Judul Skripsi : Hubungan Antara Pola Pengasuhan dan Pola Kelekatan dengan Penyesuaian Sosial pada Remaja Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Sragen
A. Latar Belakang Masalah
Tingkat penyesuaian yang dilakukan remaja dalam lingkungan sosialnya sangat tergantung pada sikap orang tua dan suasana psikologis dan sosial dalam keluarga. Remaja yang mendapatkan penolakan dari orang tuanya baik yang berbentuk penolakan tetap sejak awal ataupun penolakan dalam bentuk berpura-pura tidak tahu keinginan anak akan menjadikan remaja tidak dapat menyesuaikan diri, cenderung menghabiskan waktu diluar rumah. Sikap orang tua yang memberikan perlindungan yang terlalu berlebihan juga akan menjadikan remaja mengharapkan bantuan dan perhatian dari orang lain dan berusaha menarik perhatian mereka serta menyangka bahwa perhatian seperti itu adalah haknya. Sedangkan sikap orang tua yang otoriter, yaitu yang memaksakan kekuasaan dan otoritas kepada remaja juga akan menghambat proses penyesuaian sosial remaja (Sunarto dan Hartono, 2006).
Menurut penelitian yang dilakukan Neiderhiser, Reiss, Hetherington, dan Plomin (dalam Dewi, 2005) dikatakan bahwa pola pengasuhan orangtua berpengaruh terhadap ketidakmampuan penyesuaian sosial pada remaja sedikitnya melalui tiga cara. Pertama, secara genetika orangtua menurunkan sifat-sifat gen tertentu pada anak. Kedua, adanya karakteristik anak yang negatif dan dalam perilakunya mengarah pada simptom-simptom ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan dapat memunculkan perilaku negatif dan penolakan dari orangtua. Ketiga, sangat mungkin terjadi bahwa pola pengasuhan yang negatif pada anak usia 10-18 tahun akan memunculkan sifat-sifat antisosial dan simptom depresi yang telah ada sebelumnya dalam gen anak tersebut dikemudian hari.
B. Perumusan Masalah Skripsi
- “Apakah pola pengasuhan dan pola kelekatan berhubungan dengan penyesuaian sosial pada remaja?”
- “Apakah pola pengasuhan berhubungan dengan penyesuaian sosial pada remaja?”
C. Landasan Teori
Pengertian Pola Pengasuhan
Pola pengasuhan merupakan suatu aktivitas kompleks yang didalammya terdapat beberapa kebiasaan khusus yang dilakukan secara individu maupun bersama-sama yang akan mempengaruhi sikap dan perilaku anak (Darling, 1999). Baumrind (dalam Darling, 1999) menjelaskan pola pengasuhan orangtua sebagai suatu konstruk yang digunakan untuk menangkap variasi normal pada orangtua dalam mengontrol dan mensosialkan anak.
Pengertian Pola Kelekatan
Kelekatan merupakan suatu ikatan emosional yang kuat yang dikembangkan anak melalui interaksinya dengan orang yang mempunyai arti khusus dalam kehidupannya, biasanya orang tua. (Mc Cartney dan Dearing, 2002). Kelekatan (attachment) mengacu kepada suatu relasi antara dua orang yang memiliki perasaan yang kuat satu sama lain dan melakukan banyak hal bersama untuk melanjutkan relasi tersebut. Dalam psikologi perkembangan, kelekatan diartikan sebagai adanya daya suatu relasi antara figur sosial tertentu dengan suatu fenomena tertentu yang dianggap mencerminkan karakteristik relasi yang unik (Santrock, 2002).
Pola Kelekatan pada Masa Remaja
Pola kelekatan yang terbentuk pada masa remaja tidak dapat dilepaskan langsung dengan pola kelekatan yang terbentuk ketika masa bayi. Dijelaskan oleh Bowlby dan Ainsworth (dalam Santrock, 2005) bahwa keterikatan yang aman pada masa bayi adalah pokok bagi perkembangan kecakapan sosial. Dalam kelekatan yang aman, bayi menggunakan pengasuhnya biasanya ibu, sebagai landasan rasa aman untuk memulai mengeksplorasi lingkungan. Kelekatan yang aman diteorikan sebagai landasan penting bagi perkembangan psikologis berikutya pada masa kanak-kanak, remaja, dan dewasa. Pada kelekatan yang tidak aman, bayi menghindari pengasuhnya, atau menunjukkan perlawanan atau keduanya terhadap pengasuhnya. Kelekatan tidak aman diteorikan berkaitan dengan kesulitan berhubungan dengan masalah-masalah perkembangan selanjutnya (Santrock, 2005).
D. Metode Penelitian
Hasil perhitungan menggunakan teknik analisis berganda variabel dummy, diperoleh p-value 0,000 < 0,05 dan F hitung = 44,114 > dari F tabel = 3,1065 serta R sebesar 0,718. Hal ini berarti pola pengasuhan dan pola kelekatan dapat digunakan sebagai prediktor untuk memprediksi penyesuaian sosial pada remaja.
Tingkat signifikansi p-value 0,000 (p<0,005) menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola pengasuhan dan pola kelekatan dengan penyesuaian sosial pada remaja.
E. Kesimpulan
- Ada hubungan yang signifikan antara pola pengasuhan dan pola kelekatan dengan penyesuaian sosial pada remaja. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis menggunakan teknik analisis regresi berganda variabel dummy diperoleh nilai R = 0,718 dan Fregresi = 44,114 > dari Ftabel = 3,1065 dengan taraf signifikansi 5%.
- Ada hubungan yang signifikan antara pola pengasuhan dengan penyesuaian sosial pada remaja. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien korelasi rx1y sebesar 0,414 dengan r tabel = 0,212 dan taraf signifikansi sebesar 5%, yang berarti pola pengasuhan secara signifikan berhubungan dengan penyesuaian sosial pada remaja.
Contoh Skripsi Psikologi
- Hubungan Antara Persepsi Karyawan terhadap Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
- Hubungan Antara Pola Pengasuhan dan Pola Kelekatan dengan Penyesuaian Sosial pada Remaja
- Hubungan Antara Konformitas dan Efikasi Diri Sosial dengan Harga Diri Pada Taruna Akademi Kepolisian
- Hubungan Bakat Siswa dan Persepsi Orang Tua dengan Pemilihan
- Pengaruh Senam Lansia terhadap Penurunan Tingkat Depresi pada Orang Lanjut Usia
Leave a Reply