Judul Tesis : Lesbianisme dalam Novel (Studi Semiotika Tentang Makna Lesbianisme dalam Novel Gerhana Kembar karya Clara Ng)
A. Latar Belakang
Pembakuan bahasa, oleh kalangan pengritik juga dianggap sebagai pengingkaran terhadap dinamika sosial-masyarakat, karena bahasa adalah bagian dari sebuah dinamika sosial-masyarakat yang sifatnya natural (alamiah). Adanya perubahan makna dalam karya sastra terjadi karena dinamika eksternal karya sastra, yaitu pembaca sebagai mahluk sosial, yang dipahami sebagai individu yang telah dipengaruhi oleh sejarah sosial masyarakatnya. Perubahan makna dalam karya sastra juga dibentuk oleh dinamika historis yang berbeda. Hal inilah yang menjadikan karya sastra selalu merepresentasikan semangat zamannya. Dalam hal ini, Deridda mengatakan bahwa konsep (makna) terus berubah, bergerak, dan berkembang berdasar pada sejarahnya. Sehingga makna sebagai inti dari struktur karya sastra bergerak dalam poros ruang dan waktu. Sastra adalah “realitas imajiner” yang dikonstruksi sebagai refleksi “realitas masyarakat”. Jadi, makna karya sastra tidak hanya terkotak pada tradisi internal-semantik, tetapi selalu menjalin hubungan yang dialektis dengan “realitas masyarakat” sebagai bahan dasarnya.(cabiklunik.blogspot.com)
Termasuk dalam sebuah novel. Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif; biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel biasa disebut novelis. Kata novel berasal dari bahasa Italia novella yang berarti “sebuah kisah, sepotong berita”. Novel lebih panjang (setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks dari cerpen, dan tidak ada keterbatasan struktural dan metrikal sandiwara atau sajak. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisisisi yang aneh dari naratif tersebut. (id.wikipedia.org/wiki/Novel)
B. Rumusan Masalah Tesis
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalahnya ialah bagaimana makna lesbianisme direpresentasikan melalui bahasa, simbol-simbol dan tanda-tanda dalam novel Gerhana Kembar karya Clara Ng.
C. Landasan Teori
Isu Gender
Salah satu isu sentral wacana sosial saat ini adalah tentang gender. Dimana persamaan kedudukan perempuan dengan laki-laki menjadi sorotan utama. Pengertian isu gender, bahwa ”kodrat” perempuan adalah melayani laki-laki. Perempuan dianggap lemah, tidak rasional dan emosional. Perempuan dianggap sebagai mesin reproduksi, mesin penghasil anak, tidak ada yang memperdulikan kesehatan dan perasaannya. Mereka hanya dibebani kewajiban-kewajiban tanpa diberi hak.
Lesbianisme
Lesbian yang termasuk dalam homoseksualitas mengacu pada interaksi seksual atau romantis antara pribadi yang berjenis kelamin sama. Istilah gay digunakan sebagian besar orang-orang yang mengidentifikasi dirinya sebagai homoseks, tanpa memandang jenis kelamin. Lesbian adalah suatu istilah tertentu yang hanya digunakan pada wanita homoseks.
Analisis Semiotika
Konsep tentang teori tanda yang dikenal sebagai semiotika atau semiologi dikemukakan oleh Charles Sanders Pierce (1839-1914). Dalam teori semiotikanya, Pierce melihat bahwa teori tanda tidak bisa terpisahkan dari logika. Dan menurutnya, secara umum tanda mewakili sesuatu bagi seseorang.
D. Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan, gejala, atau frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dan gejala lain dalam masyarakat. Pengumpulan data dilakukan melalui buku-buku dan studi pustaka. Analisa data dilakukan dengan metode semiotika komunikasi melalui tahap proses pemaknaan Pierce untuk mengetahui apa saja makna yang terkandung dalam Novel Gerhana Kembar yang terkait dengan makna lesbianisme berdasarkan kategori percintaannya, perasaannya, dan perilakunya. Validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi sumber.
E. Kesimpulan
Untuk itu, diperlukan suatu upaya untuk dapat menjelaskannya, dan biasanya, hal itu disertai bukti-bukti hasil kerja analisis. Kesimpulan umum yang diperoleh adalah :
Melalui semiotika Pierce, kesimpulan yang berkenaan dengan makna lesbianisme adalah :
- Berdasarkan Percintaannya
Lesbian juga manusia biasa yang mempunyai harapan dan impian. Mereka juga ingin diakui dan dihargai. Percintaan yang terjadi antara lesbian pada dasarnya sama dengan percintaan pada kaum heteroseksual. Hanya saja mereka lebih menekankan pada perasaan yang lebih mendalam yang mungkin tidak diperolehnya dari kaum laki-laki. Dalam novel ini, percintaan pada pasangan lesbian yang diungkapkan oleh Clara Ng terlihat dari rasa ketertarikan, kekaguman dan ungkapan rasa cinta pada pasangannya. Seperti terlihat dalam prolog : Henrietta balas menatap Fola, merasakan daya tarik kuat yang menyeretnya ke pusaran utama perempuan itu. Bagaimana menggambarkan kedalaman cara memandang mereka dengan tepat? Ada pengharapan, kehati hatian, rasa malu-malu, penasaran, takjub, serta kewaspadaan teraduk menjadi satu.
- Berdasarkan Perasaannya
Seorang perempuan yang akhirnya menjadi lesbian, sebenarnya bukan kemauan yang mutlak dari dalam dirinya. Karena terkadang kaum homoseksual juga menyalahkan dirinya atas jalan yang telah dipilihnya. Pengaruh lingkungan merupakan faktor terkuat dalam berubahnya sifat dan perilaku seseorang. Jika seseorang berada di lingkungan yang sebagian besar adalah kaum homoseksual, maka secara tidak langsung seseorang itu akan menjadi terpengaruh.
- Berdasarkan Perilakunya
Perilaku kaum homoseksual tidak semuanya menyimpang, ada juga yang berperilaku baik seperti sosok yang digambarkan dalam Novel Gerhana Kembar. Dalam hal kepribadian, tidak terdapat perbedaan yang jelas antara kaum lesbian dengan kaum heteroseksual. Hampir semua kepribadian mereka sama dengan perempuan pada umumnya.
- Unsur lainnya
Terdapat unsur lain yang ditemukan dalam analisis novel ini, yaitu adanya ketidakadilan gender yang dimunculkan oleh Clara Ng. Dalam novel ini, salah satu tokoh lesbian mengalami masa lalu tentang ketidakadilan gender. Tokoh tersebut dijodohkan dan dipaksa untuk menikah karena orang tuanya takut jika anak perempuannya itu menjadi perawan tua, padahal tokoh tersebut baru berumur dua puluh tiga tahun. Karena bagi orang jaman dulu, sebutan perawan tua adalah sebuah aib yang akan membuat malu keluarga.
Contoh Tesis Komunikasi
- Lesbianisme Dalam Novel (Studi Semiotika Tentang Makna Lesbianisme Dalam Novel Gerhana
- Aktivitas Marketing Public Relations Dalam Membina Hubungan Dengan Travel
- Kegiatan Pemberitaan Dalam Meningkatkan Kinerja Humas Pemerintahan Kabupaten Boyolali
- Peran Kameraman Dalam Proses Penyampaian Berita Pada Program Berita Di Global Tv
- Tugas Produser Dan Pelaksanaan Produksi Program Acara Televisi Di Stasiun Jogja Tv
Leave a Reply