Judul Tesis : Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas pada PD BPR BKK Ungaran Cabang Bawen
A. Latar Belakang
Pemilik atau pihak manajemen yang telah berkembang menjadi besar tidak dapat melakukan pengawasan dan pengendalian segala sesuatu yang terjadi dalam perusahaan secara langsung. Hal ini karena ruang lingkup dan luas perusahaan telah meluas sehingga struktur organisasi menjadi lebih kompleks. Manajemen juga dituntut untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, mencegah serta menentukan kesalahan dan penggelapan. Di samping itu persaingan usaha yang semakin ketat menuntut pihak manajemen agar mempunyai pandangan dan sikap profesional untuk meningkatkan kinerjanya. Kebutuhan akan sistem pengendalian intern ini adalah suatu yang wajar karena adanya praktik pengendalian intern yang baik merefleksikan adanya praktik manajerial yang baik.
Manajemen bertanggung jawab dalam menyusun, melaksanakan dan mengawasi terus menerus berjalannya sistem pengendalian intern tersebut. Suatu sistem walaupun baik memerlukan monitoring sehingga jika terdapat penyimpangan dapat dilakukan perbaikan lebih dini (Hartadi, 1987). Apalagi jika terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaannya. Sistem pengendalian intern suatu perusahaan harus dilakukan monitoring guna menentukan apakah:
- Kebijakan perusahaan ditafsirkan dan dilaksanakan dengan tepat.
- Perubahan-perubahan dalam kondisi kegiatan telah mengakibatkan prosedur menjadi kaku, basi atau tidak mencukupi.
- Tindakan-tindakan perbaikan yang efektif segera diadakan bila terjadi kesulitan-kesulitan dalam sistem yang ada.
Rumusan Masalah
- Bagaimana sistem pengendalian intern penerimaan kas pada PD BPR BKK Ungaran Cabang Bawen?
- Sejauh mana pelaksanaan sistem pengendalian intern penerimaan kas pada PD BPR BKK Ungaran Cabang Bawen?
Landasan Teori
Pengertian Pengendalian Intern Terhadap Penerimaan Kas
Pengendalian intern juga mempunyai pengertian dalam arti sempit maupun luas. Sistem pengendalian intern dalam arti sempit sama dengan istilah internal check, yaitu prosedur-prosedur mekanis untuk memeriksa ketelitian data-data administrasi seperti misalnya mencocokkan penjumlahan horisontal dengan penjumlahan vertikal. Sedangkan dalam arti luas, sistem pengendalian intern dipandang sebagai sistem sosial yang mempunyai makna/wawasan khusus yang berbeda dalam organisasi perusahaan.
Sistem Penerimaan Kas
Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyadi, 2001: 2). Yang dimaksud erat hubungannya disini setiap unsur walaupun memiliki sifat-sifat sendiri antar satu unsur dengan unsur yang lain namun semua bagian mendukung tujuan yang sama. Jika suatu unsur tertentu tidak memberikan dukungan ke tujuan bersama maka bagian tersebut bukan bagian dari suatu sistem dan unsur-unsur tersebut tidak mungkin mencapai tujuannya (Goal). Tujuan ini yang di inginkan suatu perusahaan agar terjadi profit yang baik.
Perbankan
Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (finansial intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana, serta lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran (SAK No.31, 2002 :1).
D. Metode Penelitian
Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini menggunakan metode wawancara, dokumentasi. kedua metode ini digunakan untuk mengetahui sistem yang ada pada pada PD BPR BKK Ungaran Cabang Bawen.
E. Kesimpulan
Dalam prakteknya system pengendalian intern penerimaan kas pada PD BPR BKK Ungaran Cabang Bawen terdiri dari beberapa unsur penting yang saling menunjang yaitu adanya struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas, Sistem otorisasi yang baik yang dibuktikan dengan dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat dipercaya dan prosedur pencatatan yang baik, kemudian prosedur pencatatan yang baik itu akan menghasilkan informasi yang di teliti dan dapat di percaya mengenai kekayaan, utang, pendapatan dan biaya, sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, pendapatan dan biaya.
Keempat unsur diatas merupakan unsur yang berjalan sebagaimana mestinya yang dikatakan baik. namun dalam pelaksanan praktek dan kinerja dilapangan terjadi beberapa celah yaitu pada karyawan yang mutunya tidak sesuai dengan tanggung jawab yang dapat mengakibatkan adanya kelemahan unsur pelaksananya (Control Breakdown) yang terlihat pada kualifikasi pendidikan karyawan yang tidak memenuhi kriteria dan banyak pekerjaan tidak dilakukan oleh orang-orang yang mahir di bidangnya kelemahan ini dapat mengakibatkan pengambilan keputusan yang tidak baik dari pimpinan perusahaan dan praktik yang tidak etis dalam suatu organisasi yang dilakukan oleh staf atau karyawan.
Contoh Tesis Akuntansi
- Sistem Akuntansi Pembelian Barang Dagangan pada Koperasi Karyawan RS Telogorejo Semarang
- Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada Pada BPR Blora Kota Cabang Jepon
- Sistem Akuntansi Penggajian Pada PT Sinabro Java Garment Bawen Kabupaten Semarang
- Sistem Akuntansi Penjualan Pada Minimarket Primer Koperasi Polwiltabes Semarang
- Sistem Pemberian Kredit Pada PT BPR Mekar Bunga Nugraha Klepu
Leave a Reply