Judul Skripsi : Analisis Pola Konsumsi Masyarakat Pasca Bencana Gempa Bumi dan Strategi-Strategi yang diterapkan dalam Menghadapi Peristiwa tersebut (Studi Kasus pada Kabupaten Klaten)
A. Latar Belakang Skripsi
Bencana alam, peperangan, perubahan iklim dan peristiwa-peristiwa lainnya merupakan faktor-faktor non ekonomi yang secara langsung maupun tidak langsung juga mempengaruhi tingkat konsumsi rumah tangga. Philip Verwimp dan Tom Bundervoet (2008) melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui dampak atau pengaruh terjadinya perang saudara di Burundi terhadap tingkat konsumsi rumah tangga setempat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kekerasan yang diterima ketika perang saudara berlangsung dapat menurunkan tingkat konsumsi rumah tangga dan seringnya anggota rumah tangga yang dianiaya atau menjadi korban kekerasan selama konflik ini berlangsung juga berpengaruh pada kesejahteraan mereka.
Penelitian yang akan dilakukan berusaha mengetahui bagaimana dampak atau pengaruh terjadinya bencana gempa bumi terhadap pola konsumsi rumah tangga. Penelitian ini mengambil kasus bencana gempa bumi yang terjadi di Yogyakarta dan sekitarnya pada tanggal 27 Mei 2006, dimana gempa ini berkekuatan 5,9 skala richter dan berlangsung selama ± 5 menit. Penulis ingin mengetahui pengaruh yang ditimbulkan oleh terjadinya gempa bumi ini terhadap tingkat konsumsi rumah tangga di Kabupaten Klaten sebagai salah satu daerah terparah yang tertimpa bencana ini.
B. Rumusan Masalah
- Bagaimanakah proporsi konsumsi rumah tangga sebelum dan sesudah bencana gempa bumi terjadi?
- Apakah terdapat perbebedaan pola konsumsi untuk kebutuhan pangan, sandang, perumahan, kesehatan, pendidikan serta hiburan dan sosial antara sebelum dan sesudah terjadinya gempa bumi?
- Bagaimanakah strategi pemenuhan konsumsi yang dilakukan oleh rumah tangga pada saat terjadinya bencana gempa bumi?
C. Landasan Teori
Pola Konsumsi
Pola konsumsi adalah proporsi pengeluaran rumah tangga yang dialokasikan untuk kebutuhan pangan dan non pangan. Pola konsumsi rumah tangga merupakan salah satu indikator kesejahteraan rumah tangga. Pengertian yang berkembang selama ini adalah besar kecilnya proporsi pengeluaran untuk konsumsi makanan terhadap seluruh pengeluaran rumah tangga dapat memberikan gambaran kesejahteraan rumah tangga tersebut.
Teori Utilitas
Utilitas adalah kekuatan untuk memperoleh kepuasan yang diinginkan. Rasa kepuasan tersebut timbul karena adanya konsumsi. Menurut Wicksteed dalam Agarwal (1998:98), utilitas sebagai konsep ekonomi sama dengan keinginan. Mengkonsumsi suatu barang mungkin merugikan atau tidak logis tetapi jika hal tersebut adalah pilihan yang diinginkan seseorang, maka hal tersebut dapat dianggap memiliki utilitas dari kegiatan ekonominya itu.
Pengertian Kesejahteraan Ekonomi
Kesejahteraan ekonomi adalah bagian dari kesejahteraan sosial yang dapat dibawa secara langsung atau secara tidak langsung ke dalam sebuah hubungan yang dapat diukur dengan besarnya kekayaan (Agarwal, 1998:726). Konsep ini telah disepakati oleh beberapa ahli ekonomi seperti Bregson yang mengemukakan bahwa kesejahteraan sosial berfungsi sebagai motivasi yang kuat dari kegiatan ekonomi modern.
Contoh Skripsi Ekonomi
- Strategi Pemasaran Eksport pada PT. Iskandar Indah Printing Textile di Surakarta
- Analisis Potensi Ekonomi Daerah Kabupaten Pati pada Periode Sebelum dan Selama Pelaksanaan Otonomi Daerah (Periode 1995-2006)
- Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan Lembaga Keuangan Syariah
- Evaluasi Terhadap Penentuan Harga Pokok Produk Pesanan dengan Metode Full Costing pada Bengkel Mesin
- Analisis Pola Konsumsi Masyarakat Pasca Bencana Gempa Bumi dan Strategi-Strategi yang diterapkan dalam Menghadapi Peristiwa tersebut (Studi Kasus pada Kabupaten Klaten)
Leave a Reply