikarang)

Intisari

Produktivitas adalah kemampuan dalam menghasilkan produk secara kurun waktu yang ditentukan. Kurun waktu biasanya dihitung perkuartal, semester dan tahunan. Kapasitas produktivitas juga dilihat dari jumlah unit yang dihasilkan, kecepatan waktu yang mampu dihasilkan, serta kualitas produk yang sesuai dengan standar yang disepakati.Maksud dan tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mendapatkan besarnya produktivitas tenaga kerja pada proyek konstruksi khususnya pada gedung bertingkat sehingga dapat membandingkan produktivitas yang dihasilkan tenaga kerja pada tukang dan pekerja.

Pendekatan Penelitian

Setelah didapat data dari hasil pengamatan di lapangan, pertama yang dilakukan adalah melakukan uji homogenitas bartlett. Dimaksudkan untuk mengetahui data yang didapat di lapangan adalah kelompok data yang homogen atau data yang dapat disetarakan, kemudian akan dilakukan langkah kedua yaitu menghitung produktivitas kerja untuk mendapatkan koefisien setiap jenjang keahlian. Setelah koefisien didapat, kemudian dilakukan perbandingan antara koefisien lapangan hasil perhitungan dan koefisien SNI 2016.

Hasil Penelitian

Hasil perhitungan menunjukan bahwa sebanyak 67,5% dari nilai tenaga kerja di lapangan lebih besar dibandingkan dengan standar SNI 2016. 32,5% pekerjaan lainnya dibawah standar SNI 2016.

Produktivitas Kerja Sebagai Hasil Dari Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Etos Kerja Guru Dengan Produktivitas Kerja Guru (Studi Pada Guru Di Sd Swasta Se-Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor)

Intisari

Penelitian ini adalah untuk mempelajari hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dan etos kerja guru dengan produktivitas kerja guru baik secara individu maupun kolektif. Di antara 93 guru yang disurvei dan dipilih sebagai sampel untuk penelitian ini. Normalitas, regresi sederhana, regresi berganda, homogenitas, korelasi sederhana, korelasi ganda, dan korelasi parsial adalah beberapa metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini.

Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, ditemukan hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan produktivitas kerja guru dan dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi sebagai? =? = 100,073 + 0,249 X1. Koefisien korelasi adalah ry1 = 0,246 dan koefisien determinasi adalah r2y1 = 0,06. Ini berarti bahwa kepemimpinan kepala sekolah berkontribusi sebanyak 6% terhadap produktivitas kerja guru. Kedua, hubungan positif dan signifikan ditemukan antara etos kerja guru dengan produktivitas kerja guru dan dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi sebagai? = 37,701 + 0,675 X2. Koefisien korelasi adalah ry1 = 0,615 dan koefisien determinasi adalah r2y2 = 0,378. Ini berarti bahwa kepemimpinan kepala sekolah berkontribusi sebanyak 37,8% terhadap produktivitas kerja guru. Ketiga, penelitian ini juga menemukan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan etos kerja guru serta produktivitas kerja guru yang dinyatakan dalam bentuk regresi? = 8,613 + 0,232X1 + 0,667X2 dan korelasi berganda Ry12 = 0,656 dan koefisien determinasi adalah Ry12 = 0,43. Ini berarti keduanya berkontribusi 43% terhadap produktivitas kerja guru.

Pendekatan Penelitian

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kekuatan korelasi antara kepemimpinan kepala sekolah dengan produktivitas kerja guru lebih rendah daripada kekuatan korelasi antara etos kerja guru dengan produktivitas kerja guru. Dengan demikian, etos kerja guru adalah variabel utama dalam penelitian ini dan memberikan kontribusi terbesar terhadap produktivitas kerja guru.

