Gambaran tentang Kampanye Digital
Definisi Kampanye Digital
Menurut Mukarom dan Laksana, kampanye adalah salah satu program yang paling sering dilihat masyarakat, baik melalui televisi, koran, radio, baliho, spanduk, maupun secara langsung. Menurut Rogers dan Storey kampanye adalah serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu (Mukarom dan Laksana, pada Yusida Lusiana 2017:375).
Definisi Digital kampanye Digital kampanye atau dapat disebut E-Kampanye sendiri adalah sebuah kegiatan kampanye yang dibangun dengan menggunakan fasilitas Sistem teknologi informasi untuk pencapaian pesan kepada khalayak luas secara massal . Pada umumnya diwujudkan melalui sebuah website, blog maupun beberapa media social di Internet.
Menurut Rogers dan Storey, bahwa kampanye adalah serangkaian kegiatan komunikasi yang teroganisasi dengan tujuan untuk menciptakan suatu akibat tertentu terhadap sasaran secara berkelanjutan dalam periode tertentu (Ruslan, 2008).
Macam-Macam Metode Komunikasi Digital
Dalam kajian komunikasi, yang relevan dengan penelitian ini adalah berkenanan dengan metode komunikasi. Maka berikut peneliti jelaskan mengenai macam-macam metode komunikasi. Metode memiliiki arti rangkaian yang sistematis, yang merujuk pada tata cara yang sudah dibina berdasarkan rencana yang pasti, mapan, dan logis. Maka dari itu metode komunikasi meliputi kegiatan-kegiatan komunikasi yang sudah terorganisasi. Semua itu menitik beratkan pada hal yang sama yakni komunikator menyampaikan pesan, ide dan gagasan kepada komunikan, tetapi dengan menggunakan model yang berbeda disetiap jenisnya. Metode komunikasi antara lain:
- Jurnalistik
- Hubungan Masyarakat (Public Relations)
- Periklanan
- Propaganda
- Perpustakaan
- Retorika
- Agitasi
- Perang Urat Syaraf
- Kampanye
Macam Sifat Pesan Kampanye
- Pesan Verbal
Pesan verbal dalam kampanye adalah pesan yang disampaikan menggunakan simbol satu kata atau lebih dan dapat dipahamiisinya oleh penerima berdasarkan apa yang didengarnya. Hampir semua rangsangan bicara yang kita sadari termasuk kedalam kategori pesan verbal disengaja, yaitu usaha-usaha yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara verbal. Tujuan dari kampanye melalui pesan verbal adalah untuk mempengaruhi pikiran orang lain untuk tujuan tertentu. Dalam kampanye politik, menggunakan pesan verbal untuk meraih dukungan suara sebanyak-banyaknya. Kampanye dengan menggunakan pesan verbal ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Pesan dalam kampanye disampaikan secara lisan/bicara atau tulisan.
- Proses komunikasi eksplisit dan cenderung dua arah.
Ada beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal, yaitu :
- Bahasa: Pada dasarnya bahasa adalah suatu sistem lambing yang memungkinkan orang berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang dipergunakan adalah lisan atau tulisan.
- Kata: Kata merupakan unit lambang terkecil dalam bahasa
- Pesan Non Verbal
Pesan non-verbal adalah jenis pesan yang penyampaiannya tidak menggunakan kata-kata secara langsung, dan dapat dipahami isinya oleh penerima berdasarkan gerak-gerik, tingkah laku, mimic wajah, atau ekspresi muka pengirim pesan. Pada pesan non-verbal mengandalkan indra penglihatan sebagai penangkap stimuli yang timbul. Sedangkan sifat pesan menurut Cangara (2013:116-120) antara lain:
- Pesan bersifat informatif yaitu pesan yang memiliki tingkat aktualitas yang tinggi dan ditandai dengan kebaruan atas informasi tersebut,
- Pesan yang bersifat umum yaitu pesan publikasi,
- Pesan persuasif yaitu pesan dapat membawa perubahan, meliputi pesan yang dapat menimbulkan rasa takut, penuh dengan janji, dan dapat menggugah emosi khalayak.
