HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Tesis Pendidikan: Pembelajaran Seni Tari Bagi Siswa Tuna Rungu di SLB

Judul Tesis : Pembelajaran Seni Tari Bagi Siswa Tuna Rungu di SLB Bagaskara Sragen

 

A. Latar Belakang

Seni tari merupakan salah satu pelajaran yang diberikan dari berbagai pelajaran yang ada di SLB Bagaskara Sragen. Dengan adanya pelajaran seni tari yang diberikan, diharapkan siswa SLB Bagaskara senang dalam pelajaran kesenian dan dapat mendukung pelajaran umum. Materi seni tari yang diberikan harus sesuai dengan tingkat kemampuan dan keadaan fisik peserta didik. Dalam pemberian materi ataupun praktik seni tari dipilih tarian yang sederhana atau ragam geraknya tidak terlalu sulit dan banyak pengulangan supaya anak dapat dengan mudah mengingat dan menghafal. Mengingat keterbatasan mental dan fisik tersebut, maka materi yang diberikan pada anakanak tuna rungu di SLB Bagaskara Sragen cenderung pada tari kreasi sebagai contoh tari Merak, Kelinci, Piring dan tidak menutup kemungkinan sesekali diberikan tari klasik misal Bondan Tani.

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar seni tari di SLB Bagaskara Sragen bisa berjalan dengan baik, hal ini karena didukung dengan sikap siswa yang sangat antusias dalam belajar, ketertiban dalam mengikuti pelajaran, selain itu juga faktor utama dari guru yang bisa menerapkan metode yang tepat bagi siswa tuna rungu. Wujud kongkret keberhasilan ini adalah mengadakan pentas setiap acara perpisahan dan bila ada kunjungan dari pemerintah yang sifatnya resmi. Keberhasilan dalam pembelajaran tari didukung dengan adanya bakat serta kemauan siswa dalam bidang tari. Kemampuan anak dalam melakukan gerak tari tidak kalah dengan anak-anak normal pada umumnya misalnya: keluwesan, kelincahan, hafalan hanya mereka terhambat dalam pendengaran yaitu iringan tari. Namun demikian proses pembelajaran tari di SLB Bagaskara Sragen adalah berhasil, karena meskipun anak cacat dapat menguasai sebagaimana anak yang normal. Berdasarkan uraian tersebut di atas maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang penerapan metode yang tepat bagi anak tuna rungu serta kesulitan guru dalam mengajar mata pelajaran seni tari di SLB Bagaskara Sragen.

 

B. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana pembelajaran seni tari pada SLB Bagaskara Sragen?
  2. Kesulitan-kesulitan apa yang diperoleh guru dalam mengajar seni tari di SLB Bagaskara Sragen?

 

C. Landasan Teori

Pembelajaran

Pembelajaran dalam arti pengajaran adalah usaha guru membentuk perilaku siswa sesuai tujuan yang diinginkan dengan cara menyediakan lingkungan agar terjadi interaksi dengan siswa. Dengan kata lain pembelajaran diartikan sebagai suatu proses menciptakan lingkungan sebaikbaiknya agar terjadi kegiatan belajar yang berdaya guna (Sugandi dan Haryanto 2003:35). Manusia yang terlibat dalam sistem pengajaran terdiri siswa, guru, dan tenaga lainnya. Material merupakan sistem pembelajaran yang meliputi buku-buku, papan tulis, kapur, dan sebagainya. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruangan kelas dan perlengkapan audio visual, sementara prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, ujian, dan sebagainya.

Seni Tari

Seni tari merupakan salah satu bentuk kesenian yang telah dikenal manusia sejak dahulu. Seni tari mempunyai arti dalam kehidupan manusia, karena dapat memberikan berbagai manfaat. Sejak lahir seni tari mempunyai ekspresi melalui bahasa tubuh sebagai sarana komunikasi dengan orang lain.

 

Ciri-Ciri fisik Ketunarunguan

Secara sekilas seseorang penyandang tuna rungu tidak ada bedanya dengan anak-anak normal. bentuk daun telingadan anggota tubuh lainnya hampir sama dengan anak-anak normal. Tuna rungu merupakan kecacatan yang tidak tampak. Kecacatan yang ditimbulkan mungkin merupakan kecacatan yang paling sedikit dimengerti oleh mereka. Tetapi bila kita bertemu dan kita mengajak berbicara barulah kita akan tahu bahwa dia adalah seorang tuna rungu atau bila berbicara menggunakan bahasa isyarat/tangan.

 

D. Metode Penelitian

Subyek penelitian ini adalah anak tuna rungu SLB Bagaskara Sragen. Metode penelitian ini adalah menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.

Dalam penelitian ini dilakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data.

Alat dan teknik pencatatan data pada penelitian ini adalah : catatan harian, wawancara, foto.

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data,  klasifikasi data, interpretasi data, penyajian data, serta penarikan simpulan atau verifikasi.

 

E. Kesimpulan Tesis

  1. Pembelajaran seni tari bagi anak cacat tuna rungu di SLB Bagaskara Sragen meliputi tujuan, materi dan bahan, metode, media, dan
  2. Kesulitan yang dialami oleh guru dalam mengajar seni tari di SLB Bagaskara Sragen meliputi:
    • Siswa tidak memperhatikan pelajaran karena daya dengar siswa yang kurang. Oleh karena itu, pmbelajaran tidak dapat berjalan secara efektif.
    • Para siswa juga tidak mempunyai bakat menari sehingga kurang berminat untuk belajar tari.

 

Contoh Skripsi Pendidikan

  1. Pembelajaran Seni Tari Bagi Siswa Tuna Rungu di SLB Bagaskara Sragen Tahun Pelajaran 2015/2016
  2. Pengembangan Bentuk Penyajian Kesenian Tradisional Emprak Sido Mukti
  3. Pengaruh Modifikasi Intake Manifold dan Variasi Aktivasi Zeolit
  4. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Inovatif Siswa Kelas 2 Sdn 01 Jeruksawit Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016
  5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division) dan TAI (Team Assisted Individualization) ditinjau dari Aktivitas Belajar pada Pokok Bahasan Getaran dan Gelombang untuk Siswa SMP Tahun Pelajaran 2015/2016

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?