Judul Tesis : Analisis Laporan Keuangan pada KPPN Surakarta Tahun Anggaran 2006-2008 (Analisis Aset dan analisis Rasio Keuangan)
A. Latar Belakang
Analisis laporan keuangan pada organisasi sektor publik dilakukan dengan cara membandingkan kinerja keuangan satu periode dengan periode sebelumnya berdasarkan laporan keuangan. Terdapat beberapa teknik dalam analisis laporan keuangan, yaitu antara lain: analisis aset, analisis kewajiban dan ekuitas dana, analisis pendapatan, analisis belanja, analisis pembiayaan, dan analisis laporan arus kas. Terdapat berbagai jenis rasio yang dapat digunakan untuk mengevaluasi dan menggambarkan laporan keuangan. Hasil dari perhitungan rasio-rasio keuangan dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja keuangan organisasi sektor publik dan selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) sebagai salah satu organisasi sektor publik selaku instansi vertikal di lingkungan Direktorat Jendral Perbendaharaan Departemen Keuangan Republik Indonesia (RI) yang menjalankan tugas dan fungsi sebagai Kuasa Bendahara Umum Negara (BUN) mempunyai peran penting dalam proses pencairan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), penatausahaan penerimaan negara dan pertanggungjawaban pelaksana anggaran. Sejalan dengan reformasi birokrasi dalam rangka menuju tata laksana kelola pemerintahan yang baik (good governance), KPPN sebagai salah satu aparatur negara telah melakukan perubahan paradigma layanan dengan cara memberikan layanan yang cepat, tepat, akurat, tanpa biaya serta proses pekerjaan yang transparan (Dirjen Perbendaharaan, 2009).
B. Rumusan Masalah
- Bagaimana kinerja keuangan KPPN Surakarta berdasarkan laporan keuangan tahun anggaran 2006-2008 menggunakan analisis aset?
- Bagaimana kinerja keuangan KPPN Surakarta berdasarkan laporan keuangan tahun anggaran 2006-2008 menggunakan analisis rasio keuangan?
C. Landasan Teori Tesis
Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Mahmudi (2007: 11), laporan keuangan adalah informasi yang disajikan untuk membantu stakeholders dalam membuat keputusan sosial, politik, dan ekonomi, sehingga keputusan yang diambil bisa berkualitas.
Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan tidak lain merupakan suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsurunsurnya, menelaah masingmasing unsur tersebut, dan menelaah hubungan diantara unsur-unsur tersebut, dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri (Prastowo dan Juliati, 2002: 52).
Analisis Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan atau dimiliki pemerintah sebagai akibat dari peristiwa oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber – sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah atau budaya (Mahmudi, 2007: 97).
D. Kesimpulan
- Kinerja keuangan KPPN Surakarta tahun 2006-2008
Berdasarkan analisis aset menunjukan pertumbuhan aset cukup signifikan pada tahun 2008 dibandingkan tahun 2006-2007 yaitu meningkat sebesar 189,17% dan modal kerja pada tahun 2008 meningkat sebesar Rp 1.483.151.295.000. Namun, berdasarkan hasil perhitungan proporsi aset terhadap total aset kinerja keuangan KPPN Surakarta terlalu likuid (overliquid) karena aset KPPN Surakarta sebagian besar berupa aset lancar. Hal ini terjadi karena KPPN Surakarta berfungsi sebagai kuasa Bendahara Umum Negara (BUN). Aset KPPN Surakarta sebagai BUN tidak terdapat pos piutang, persediaan, dan aktiva tetap.
- Kinerja KPPN Surakarta tahun 2006-2008
Berdasarkan analisis rasio keuangan menunjukan peningkatan kinerja keuangan pada tahun 2008 dibandingkan tahun 2006-2007 yang mengalami penurunan kinerja keuangan. Berdasarkan rasio likuiditas (rasio lancar, rasio kas, rasio cepat, dan working capital to total assets ratio) menunjukan kondisi likuiditas yang baik pada tahun 2008 tampak pada hasil rasio likuiditas dan rasio solvabilitas berada diatas kisaran angka aman dari hasil tiap tahun yang ditunjukkan pada bab-bab sebelumnya. Hasil rasio utang (rasio utang terhadap ekuitas dana) menunjukan angka yang masih berada pada kisaran aman, namun dari tahun ke tahun rasio utang mengalami peningkatan dan hal ini menunjukan adanya peningkatan utang yang dibebankan pada ekuitas dana KPPN Surakarta.
E. Rekomendasi
- Berdasarkan hasil perhitungan analisis aset KPPN Surakarta tahun 2006-2008 menunjukan pertumbuhan aset pada tahun 2008, maka hendaknya KPPN Surakarta dapat mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan aset dengan cara menjaga nilai tiap pos neraca dalam angka normal dan mengurangi kesalahan atau koreksi dari pihak KPPN Surakarta atau dari pihak satker.
- Berdasarkan perhitungan analisis rasio keuangan KPPN Surakarta tahun 2006-2008 menunjukan peningkatan kinerja keuangan pada tahun 2008, maka untuk mempertahankan dan meningkatkan likuiditas dan solvabilitas KPPN Surakarta hendaknya KPPN Surakarta meningkatkan penerimaan khususnya dari penerimaan dari sektor pajak. Berdasarkan hasil rasio utang terhadap ekuitas dana yang mengalami peningkatan tiap tahun, maka hendaknya KPPN Surakarta berusaha mengurangi hutang dengan mengoptimalkan aset lancar untuk melunasi hutang dan membuat batas atau standar maksimal jumlah utang yang aman bagi KPPN Surakarta selaku BUN.
Contoh Tesis Akutansi
- Evaluasi Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Rasio Pada Pt Batik
- Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas Dari Pembayaran Rekening Berjalan
- Evaluasi Implementasi Standar Akuntansi Keuangan – Aktiva Tetap Dalam Laporan
- Evaluasi Sistem Dan Prosedur Pembelian Bahan Baku Studi Kasus Di Percetakan Surya
- Analisis Laporan Keuangan pada KPPN Surakarta Tahun Anggaran 2006-2008
Leave a Reply