Contoh Tesis Kampanye Digital
CONTOH TESIS NO.1 PENDAMPINGAN KAMPANYE DIGITAL MELALUI WEBSITE DAN SOSIAL MEDIA KEPADA KAWAN KASIH TUMBUH
Papua merupakan salah satu daerah di Indonesia yang termasuk dalam Indonesia bagian Timur. Ada berbagai sektor di Papua yang menjadi perhatian pemerintah, salah satunya adalah sektor pendidikan. Pemerintah Indonesia mengalokasikan dana APBN sebesar 20% untuk pendidikan di Papua. Terdapat 62 juta siswa di Indonesia, sayangnya angka sebesar itu tidak menjamin penyebaran dan kualitas pendidikan yang merata ke seluruh wilayah Nusantara. Fakta yang diungkap oleh United Nations Children’s Fund (UNICEF) menunjukkan bahwa 30% siswa Papua tidak menyelesaikan SD dan SMP. Hal ini yang melatarbelakangi komunitas Kawan Kasih Tumbuh untuk terjun langsung ke bumi Papua, dengan semangat memajukan pendidikan khususnya di Kabupaten Yahukimo. Penulis memberikan solusi untuk mengkampanyekan Program Kawan Kasih Tumbuh secara digital. Kampanye adalah upaya yang ditujukan untuk menciptakan perubahan dan dampak tertentu dalam kehidupan bermasyarakat. Kampanye ini bertujuan untuk memberikan dampak berupa bantuan, baik berupa donasi maupun hal lainnya untuk kemajuan pendidikan anak-anak di Papua. Kampanye digital untuk donasi ini nantinya akan ditujukan untuk pendidikan di daerah Papua melalui para relawan dari Komunitas Kawan Kasih Tumbuh.
CONTOH TESIS NO.2 HUBUNGAN KAMPANYE DIGITAL DENGAN BRAND AWARENESS
Kampanye merupakan salah satu bentuk kegiatan persuasi yang sering digunakan oleh beberapa perusahaan dalam mencapai tujuannya dan saat ini kampanye digital telah menjadi tren baru yang digunakan dalam mempersuasi khalayak. Kampanye digital Tropicana Slim yang hadir dalam bentuk web series berjudul “SORE” ditayangkan di media YouTube. Web series tersebut bertujuan untuk mengajak khalayak dalam menjaga kesehatan yang dikemas secara unik dengan menghadirkan kisah cinta dan kasih sayang. Pesan merek dibuat secara implisit, menjadikan sebuah bentuk pendekatan dalam menciptakan nilai emosional antara brand Tropicana Slim itu sendiri dengan anak muda sebagai target sasarannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kampanye digital Tropicana Slim melalui rute sentral dan rute eksternal dengan brand awareness di kalangan mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung Angkatan 2013. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Kemungkinan Elaborasi. Teori ini mengasumsikan bahwa orang dapat memproses pesan persuasif dengan cara yang berbeda, yaitu melalui rute sentral dan eksternal. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional kuantitatif. Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara menyebarkan kuesioner online kepada 78 responden yang dipilih secara acak melalui teknik Simple Random Sampling. Hasil akhir dari penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang cukup baik antara kampanye digital Tropicana Slim “SORE” melalui rute sentral dan rute eksternal dengan brand awareness di kalangan mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung angkatan 2013.