 

 

Strategi Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi Untuk Penguatan Daya Saing Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia Tenggara:Studi Kasus

Intisari

Dengan  diberlakukannya  Asean  Economic  Community,  maka  menjadi  tantangan  bagi  Indonesia untuk  mempersiapkan  diri  dalam  kegiatan  ekonomi,  bisnis  hingga  pendidikan.  Salah  satunya  melakukan penguatan  daya  saing  pada  pendidikan  tinggi,  dengan  cara  peningkatan  mutunya.  Sebagai  instrumen  untuk peningkatan mutu Perguruan Tinggi adalah melakukan evaluasi mutu internal Perguruan Tinggi menggunakaninstrumen Evaluasi Mutu Internal Perguruan Tinggi (EMI-PT). Dengan instrumen ini Perguruan Tinggi dapat melakukan  evaluasi diri  mutu  internalnya guna  penjaminan  mutunya,  sehingga  tercapailah  peningkatan  mutu yang  terus  menerus  (continuous  improvement).  Instrumen  EMI-PT  terdiri  dari  11  standar  pendidikan  yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi, BAN-PT, AUN dan praktik terbaik pengelolaan Perguruan tinggi.  Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah  untuk  menunjukkan  proses  mendapatkan  strategi  peningkatan  mutu perguruan  tinggi.

Pendekatan Penelitian

Dengan  studi  kasus  pada  perguruan Tinggi  ABC  di  Sumatera  Barat,  menggunakan  metode Focus  Group  Disscussion  (FGD),  dihasilkan  temuan  Evaluasi  Mutu  Internal  menunjukkan  bahwa  di  dalam pelaksanaan perguruan tinggi masih terdapat beberapa kekurangan yaitu pada standar  proses, standar sarana dan  prasarasarana,  standar  penilaian,  standar  penelitian,  standar pengabdian  pada  masyarakat  dan  standar kerja sama.

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil tersebut maka strategi peningkatan mutu untuk penguatan daya saing yang dapat dilakukan   adalah:   membentuk   unit   pengkajian   dan   pengembangan   sistem   dan   mutu   pembelajaran, meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan termasuk pembuatan e library, memperbaiki dan meningkatkan sistem evaluasi hasil belajar dengan ranah kompetensi lulusan yang ditetapkan, memotivasi dosen melakukan  penelitian  dan  pengabdian  pada  masyarakat  dengan  meningkatkan  kemampuan  menelitinya, meningkatkan berbagai kerjasama untuk memajukan kualitas pendidikan tinggi, output dan outcome nya.

Studi Korelasional Antara Efektivitas Program Pelatihan dan Kepribadian dengan Kualitas Layanan Guru SMP Swasta Se- Kecamatan Parakansalak Kabupaten Sukabumi

Intisari

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara Efektivitas Program Pelatihan dan Kepribadian dengan Kualitas Layanan Guru di SMP Swasta di Kecamatan Parakansalak Kabupaten Sukabumi. Responden penelitian adalah guru non-Pns dengan jumlah sampel 100 orang yang diambil secara proportional random sampling. Penelitian ini merupakan Penelitian ini dikelompokkan dalam penelitian korelasional antara dua variable bebas yaitu Efektivitas Program Pelatihan dan Kepribadian dan satu variabel terikat yaitu Kualitas Layanan Guru. Metode yang digunakan yaitu metode survei dan teknik analisis data dengan uji statistic korelasi sederhana dan korelasi ganda serta uji regresi linear sederhana , uji regresi linear ganda dan uji korelasi parsial.

Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian ditemukan tiga kesimpulan, yaitu : Pertama, terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara Efektivitas Program Pelatihan dengan Kualitas Layanan Guru dengan koefisien korelasi ry1 = 0,7116, dan koefisien determinasi ry21 = 0,5064 yang berarti kontribusi Efektivitas Program Pelatihan terhadap Kualitas Layanan Guru sebesar 50,64% dan persamaan regresi Y = 70, 5593 + 0,6009X. Kedua, terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara Kepribadian dengan Kualitas Layanan Guru dengan koefisien korelasi ry1 =0,6883, dan koefisien determinasi ry21 = 0,4738 yang berarti kontribusi Efektivitas Program Pelatihan terhadap Kualitas Layanan Guru sebesar 50,64% dan persamaan regresi Y=68,5838 0,6142X2. Ketiga, terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara Efektivitas Program Pelatihan dan Kepribadian secara bersama-sama dengan Kualitas Layanan Guru dengan koefisien korelasi ry.12 = 0,7143, dan koefisien determinasi ry2.12 = 0,5102 yang berarti kontribusi Efektivitas Program Pelatihan terhadap Kualitas Layanan Guru sebesar 51,02% dan persamaan regresi Y = 67,958 + 0,6009X1 + 0,1537X2. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa Kualitas Layanan Guru dapat ditingkatkan melalui Efektivitas Program Pelatihan dan Kepribadian.

