Judul Skripsi : Persepsi Pemakai Laporan Keuangan, Auditor, dan dalam Isu Peran Auditor dan Aturan Serta Larangan pada Kantor Akuntan Publik
A. Latar Belakang
Seiring dengan peningkatan kebutuhan akan profesi akuntan, tantangan-tantangan baru juga mulai bermunculan. Tantangan-tantangan ini muncul sebagai reaksi atas peran akuntan publik sebagai auditor, terutama di dalam penilaian kewajaran atas laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen suatu organisasi atau perusahaan dimana audit dilaksanakan. Menurut Hartley dan Ross (1972), penyediaan informasi keuangan merupakan salah satu pertanggungjawaban keuangan manajemen tehadap masyarakat, yang di dalam prakteknya terdapat kemungkinan adanya pengaruh kepentingan pribadi manajemen terhadap penyajian informasi keuangan tersebut.
Di dalam pelaksanaan peran dan tanggung jawabnya, auditor seringkali harus menghadapi berbagai macam tekanan dari pihak manajemen ataupun dari pihak pemakai informasi keuangan lainnya, yang dapat mempengaruhi kualitas opini auditor (Knapp, 1985; Carcello & Neal, 2000). Walaupun demikian, tekanan-tekanan terhadap auditor tersebut bukan muncul tanpa sebab, salah satu sebab yang paling dominan adalah adanya perbedaan antara apa yang dipercaya oleh masyarakat dan pemakai laporan keuangan, dengan auditor mengenai peran dan tanggung jawabnya. Fenomena inilah yang sering disebut dengan “expectation gap”.
B. Rumusan Masalah
- Bagaimanakah persepsi pemakai laporan keuangan, auditor, dan mahasiswa akuntansi mengenai expectation gap dalam isu peran auditor, dan aturan serta larangan yang harus diterapkan di Kantor Akuntan Publik (KAP)?
- Apakah terdapat perbedaan persepsi antara pemakai laporan keuangan, auditor dan mahasiswa akuntansi mengenai expectation gap dalam isu peran auditor, aturan serta larangan yang harus diterapkan di kantor akuntan publik?
C. Landasan Teori
Pengertian Persepsi
Persepsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu atau merupakan proses seseorang mengetahui beberapa hal yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami setiap informasi tentang lingkungannya melalui panca indera.
Auditing
Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan oleh seseorang yang kompeten dan indipenden untuk menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi yang dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan (Arens, 1996: 1). Sedangkan yang dimaksud dengan orang yang kompeten dan indipenden adalah para auditor.
Expectation GAP
Expectation gap di dalam auditing adalah suatu fenomena yang terjadi karena adanya perbedaan persepsi tentang apa yang dipercaya oleh auditor menjadi tanggung jawabnya dengan apa yang dipercaya pemakai laporan keuangan mengenai tanggung jawab auditor yang seharusnya (Guy & Sullivan, 1988; Gramling, Schatzberg & Wallace, 1996).
D. Metode Penelitian
Di dalam desain penelitian ini, pendekatan yang dipilih adalah pendekatan cross-sectional model.
Populasi yang dipilih di dalam penelitian ini adalah pemakai laporan keuangan, auditor yang berpraktek akuntan publik, dan mahasiswa akuntansi yang berdomisili di Jawa.
Desain pengambilan sampel adalah representasi, dimana untuk responden auditor, peneliti menggunakan convenience sampling dengan memilih 75 KAP yang berlokasi di pulau Jawa dari direktori Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Publik, dengan 3-5 orang auditornya sebagai responden. Untuk pengumpulan data, digunakan dua buah data, yaitu data primer dan data sekunder.
Pengukuran atas persepsi mengenai masalah expectation gap dengan menggunakan pertanyaan dan pernyataan melalui kuisioner.
E. Kesimpulan
- Dari analisis ANOVA, dapat diketahui bahwa persepsi pemakai laporan keuangan, auditor, dan mahasiswa akuntansi mengenai expectation gap dalam isu peran auditor tidak ada perbedaan yang signifikan. Hal ini tercermin dari hasil olah data bahwa nilai p-value (0,096) > 0,05.
- Dari hasil analisis ANOVA, dapat diketahui bahwa persepsi pemakai laporan keuangan, auditor dan mahasiswa akuntansi mengenai expectation gap dalam isu aturan serta larangan pada Kantor Akuntan Publik tidak ada perbedaan yang signifikan. Hal ini tercermin dari hasil pengolahan data dimana nilai p-value (0,165) > 0,05.
- Setelah dilakukan analisis yang lebih mendalam mengenai jawaban setiap responden terhadap pernyataan-pernyataan di dalam kuesioner, maka dapat diambil kesimpulan bahwa semua responden setuju terhadap semua pernyataan mengenai peran auditor yang menyatakan penjaminan auditorterhadap kesesuaian, konsistensi dan materialitas laporan keuangan serta jaminan pendeteksian kecurangan, kemampuan SPI, kelangsungan hidup, efisiensi, konfirmasi, dan penilaian terhadap perusahaan yang diaudit.
Contoh Skripsi Ekonomi
- Evaluasi Terhadap Penentuan Harga Pokok Produk Pesanan dengan Metode Full Costing pada Bengkel Mesin
- Analisa Konsumsi Rumah Tangga di Kabupaten Brebes tahun 2004
- Proses Ekspor-Impor pada Kawasan Berikat Tanjung Emas Export Processing Zone (Tepz)
- Peran Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi dalam Mengembangkan Produktifitas
- Analisis Permintaan Jepang terhadap Komoditas Udang Indonesia Tahun 1978-2003
Leave a Reply