CONTOH TESIS NO.3 Perancangan Kampanye Digital tentang Aktivitas Positif Mengurangi Stres dengan Kreasi Terarium
Hidup dalam atmosfer kerja abad ke-21 yang serba canggih dan cepat ini tidak bisa kita elakkan bahwa tekanan semakin tinggi, urusan pekerjaan telah memasuki kehidupan pribadi kita. Semakin banyak orang yang membutuhkan pertolongan psikologis, beberapa bahkan meledak dalam tindakan kekerasan karena stres. Untuk mengatasi hal itu, diperlukan pola hidup yang seimbang, menikmati hari, kesehatan mental, dan sinergi dengan sifat natural alam kembali sebagai anti-depresan alami. Perancangan ini bertujuan mengkampanyekan kebiasaan baru untuk mensinergikan kembali kesejahteraan manusia dan alam dengan cara berkebun melalui media terarium dengan pemanfaatan media digital.
CONTOH TESIS NO.4 Antropomorfisme Brand: Kampanye Digital Pencegahan Covid-19 Oleh Traveloka
Covid-19 telah menjadi pandemi dan pemerintah masih berusaha memutus rantai virus ini. Perubahan terjadi di berbagai sektor masyarakat, salah satunya adalah sektor akomodasi dan pariwisata. Traveloka sebagai salah satu startup unicorn yang bergerak di bidang akomodasi dan pariwisata juga terkena imbas Covid-19. Menyikapi situasi pelik tersebut, Traveloka beradaptasi secara kreatif dengan membuat iklan terbarunya berupa kampanye Covid-19. Traveloka mencoba menonjolkan sisi antropomorfis. Fokus penelitian ini adalah bagaimana Traveloka sebagai startup unicorn mampu menarik jutaan perhatian melalui kedekatan personal melalui antropomorfisme. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana antropomorfisme merek dalam kampanye digital Traveloka sebagai gerakan sosial pencegahan Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data dari wawancara mendalam, observasi, dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah Traveloka menggunakan unsur antropomorfisme sebagai daya tarik iklan dengan unsur antropomorfik untuk menimbulkan perasaan simpatik dari informan. Rasa simpatik inilah yang menyebabkan para informan melakukan aksi prososial untuk ikut memerangi Covid-19.
CONTOH TESIS NO.5 PERANCANGAN KAMPANYE DIGITAL ANTI PELECEHAN SEKSUAL ANAK
Hakikatnya, kampanye sosial adalah sebuah kegiatan kampanye yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan sosial yang terjadi dalam lingkup masyarakat. Begitu juga perancangan ”Kampanye Digital Anti Pelecehan Seksual Anak” ini, di mana ditujukkan untuk menghadapi dan mengatasi permasalahan pelecehan seksual anak di Indonesia.
Penggunaan media digital sebagai media untuk berkampanye merupakan sebuah gerakan baru karena begitu pesatnya perkembangan teknologi dan semakin berkembangnya gaya hidup masyarakat. Tidak hanya anak-anak muda, namun orangorang dewasa pun juga mulai merubah pola hidup mereka. Hal tersebut menimbulkan spekulasi di mana kampanye juga dapat dan dianggap efektif bila dilakukan di media digital seperti internet. Kampanye digitalmerupakan perwujudan dari kegelisahan penulis yang berawal dari banyaknya media baik elektronik maupun cetak yang memaparkan kasus pelecehan seksual anak di Indonesia.
Perancangan ini ditujukkan bagi orangtua yang memiliki anak agar mereka dapat lebih waspada dan ikut berperan aktif dalam mencegah atau memberantas kasus pelecehan seksual anak yang bisa saja menimpa anak-anak mereka. Tujuan dari perancangan ini sederhana, sebagai alternatif media edukasi bagi orangtua dan masyarakat untuk mengurangi permasalahan pelecehan seksual anak di Indonesia.