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Disiplin Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Di Kecamatan Wawonii Tengah Kabupaten Konawe

Intisari

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Disiplin  terhadap Motivasi Kerja. Teknik sampel adalah sensus, yakni 27orang Pegawai Kecamatan Wawonii Tengah Kabupaten Konawe Kepulauan. Setelah dilakukan analisis regresi berganda, maka  diperoleh hasil bahwaGaya Kepemimpinan dan Disiplin berpengaruh signifikan terhadap Motivasi Kerja, baik secara simultan maupun parsial. Disiplin memiliki pengaruh dominan dibandingkan dengan Gaya Kepemimpinan.

Hasil Penelitian

Hasil ini juga didukung oleh kategori penilaian statistik deskriptif yang rata-rata sedang sampai dengan tinggi.

Kepuasan Kerja Guru (Studi Korelasi Antara Iklim Organisasi Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Kepuasan Kerja Guru)

Intisari

Panliten iki kanggo nemtokake hubungan antarane iklim organisasi lan kepuasan kerja guru lan pimpinan sekolah marang kepuasan kerja guru lan bareng-bareng ing antarane organisasi organisasi lan skolah pimpinan kanthi kepuasan kerja guru. Panaliten sing ditindakake ing SMP SMP sing ana ing distrik wétan Bogor dening guru pelayanan sipil, kayata 154 conto sing dipilih kanthi acak (sampingan acak proporsi). Cara nglumpukake data riset ing lapangan nggunakake metode survey, dene analisis statistik nggunakake teknik analisis korelasi, analisis regresi sing gampang, lan analisis regresi kaping pirang-pirang. Pangukuran sing dijupuk hipotesis ing tingkat signifikansi? = 0:05 lan ing tingkat signifikan? = 0,01, masing-masing.

Hasil Penelitian

Adhedhasar asil pitungan sing dipikolehi saka telung asil panaliten utama yaiku: Kaping pisanan, ana hubungan positif lan penting banget ing antarane klompok organisasi lan kepuasan kerja guru sing dituduhake dening koefisien korelasi saka 0.38 lan penentu koefisien ry1 r2y1 saka 0.3906, saéngga nyumbang Organisasi Variabel iklim (X1) kanthi kepinteran profesional guru (Y) saka 39,06%. Iki tegese variasi kerja guru ditemtokake dening Iklim Organisasi. Kapindho, ana hubungan positif lan pinunjul antarane kepemimpinan sekolah lan kepuasan kerja guru sing dituduhake karo koefisien korelasi saka 0.4395 lan ry2 r2y2 panentu 0.1928, saengga kontribusi variabel X2 nganti Y ing taun 19.28%. Iki tegese variasi kepuasan kerja guru ditemtokake dening Kepemimpinan Kepala Sekolah. Katelu, ana hubungan positif sing signifikan antarane motivasi lan pakaryan lan pimpinan sekolah bebarengan karo kepuasan kerja guru sing dituduhake nganggo koefisien korelasi (ry2.12) gunggung 0,467, lan koefisien determinatif supaya kontribusi X1 lan X2 menyang Y dening 46, 70%. Iki tegese variasi sing dumadi ing kepuasan kerja guru ditemtokake sacara bebarengan dening Organisasi Iklim lan kepemimpinan saka Kepala Sekolah.

