HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Skripsi Ekonomi: Penentuan Pola Produksi pd Departemen Spinning

Judul Skripsi : Penentuan Pola Produksi pada Departemen Spinning di PT. Kusumaputra Santosa

 

A. Latar Belakang

Berproduksi bagi perusahaan merupakan salah satu kegiatan pokok, sebab melalui kegiatan tersebut perusahaan akan memperoleh suatu produk yang menjadi sumber pendapatan melalui penjualan. Oleh karena itu, tidaklah berlebihan bila seorang manajer perlu untuk merencanakan dan menentukan pola produksi yang tepat. Penentuan pola produksi merupakan masalah yang penting, karena akan menjadi dasar dalam merencanakan kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja, bahan baku maupun fasilitas-fasilitas lainnya. Ada tiga macam pola produksi yaitu: pola produksi konstan, pola produksi bergelombang dan pola produksi moderat. Setiap perusahaan akan selalu dihadapkan pada pola produksi yang berubah-ubah dari periode ke periode.

Keadaan demikian akan menimbulkan suatu masalah bila perusahaan selalu terfokus pada pola produksi konstan, karena pada waktu penjualan meningkat lebih tinggi dari jumlah produksi akan menyebabkan perusahaan kehilangan kesempatan memperoleh laba. Hal ini disebabkan tidak cukupnya produk untuk melayani permintaan pasar. Sebaliknya bila pada saat penjualan menurun berada di bawah jumlah produksi, maka akan mengakibatkan meningkatnya harga pokok produksi, dikarenakan perusahaan harus menanggung beban biaya sisa produk yang pada saat itu tidak sempat terjual di pasar dan akan berakibat timbulnya biaya penyimpanan.

 

B. Perumusan Masalah

  1. Pola produksi manakah yang paling tepat digunakan pada departemen Spinning di PT. Kusumaputra Santosa, sehingga dapat meminimalkan biaya tambahan atau total incremental cost yang terendah?
  2. Apakah sudah efisien atau belum pola produksi yang telah digunakan pada departemen Spinning di PT. Kusumaputra Santosa?

 

C. Landasan Teori

Pengertian Manajemen Produksi

Pembahasan tentang manajemen produksi tidak terlepas dari pengertian manajemen secara umum. Sebab pada dasarnya manajemen produksi merupakan sub bagian dari manajemen itu sendiri. Sehingga pembahasan manajemen secara umum diperlukan sebagai landasan awal dalam memahami manajemen produksi. Manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Basu Swastha DH dan Ibnu Sukotjo W, 1997:82).

Pengertian Pola Produksi

Pola produksi adalah distribusi dari produk tahunan ke dalam periode yang lebih kecil misalnya dalam mingguan, atau satuan waktu lainnya (Agus Ahyari, 1995:184).

Cara Penentuan Pola Produksi

Untuk menentukan pola produksi yang tepat bagi produksi suatu perusahaan, dapat dipergunakan analisis biaya tambahan (incremental cost) dari biaya tersebut diatas terhadap biaya produksi total yang telah direncanakan semula di dalam program produksi atau luas produksi. Biaya tambahan itu akan terjadi bila luas produksi dipecah-pecah untuk periode pendek yang mengakibatkan kenaikan-kenaikan biaya yang berupa biaya perputaran tenaga kerja, biaya lembur, biaya simpan dan biaya sub kontrak. Masing-masing pola produksi akan memiliki biaya tambahan yang berbeda-beda, oleh karena itu dapat kita pilih pola produksi yang akan menimbulkan biaya tambahan yang paling kecil.

 

D. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada departemen Spinning di PT. Kusumaputra Santosa.

Dalam menganalisis data agar sesuai dengan pokok permasalahan, maka dipergunakan analisis biaya tambahan atau analisis incremental cost yaitu pertimbangan biaya-biaya yang akan dikeluarkan bila menggunakan salah satu alternatif dari pola produksi yang konstan, bergelombang dan moderat. Adapun biaya tambahan tersebut seperti biaya simpan, biaya perputaran tenaga kerja, biaya lembur, dan biaya sub kontrak.

Dalam hal ini penulis hanya menganalisis data perusahaan selama lima tahun terakhir yaitu dari tahun 1999 sampai tahun 2003 untuk jenis produk benang rayon carded saja.

 

E. Kesimpulan

  • Berdasarkan analisis data pada bab sebelumnya dengan menggunakan analisis biaya tambahan, maka dapat diketahui biaya tambahan atau total incremental cost masing-masing pada pola produksi tahun 2003 adalah:
    1. Pola produksi konstan = Rp 228.312.990,-
    2. Pola produksi bergelombang = Rp 95.760.600,-
    3. Pola produksi moderat = Rp 119.309.980,-

Pola produksi yang selama ini diterapkan dalam perusahaan adalah pola produksi bergelombang. Apabila melihat hasil analisis data yang ada, dengan melihat tambahan biaya yang dikeluarkan, ternyata penerapan pola produksi pada departemen Spinning di PT. Kusumaputra Santosa sudah tepat. Karena pola produksi bergelombang merupakan pola produksi yang memiliki biaya tambahan atau total incremental cost yang terendah.

  • Berdasarkan analisis bab sebelumnya pada departemen Spinning di PT. Kusumaputra Santosa dalam kaitannya dengan pemilihan pola produksi sudah bisa dikatakan efisien, karena menggunakan pola produksi yang mempunyai biaya tambahan yang terendah yaitu pola produksi bergelombang.

 

Contoh Skripsi Ekonomi

  1. Pelaksanaan Perda. No. 3 Tahun 1998 Tentang Pajak Reklame Sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Di Kabupaten Dati Ii Wonogiri
  2. Penentuan Pola Produksi pada Departemen Spinning di PT. Kusumaputra Santosa
  3. Penentuan Pola Produksi pada Departemen Spinning di PT. KUSUMAPUTRA SANTOSA
  4. Analisis Kegiatan Industri Priwisata terhadap PAD di DIY
  5. Analisis Faktor- Faktor yang dipertimbangkan dalam Penetapan Upah Minimum

 

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?