CONTOH TESIS NO.6 PENGARUH ONLINE MARKETING CAMPAIGN #SAMYANGCHALLENGETERHADAP CONSUMER BEHAVIOR DIGITAL NATIVES PENGGUNA YOUTUBE INDONESIA
#SamyangChallenge adalah kampanye yang paling banyak diikuti oleh digital natives Indonesia pada media sosial Youtube dan Indonesia pun menjadi salah satu negara pengakses Youtube terbesar se-Asia Pasifik. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin melihat sejauh mana online marketing campaign #SamyangChallenge dapat berpengaruh terhadap prilaku konsumen digital natives pengguna Youtube di Indonesia dengan menggunakan metode AISAS. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan analisis data dekskriptif menggunakan teknis analisis statistik regresi linier sederhana dan metode non probability sampling. Hasil penelitian data deskriptif diperoleh skor variabel online marketing campaign sebesar 68,25%, attention 80,89%, interest 75,92%, search 66,16%, action 61,45% dan share berada pada posisi 62% yang artinya semua variabel dinilai baik berdasarkan posisi garis kontinum. Berdasarkan uji regresi ditemukan bahwa online marketing campaign mempengaruhi variabel search dengan nilai tertinggi 0,888 dan nilai terendah pada variabel action 0,674. Berdasarkan hipotesis uji t online marketing campaign berpengaruh secara signifikan pada kelima variabel AISAS dan berdasarkan koefisien determinasi ditemukan bahwa online marketing campaign mempengaruhi variabel search dengan nilai paling tinggi sebesar 48% dan paling rendah pada variabel share sebesar 32%.
CONTOH TESIS NO.7 PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM PADA KAMPANYE “TRADITIONAL GAMES RETURNS”
Traditional Games Returns (TGR) adalah sebuah komunitas non-profit yang memiliki misi untuk mengembalikan kejayaan dan mengenalkan permainan tradisional Indonesia. Hal ini merupakan salah satu aset dan warisan budaya yang dapat membantu melestarikan jati diri bangsa. Seiring dengan berkembangnya teknologi, permainan tradisional saat ini sudah jarang dimainkan. Atas keprihatinan ini, Komunitas TGR berkampanye lewat media sosial Instagram, dengan tujuan untuk merangkul targetnya yang rata-rata masuk dalam generasi digital. Penelitian ini akan mengungkap bagaimana TGR sebagai komunitas memanfaatkan media sosial dilihat dari perspektif informasi, komunitas dan aksi menurut Lovejoy dan Saxton (2012) dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TGR memanfaatkan figur publik agar pesan yang disampaikan efektif dan bersifat kredibel, menciptakan konten-konten yang bersifat interaktif seperti mengandung nilai nostalgia, dan melibatkan partisipasi warganet dengan membuat kompetisi serta memanfaatkan fitur dari instagram, salah satunya adalah tagar atau hashtag. Saran untuk penelitian selanjutnya agar dapat dikaji lebih dalam mengenai strategi kreatif dalam pembuatan konten, karena dalam hal ini konten lah yang sebenarnya menjadi kunci utama dalam menarik calon pengikut maupun pengikut untuk terus berpartisipasi, juga menjadikan organisasi non-profit tetap terus bertahan.
CONTOH TESIS NO.8 SIKAP MASYARAKAT TERHADAP KAMPANYE TELEVISI DIGITAL PADA MEDIA TELEVISI
Keputusan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengadopsi teknologi penyiaran digital menggantikan teknologi televisi analog merupakan tuntutan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Untuk mengimplementasikan program tersebut, dilakukan kampanye melalui media televisi sampai pada tingkat kesiapan masyarakat sesuai batas waktu yang ditetapkan pada tahun 2018 yang akan datang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif analitis yang bertujuan untuk mengetahui sikap khalayak penonton televisi terhadap kampanye televisidigital. Lokasi penelitian dilaksanakan di Kecamatan Bandung Kulon, dengan pemilihan lokasi secara multistage cluster random sampling, jumlah sampel 110 orang yang ditetapkan secara proposional sampling. Analisis data menggunakan skala likertyang dikonsultasikan dalam interpretasi skor. Hasil penelitian menunjukkan sikap masyarakat terhadap kampanye televisi digital di televisi dari aspek pemahaman mendapat interpretasi sangatbaik, sedangkan ketertarikan atau perasaan terhadap isi kampanye yang disampaikan oleh sumber informasi dari Kemenkominfo dan kesadaran akan manfaat penggunaan dan kepedulian untuk merubah sebelum kebijakan ini diberlakukan mendapat interpretasi baik.