Hubungan Antara Motivasi Kerja Dan Efektivitas Komunikasi Antar Pribadi Dengan Kinerja

Intisari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja dan efektivitas komunikasi antar pribadi baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama dengan kinerja guru Sekolah Dasar Negeri di Lingkungan Kecamatan Bogor Tengah. Penelitian ini termasuk penelitian korelasional yang terdiri atas dua variabel bebas yaitu motivasi kerja dan efektivitas komunikasi antar pribadi dan satu variabel terikat yaitu kinerja.Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey yang dilaksanakan di 13 Sekolah Dasar Negeri di Lingkungan Kecamatan Bogor Tengah dengan responden terdiri dari 98 orang guru yang berstatus pegawai negeri sipil. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampel acak proporsional (proportional random sampling). Teknik analisis data menggunakan teknik korelasi dan regresi linier sederhana serta korelasi dan regresi ganda. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat dinyatakan bahwa peningkatan kinerja dapat dilakukan dengan cara meningkatkan motivasi kerja dan efektivitas komunikasi antar pribadi.

Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dan Motivasi Kerja Dengan Komitmen Guru Terhadap Organisasi Sekolah Raudhatul Athfal Di Kota Bogor

Intisari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dan motivasi kerja dengan komitmen guru terhadap organisasi. Penelitian ini dilaksanakan di Raudhatul Athfal se-Kota Bogor pada tahun 2015 dengan jumlah sampel sebanyak 131 orang yang diambil secara proporsional random sampling. Metode yang digunakan yaitu survei dan teknik analisis data menggunakan uji statistik korelasi dan regresi linier sederhana serta korelasi dan regresi linier ganda. Adapun pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikan 0,05.

Hasil Penelitian

Hasil penelitian menghasilkan tiga kesimpulan yaitu: Pertama: Terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara kecerdasan emosional dengan komitmen guru terhadap organisasi, yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi ry1= 0,307 dan persamaan regresi Y=84,42 + 0,34X2 Koefisien determinasi ry12 = 0,094, artinya kecerdasan emosional guru memberikan kontribusi sebesar 9,4% terhadap komitmen guru terhadap organisasi. Kedua: Terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara motivasi kerja dengan komitmen guru terhadap organisasi, yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi ry2=0,514 dan persamaan regresi Y=59,94 + 0,54X2. Koefisien determinasi ry2y2 = 0,264, artinya motivasi kerja memberikan kontribusi sebesar 26,4% terhadap komitmen guru terhadap organisasi. Ketiga: Terdapat hubu- ngan positif yang signifikan antara kecerdasan emosional dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan komitmen guru terhadap organisasi koefisien korelasi ganda ry.12 = 0,518 dan persamaan Y= 20,141 + 0,616X1 + 0,219X2. Koefisien determinasi ry.122 = 0,268, artinya kecerdasan emosional dan motivasi kerja secara bersama-sama memberikan kontribusi sebesar 26,8% terhadap komitmen guru terhadap orga- nisasi. Semakin baik kecerdasan emosional guru dan semakin tinggi motivasi kerja secara bersama-sama maka komitmen guru terhadap organisasi akan lebih meningkat.

Hubungan Antara Kompetensi Profesional Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kreativitas Kerja Guru

Intisari

Penelitian ini dapat diklasifikasikan dalam studi korelasional yang terdiri dari dua variabel independen, yaitu Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Guru dan satu variabel dependen, yaitu Kepuasan Kerja Guru.

Penelitian ini dilakukan di lima SMA Negeri di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2012 dengan jumlah sampel 129 orang yang diambil dengan teknik proporsional random sampling.

Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan adalah teknik survei dan analisis data menggunakan korelasi dan regresi statistik. Pengujian hipotesis dilakukan pada tingkat signifikan 0,05 dan 0,01. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, ada korelasi positif dan sangat signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru dengan koefisien korelasi, ry1 = 0,5683 dan persamaan regresi? = 78.042 + 0.382X1. Kedua, ada hubungan positif dan sangat signifikan antara motivasi kerja dengan kepuasan kerja guru, dengan koefisien korelasi ry2 = 0,5974, dan persamaan regresi? = 50,497 + 0,573X2. Ketiga, ada korelasi positif dan sangat signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja bersama-sama dengan kepuasan kerja guru dengan koefisien korelasi ry1,2 = 0,7125, dan persamaan regresi ,? = 31,738 + 0,278X1 + 0,438X?

