Judul Skripsi : Hubungan Kredit Usaha Baitul Maal Wattamwil (BMT) dengan Pendapatan Usaha Mikro di Kabupaten Tegal
A. Latar Belakang
Kredit usaha BMT atau Kopsyah merupakan aktivitas usaha BMT dalam memberikan pinjaman modal kepada usaha ekonomi lemah sebagai tambahan modal yang dapat digunakan untuk membiayai usaha produktif atau memperkuat usaha yang telah ada untuk membentuk usaha baru atau untuk memperoleh sarana produksi secara terus menerus dalam rangka meningkatkan pendapatan yang diperoleh sebagai akibat tambahan modal dalam usaha produktifnya (Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia tahun 2005:1-2).
Data statistik perbankan Indonesia November 2005 menunjukkan 14,9% disalurkan ke koperasi, 39,6% ditujukan untuk kredit modal kerja dan kredit UMKM menurut lokasi proyek per daerah tingkat I di Jawa Tengah diperoleh sebesar 9.3% dari seluruh propinsi yang ada di Indonesia. Data Biro Pusat Statistik yang ditunjukkan pada tabel 1 juga memperlihatkan jumlah prosentase kredit perbankan yang tersalurkan pada usaha mikro hanya 35.32%. ini menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil usaha mikro dan rumah tangga yang memanfaatkan bank untuk menutupi kekurangan modal usahanya.
B. Rumusan Masalah
Adakah hubungan kredit usaha Baitul Maal Wattamwil (BMT) dengan pendapatan usaha mikro di Kabupaten Tegal?
C. Landasan Teori
Pengertian Pendapatan
Pendapatan merupakan kenaikan kotor dalam asset atau penurunan dalam liabilitas atau gabungan dari keduanya selama periode yang dipilih oleh pernyataan pendapatan yang berakibat dari investasi, perdagangan, memberikan jasa atau aktivitas lain yang bertujuan meraih keuntungan (Syafi’i, 2001:204).
Pengertian Kredit Usaha BMT
Kredit berasal dari bahasa Romawi “credere” yang berarti percaya. Dasar dari kredit adalah adanya kepercayaan. Pihak yang memberikan kredit (kreditur) percaya bahwa penerima kredit (debitur) akan sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah diperjanjikan, baik menyangkut jangka waktunya, maupun prestasi dan kontraprestasinya. Kondisi dasar seperti ini diperlukan oleh bank, karena dana yang ada di bank sebagian besar milik pihak ketiga, untuk itu diperlukan kebijaksanaan oleh bank dalam penggunaan dana tersebut didalamnya untuk menentukan pemberian kredit (Djumhana, 1996:229).
Pengertian BMT
Baitul Maal Wattamwil (BMT) adalah kelompok swadaya masyarakat sebagai lembaga ekonomi rakyat yang berupaya mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dengan sistem bagi hasil untuk meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha kecil bawah dan kecil dalam upaya pengentasan kemiskinan (www.Republikaonline. 14/12/01. 12.15 WIB.).
D. Metode Penelitian
Populasi penelitian ini adalah nasabah yang meminjam uang pada Baitul Maal Wattamwil di Kabupaten Tegal. Baitul Maal Wattamwil dalam penelitian ini berjumlah 12 Baitul Maal Wattamwil yang ikut dalam wadah Asosiasi BMT Syirkah Muawanah (SM) se-Kabupaten Tegal.
Populasi jumlah nasabah yang meminjam di 12 BMT sebanyak 2982 orang. Penentuan sampel penelitian sebanyak 97 orang dengan teknik Cluster Proportional Random Sampling.
Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu kredit usaha Baitul Maal Wattamwil (BMT) sebagai variabel bebas dan pendapatan usaha mikro sebagai variable terikat.
Metode pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan angket, metode dokumentasi dan metode wawancara. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis korelasi dalam menginterprestasikan hasil penelitian.
E. Kesimpulan
- Kredit usaha Baitul Maal Wattamwil di Kabupaten Tegal rata-rata termasuk dalam klasifikasi baik.
- Pendapatan Usaha Mikro di Kabupaten Tegal rata-rata termasuk dalam klasifikasi baik.
- Ada hubungan kredit usaha Baitul Maal Wattamwil (BMT) dengan pendapatan usaha mikro di Kabupaten Tegal. Besarnya hubungan kredit usaha Baitul Maal Wattamwil (BMT) dengan pendapatan usaha mikro di Kabupaten Tegal dikategorikan cukup kuat.
Contoh Skripsi Manajemen
- Analisis Tingkat Kebangkrutan Model Altman dan Foster
- Hubungan Kredit Usaha Baitul Maal Wattamwil (BMT) dengan Pendapatan Usaha Mikro di Kabupaten Tegal
- Prosedur Pengelolaan Surat Masuk dan Surat Keluar pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa
- Sistem Perawatan Arsip Tekstual di Badan Arsip Daerah Provinsi Jawa Tengah
- Analisis Hubungan Display dengan Minat Beli Konsumen di Mini Market ‘X’ Tahun 1997
Leave a Reply