HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Tesis Akutansi: Implementasi Standar Akuntansi Keuangan – Aktiva Tetap dlm Laporan Keuangan

Judul Tesis : Evaluasi Implementasi Standar Akuntansi Keuangan – Aktiva Tetap dalam Laporan Keuangan PD. BPR BKK KARANGMALANG

 

A. Latar Belakang

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No. 31 telah diwajibkan oleh Bank Indonesia untuk diterapkan di bank-bank yang beroperasi di Indonesia. SAK tersebut bertujuan untuk mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan laporan keuangan bank. Elemen-elemen laporan keuangan yang diwajibkan untuk diterbitkan perusahaan menurut SAK ini terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Disamping SAK No.31 tentang perbankkan, IAI juga mendorong implementasi Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Nomor 16 dan SAK Nomor 17 pada perlakuan aktiva tetap bank. Aktiva tetap (plant asset) adalah sumber daya yang memiliki tiga karakteristik: memiliki bentuk fisik (bentuk dan ukuran yang jelas), digunakan dalam kegiatan operasional, dan tidak untuk dijual ke konsumen. Aset ini biasa dinamakan dengan properti, pabrik, dan peralatan (property, plant, and equipment); atau aset tetap (fixed assets). Aset dalam kelompok ini diharapkan dapat memberikan manfaat lebih dari satu tahun bagi perusahaan. Kecuali tanah, aset tetap memiliki nilai yang semakin menurun seiring dengan masa manfaatnya (Donald E. Kieso, 2008 : 566). Aktiva tetap digunakan oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan sehari-hari.

Kemampuan aset tetap dalam menghasilkan pendapatan akan menurun seiring bertambahnya masa manfaat. Dengan semakin menurunnya kemampuan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan tersebut, maka diperlukan proses pengalokasian biaya yang timbul karena menurunnya nilai manfaat aktiva tetap yaitu penyusutan (depresiasi). Beban depresiasi ini akan mengurangi laba perusahaan secara periodik.

 

B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah implementasi Standar Akuntansi Keuangan (SAK) terhadap perlakuan/ penyajian Aktiva Tetap dalam Laporan Keuangan PD. BPR BKK Karangmalang tahun 2008?

 

C. Landasan Teori

Pengertian Akuntansi

Pengertian akuntansi menurut committe on terminology of the American Institute of Certified Public Accountants ( AICPA) dalam Indra Bastian Suhardjono (2006 : 16), Akuntansi adalah seni mencatat, menggolongkan, dan mengikhtisarkan transaksi-transaksi dan peristiwa yang paling tidak sebagian bersifat keuangan dengan suatu cara yang bermakna dan dalam satuan uang, serta menginterpretasikan hasil-hasilnya.

Pengertian Bank

Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 dalam Kasmir (2005 : 9), bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Pengertian Aktiva Tetap

IAI dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) mendefinisikan aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual, dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari setahun.

 

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelebihan dan kelemahan implementasi SAK – aktiva tetap dalam penyusunan laporan keuangan yang dilaksanakan oleh PD. BPR BKK Karangmalang tahun 2008.

 

E. Kesimpulan Tesis

BPR BKK Karangmalang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak dalam bidang perbankkan. Aktiva tetap sangat diperlukan dalam mendukung kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Aktiva tetap sering merupakan suatu bagian utama aktiva perusahaan, dan karenanya signifikan dalam penyajian posisi keuangan. Lebih jauh lagi, penentuan apakah suatu pengeluaran merupakan suatu aktiva atau beban dapat berpengaruh signifikan pada hasil operasi yang dilaporkan perusahaan dalam laporan keuangan.

Dasar perlakuan aktiva tetap pada PD. BPR BKK Karangmalang harus sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No.16 tentang aktiva tetap dan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No. 17 tentang penyusutan aktiva tetap. Berdasarkan hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa, secara keseluruhan perlakuan aktiva tetap yang dilaksanakan oleh PD. BPR belum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No. 16, dan masih terdapat kesalahan saldo inventaris kantor dibeberapa kantor cabang.

 

Contoh Tesis Akutansi

  1. Evaluasi Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Rasio Pada Pt Batik
  2. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas Dari Pembayaran Rekening Berjalan
  3. Evaluasi Implementasi Standar Akuntansi Keuangan – Aktiva Tetap Dalam Laporan
  4. Evaluasi Sistem Dan Prosedur Pembelian Bahan Baku Studi Kasus Di Percetakan Surya
  5. Analisis Laporan Keuangan pada KPPN Surakarta Tahun Anggaran 2006-2008

 

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?