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja guru dapat ditingkatkan melalui kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja.

Peningkatan Produktivitas Kerja Guru Melalui Pengembangan Supervisi Kepala Sekolah Dan Kreativitas Kerja

Intisari

Guru dituntut untuk produktif. Penelitian bertujuan untuk menggali hubungan supervisi kepala sekolah dan kreativitas kerja dengan produktivitas guru.

Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode korelasi. Populasi penelitian ini berjumlah 163 orang guru sekolah menengah pertama negri di wilayah barat Kabupaten Bogor. Dengan menggunakan tektik proporsional random sampling, dipilih 116 sampel. Data dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi sederhana maupun ganda untuk menguji 3 hipotesis penelitian.

 

Hasil Penelitian

Kesimpulan dari penelitian ini adalah pertama terdapat hubungan posistif yang cukup signifikan antara supervisi kepala sekolah dengan produktivitas kerja guru dengan koefisien korelasi ry1 = 0.2010. Kedua terdapat hubungan positif yang cukup signifikan antara kreativitas guru dengan produktivitas kerja guru dengan koefisien korelasi ry2= 0,1942. Ketiga terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara variabel supervisi kepala sekolah dan kreativitas guru secara bersama-sama dengan produktivitas kerja guru dengan koefisien korelasi ry12 =0,318. Dengan demikian untuk meningkatkan produktivitas kerja guru dapat dilakukan melalui perbaikan supervise dan kreativitas guru.

Efektivitas Komunikasi Interpersonal Dan Motivasi Kerja Dengan Kepuasan Kerja Guru Madrasah Aliyah Swasta Di Kota Sukabumi

Intisari

Penelitian tentang Efektivitas Komunikasi Interpersonal dan Motivasi Kerja dengan Kepuasan Kerja Guru bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel independen, yaitu Efektivitas Komunikasi Interpersonal (X1) dan Motivasi Kerja (X2), variabel dependen adalah Kepuasan Kerja Guru (Y) .

Pendekatan Penelitian

Populasi penelitian ini adalah semua guru Sekolah Swasta Madrasah Aliyah yang merupakan pegawai negeri sipil di Kabupaten Sukabumi. Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi 104 guru. Ada hubungan positif dan sangat signifikan antara Efektivitas Komunikasi Interpersonal dan Motivasi Kerja bekerja sama dengan Kepuasan Kerja Guru dengan persamaan regresi? = 22.565 + 0,414X1 + 0,359X2.

Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Guru SMA Negeri Di Kota Sukabumi

Intisari

Penelitian ini dapat diklasifikasikan dalam studi korelasional yang terdiri dari dua variabel independen, yaitu Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Guru dan satu variabel dependen, yaitu Kepuasan Kerja Guru.

Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lima SMA Negeri di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2012 dengan jumlah sampel 129 orang yang diambil dengan teknik proporsional random sampling.

Metode yang digunakan adalah teknik survei dan analisis data menggunakan statistik korelasi dan regresi. Pengujian hipotesis dilakukan pada tingkat signifikan 0,05 dan 0,01. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, ada korelasi positif dan sangat signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru dengan koefisien korelasi, ry1 = 0,5683 dan persamaan regresi? = 78.042 + 0.382X1. Kedua, ada hubungan positif dan sangat signifikan antara motivasi kerja dengan kepuasan kerja guru, dengan koefisien korelasi ry2 = 0,5974, dan persamaan regresi? = 50,497 + 0,573X2. Ketiga, ada korelasi positif dan sangat signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja bersama-sama dengan kepuasan kerja guru dengan koefisien korelasi ry1,2 = 0,7125, dan persamaan regresi,? = 31,738 + 0,278X1 + 0,438X?

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja guru dapat ditingkatkan melalui kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja.

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?