Judul Tesis : Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Kredit dan Likuiditas terhadap Rentabilitas Usaha (Studi Kasus pada PD. BPR BKK di Kabupaten Kudus)
A. Latar Belakang
Usaha bank yang utama memasarkan dan/atau memutar uang para nasabahnya untuk mendapatkan keuntungan, dimana harus memaksimalkan pemasaran uangnya dan sekecil mungkin mencegah uang menganggur. Semakin tinggi tingkat likuiditas bank maka semakin besar uang yang menganggur sehingga keuntungan bank tidak maksimal. Demikian juga sebaliknya, bank dapat memaksimalkan tingkat keuntungannya dengan menekan uang yang menganggur sehingga likuiditas bank rendah dengan memperbesar porsi kredit yang diberikan kepada masyarakat.
Kondisi yang sebenarnya dilapangan menunjukkan pemberian kredit yang diberikan kepada masyarakat telah mengalami peningkatan, dilihat dari Loan to Deposit Ratio (LDR) BPR atau rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga, untuk posisi September 2005 sebesar 113,58%, lebih tinggi dibandingkan dengan posisi Juni 2005 sebesar 112,7%. Hal ini menyebabkan likuiditas bank mengalami penurunan karena aktiva produktif yang tertanam dalam kredit meningkat. Namun, rentabilitas yang dicapai oleh BPR mengalami penurunan, hal ini tercermin dari adanya kualitas kredit yang masih dalam risk level yang relatif tinggi yaitu diatas batas maksimal sebesar 5%. Selain itu juga mengalami penurunan dibanding posisi Juni 2005, tercermin dari naiknya rasio Non Performing Loans (NPLs) atau kredit-kredit yang tergolong non lancar dengan likuiditas kurang lancar, diragukan atau macet berdasarkan ketentuan bank Indonesia tentang kualitas aktiva produktif, dari 9,78% menjadi 9,91%. Tingkat rentabilitas bank yang mengalami penurunan ini menghambat kemajuan BPR secara umum, karena tingkat perolehan laba BPR juga mengalami penurunan.
B. Rumusan Masalah Tesis
- Sejauhmanakah sistem pengendalian intern kredit berpengaruh terhadap likuiditas BPR di Kabupaten Kudus?
- Sejauhmanakah likuiditas berpengaruh terhadap rentabilitas usaha BPR di Kabupaten Kudus?
- Sejauhmanakah sistem pengendalian intern kredit dan likuiditas berpengaruh terhadap rentabilitas usaha BPR di Kabupaten Kudus?
C. Landasan Teori
Pengertian Rentabilitas
Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva/modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain rentabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (Riyanto, 1998: 35).
Pengertian Likuiditas
Likuiditas perusahaan berarti kemampuan perusahaan untuk dapat menyediakan alat-alat likuid sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kewajiban finansialnya saat ditagih. Dalam hal ini perusahaan harus memperhatikan apakah perusahaan setiap saat dapat memenuhi perubahan-perubahan yang diperlukan untuk kelancaran jalannya perusahan misalnya untuk membeli bahan mentah, membayar gaji dan sebagainya (Riyanto, 1998: 26). Menurut Munawir (2001: 87) likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban saat ditagih. Dengan uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa rasio likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek.
Pengertian Pengendalian Intern
SA Seksi 319 Pertimbangan atas Pengendalian Intern dalam Audit Laporan Keuangan paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, serta efektivitas dan efisiensi operasi (Mulyadi, 2002: 180).
D. Metode Penelitian
Data yang digunakan berupa data primer yang berupa laporan keuangan, dan hasil pengisian angket tentang pengendalian intern kredit dari 9 PD.
BPR BKK di Kabupaten Kudus. Variabel yang diukur adalah pengendalian intern kredit dan likuiditas sebagai variabel bebas dan rentabilitas usaha sebagai variabel terikat.
Data diambil dengan teknik wawancara, angket dan dokumentasi.
Teknik analisis yang digunakan adalah regresi tunggal dan regresi berganda.
E. Kesimpulan
- Efektivitas pengendalian intern kredit berpengaruh secara signifikan terhadap likuiditas (quick ratio, banking ratio, cash ratio dan assets to loan ratio) pada PD. BPR BKK di Kabupaten Kudus. Secara spesifik efektivitas pengendalian intern kredit berpengaruh secara negatif terhadap quick ratio, dengan diterapkanya pengendalian intern kredit secara efektif maka quick ratio yang dicapai bank akan menurun. Efektivitas pengendalian intern kredit berpengaruh positif terhadap banking ratio, dengan diterapkannya pengendalian intern kredit secara efektif maka banking ratio yang dicapai bank akan tinggi. Efektivitas pengendalian intern kredit berpengaruh positif terhadap cash ratio, dengan diterapkannya pengendalian intern kredit secara efektif maka cash ratio pada bank akan tinggi. Efektivitas pengendalian intern kredit berpengaruh secara negatif terhadap assets to loan ratio, dengan diterapkannya pengendalian intern kredit secara efektif maka assets to loan ratio pada bank akan menurun. Dengan adanya penerapan pegendalian intern kredit yang efektif maka bank akan lebih selektif dalam menyalurkan dananya dalam bentuk kredit akhirnya uang kas di bank menumpuk sehingga bank dapat membayar sejumlah uang kepada para deposan sehingga tingkat banking ratio dan cash ratio bank akan menigkat. Namun dengan meningkatnya pengendalian intern kredit maka bank akan banyak menyalurkan dananya melalui kredit dengan lebih meningkatkan pengawasan dalam pengembalian angsurannya, akhirnya uang kas di bank menurun sehingga bank kurang dapat memenuhi kewaibannya kepada para deposan dan jika sewaktu-waktu terdapat permintaan kredit baru, pihak bank tidak dapat memenuhi sehigga tingkat quick ratio dan assets to loan ratio menurun.
- Secara umum likuiditas berpengaruh terhadap rentabilitas usaha, hal ini dapat dilihat dari unsur-unsur likuiditasnya ternyata banking ratio mempunyai pengaruh negatif terhadap return on equity capital, sedangkan assets to loan ratio mempunyai pengaruh positif terhadap return on equity capital. Dengan adanya peningkatan banking ratio menunjukkan bahwa bank mempunyai kemampuan yang tinggi dalam memenuhi kewajiban kepada para deposan terhadap jaminan yang diberikan, artinya banyak uang yang menganggur di bank, kredit mengalami penurunan sehingga return on equity ratio semakin menurun. Dengan adanya peningkatan assets to loan ratio, maka bank dapat menyalurkan kreditnya melalui sejumlah asset yang dimiliki, pemasaran kredit meningkat sehingga meningkatkan pendapatan bank melalui kredit yang diberikan. Kondisi ini menyebabkan peningkatan kemampuan bank dalam menghasilkan laba. Besarnya kontribusi banking ratio terhadap return on equity capital sebesar 21,4%, sedangkan besarnya kontribusi asset to loan ratio terhadap return on equity capital sebesar 13,4%.
Contoh Tesis Akutansi
- Pengaruh Efisiensi Modal Kerja terhadap Rentabilitas pada Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia
- Pengaruh Efisiensi Pengendalian Biaya dan Tingkat Perputaran Modal Kerja terhadap Rentabilitas Ekonomi
- Pengaruh Modal Sendiri dan Modal Pinjaman Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi
- Pengaruh Motivasi Belajar dan Metode Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Akuntansi
- Pengaruh Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan, Minat dan Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar
Leave a Reply