CONTOH TESIS NO.9 STRATEGI PEMASARAN POLITIKPADA ERA DIGITAL: PEMANFAATAN INSTAGRAM DALAM KAMPANYE POLITIK PADA PILGUB DKI JAKARTA 2017
Penggunaan Instagram dalam strategi pemasaran politik memang menjadi hal penting yang tidak bisa diabaikan di era digital saat ini. Strategi pemasaran politik mulai mengadopsi teknologi canggih dalam implementasinya. Keberadaan Instagram sebagai media promosi mencoba mengatasi kelemahan media konvensional. Agar setiap pasangan calon Pilkada DKI Jakarta 2017 bersama tim kampanyenya secara optimal menggunakan Instagram untuk memenangkan kontestasi politik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Yakni dalam bentuk pendekatan deskriptif (eksplanatori) analitik dengan penyajian komprehensif dari hasil wawancara dan observasi kemudian dianalisis secara mendalam. Temuan penelitian ini didasarkan pada fakta yang ditemukan dalam wawancara dan analisis Instagram sebagai media kampanye. Pengumpulan data melalui wawancara dengan informan penelitian yaitu Komisioner KPU, Ketua Bawaslu, dan seluruh perwakilan tim sukses dari masing-masing calon. Hasil penelitian menjelaskan bahwa Instagram memiliki peran penting dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 yaitu menjangkau terlebih dahulu pemilih waktu dari generasi milenial (17-25 tahun) dan mendapatkan dukungan publik dari segmen audiens ini. Cara mengemas (framing) pesan politik dalam strategi pemasaran politik juga harus disesuaikan dengan sasaran segmen khalayak. Agar dalam pengemasannya harus mengandung unsur-unsur penting di dalamnya. Secara garis besar penggunaan Instagram sebagai media kampanye memiliki dua konten utama, baik konten yang mengandung unsur positif maupun konten yang mengandung unsur negatif. Konten Instagram dalam kampanye politik yang mengandung unsur positif antara lain adalah pemasaran politik seperti program unggulan, interaksi dengan publik, dan tokoh-tokoh pimpinan politik. Padahal konten Instagram mengandung unsur negatif seperti isu hoax dan ujaran kebencian tentang isu SARA.
CONTOH TESIS NO.10 PENGARUH TERPAAN KAMPANYE LINGKUNGAN DIGITAL EARTH HOUR MALANG TERHADAP PARTISIPASI PUBLIK
Video Blog (Vlog) Presiden Joko Widodo di media sosial Youtube merupakan salah satu Vlog yang cukup terkenal di dunia maya. Dalam Vlog Presiden Joko Widodo terdapat beberapa video terkait pariwisata Indonesia diantaranya #JKWVLOG Indah Mandalika dan #JKWVLOG Raja Ampat. Presiden Joko Widodo melakukan aktivitas vlogging di dua destinasi wisata tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis destinasi kampanye destinasi wisata Mandalika dan Raja Ampat. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus untuk menganalisis kampanye digital destinasi wisata Mandalika dan Raja Ampat. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi, studi observasi, wawancara, studi pustaka, penelusuran data dilakukan secara online. Komunikasi pariwisata 4.0 merupakan komunikasi digital yang dipengaruhi oleh teknologi informasi dan komunikasi. Perubahan teknologi ini dibarengi dengan perubahan budaya masyarakat yang gemar berbagi foto dan video. Perubahan budaya ini sebaiknya digunakan untuk mengkampanyekan destinasi wisata Mandalika dan Raja Ampat. Pak Jokowi pernah mencontohkan dalam kampanye destinasi wisata Mandalika dan Raja Ampat dengan memanfaatkan media sosial yang lagi ngetren khususnya vlog. Penggunaan vlog oleh Pak Jokowi merupakan salah satu bentuk komunikasi pariwisata 4.0.
Leave a Reply