HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Tesis Akutansi: Evaluasi Anggaran Penjualan ditinjau dr brbgai Metode Peramalan pd Hotel

Judul Tesis : Evaluasi Anggaran Penjualan ditinjau dari Berbagai Metode Peramalan pada Hotel Sahid Raya Solo

 

A. Deskripsi Perusahaan

Hotel Sahid Raya Solo yang dahulu bernama Hotel Sahid Sala merupakan cikal bakal dari berdirinya jaringan Hotel Sahid yang berada di seluruh Indonesia. Sebelum mendirikan Hotel Sahid Sala, Bapak Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono dan Ny. Juliah Sukamdani yang merupakan pendiri sekaligus pemilik dari jaringan Hotel Sahid, merintis usahanya dengan mendirikan PT. Sahid & Co. Pada tanggal 13 Januari 1960 dengan Akta Pendirian No. 20 yang bergerak di bidang penerbitan dan percetakan. Dilanjutkan dengan mendirikan CV. Masyarakat Baru yang namanya diubah menjadi PT. Tema Baru pada tanggal 7 Oktober 1963 yang juga bergerak di bidang penerbitan dan percetakan.

Sebagai seorang pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan dan percetakan, Bapak Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono yang juga sebagai Dewan Pengurus Pusat Gabungan Perusahaan Sejenis (GPS) sektor Grafika dan Percetakan, sering mengadakan perjalanan keliling Indonesia dalam rangka tugas sebagai Dewan Pengurus tersebut. Pada tahun 1961 setelah menjalankan tugas di Medan, Bapak Sukamdani mempunyai pemikiran, apakah usaha di bidang akomodasi kamar atau perhotelan itu menguntungkan atau tidak. Dari banyaknya pemikiran, maka tersimpullah suatu gagasan bagaimana agar pada suatu saat nanti beliau dapat memiliki hotel yang multi guna dalam cakupan lokal, regional, maupun internasional. Belum lagi dikaitkan dengan pariwisata, tanah air Indonesia yang kaya akan obyek-obyek parawisata, alamnya yang menakjubkan, budaya yang beraneka ragam, dan peninggalan sejarah yang tersebar di seluruh Nusantara.

 

B. Rumusan Masalah

  1. Sejauh mana pembandingan realisasi penjualan dengan anggaran penjualan pada Hotel Sahid Raya Solo selama periode 1998 s.d 2002?
  2. Bagaimanakah penerapan dan peranan ramalan penjualan pada tahun-tahun mendatang dari berbagai metode peramalan penjualan?
  3. Metode manakah yang sesuai diterapkan pada proses penyusunan anggaran penjualan Hotel Sahid Raya Solo?

 

C. Landasan Teori

Pengertian Hotel

Di dalam Keputusan Dirjen Pariwisata No. 14 tahun 1988 (Bab I Pasal 1 ayat 4) dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan hotel adalah sebagai berikut. Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan, dan minum serta jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial, serta memenuhi persyaratan tertentu.

Peramalan Penjualan

Mengingat pentingnya kedudukan anggaran penjualan tersebut maka dalam penyusunan anggaran ini, hendaknya dilakukan dengan cermat dan teliti. Sehingga dibutuhkan peramalan (forecasting) penjualan yang merupakan suatu proses penaksiran atau cara yang digunakan untuk meramal hasil kegiatan penjualan di masa yang akan datang. Gunawan Adisaputra dan Marwan Asri (1996: 148) mengartikan forecasting sebagai “suatu cara untuk mengatur atau menaksir kondisi bisnis di masa yang akan datang”. Dalam menjalankan aktivitas usaha sangatlah diperlukan perencanaan yang matang.

Analisis Trend

Trend merupakan gerakan lamban yang berjangka panjang dan cenderung menuju ke satu arah, menaik atau menurun. Perhitungan forecast dengan Metode Trend menggunakan cara-cara penghitungan statistika dan matematika untuk mengetahui fungsi garis lurus sebagai pengganti garis patah-patah yang dibentuk oleh data historis perusahaan. Dengan demikian taksiran untuk waktu-waktu yang akan datang dapat diketahui dan pengaruh unsur subyektif dapat dihindarkan.

 

D. Metode Penelitian Tesis

Dalam kegiatan usahanya, perusahaan merencanakan dan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki dengan menggunakan sistem penganggaran. Ada kalanya dalam kenyataannya realisasi pendapatan dari penjualan jasa menyimpang dari jumlah anggaran yang ditargetkan. Untuk mengevaluasi penerapan anggaran tersebut, maka penulis menggunakan berbagai metode peramalan penjualan secara kuantitatif sehingga hasilnya lebih bisa dipertanggungjawabkan karena bersifat lebih obyektif.

 

E. Rekomendasi

  1. Dalam menyusun anggaran penjualan, manajer perusahaan dituntut untuk lebih cermat dalam membaca situasi lingkungan (faktor-faktor ekstern, seperti: kondisi ekonomi dan adanya kejadian-kejadian luar biasa) ke depan, yang sangat mempengaruhi total penjualan jasa sehingga tidak lagi terjadi penyimpangan dari anggaran penjualan terhadap realisasinya atau anggaran penjualan menjadi akurat.
  2. Perusahaan lebih baik menggunakan metode least square (kuadrat terkecil) dibandingkan dengan metode moment, bila menginginkan cara penghitungan yang praktis dan sederhana, serta tidak menggunakan banyak variabel. Meskipun hasil penaksiran penjualan nanti akan sama, karena pemakaian variabelnya lebih sedikit dan cara penghitungannya lebih mudah.
  3. Dengan nilai SKP yang paling kecil dibandingkan ketiga metode lainnya, metode parabolik dirasa lebih sesuai diterapkan dalam proses penyusunan anggaran perusahaan. Selain itu, metode parabolik menghasilkan tingkat trend penjualan tertinggi, sehingga lebih dapat memotivasi karyawan untuk mencapai target.

 

Contoh Tesis Akutansi

  1. Evaluasi Peningkatan Kontribusi Pajak Reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota
  2. Analisis Arus Kas Laboratorium Komputer K-Media Tehnik Arsitektur UNS
  3. Evaluasi Anggaran Penjualan Ditinjau dari Berbagai Metode Peramalan Pada Hotel Sahid Raya Solo
  4. Evaluasi Sistem Pemberian Kredit Sampai Penyelesaian Kredit Pada Koperasi Serba Usaha
  5. Pengaruh Ekspektasi Kinerja, Ekspektasi Usaha, Faktor Sosial Dan Kepuasan Pemakai Terhadap Penggunaan Sistem Informasi Berbasis Komputer Pada Perusahaan Penerbitan Di Surakarta

 

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?