Judul Skripsi: Analisis Hubungan Set Kesempatan Investasi dengan Pendanaan Perusahaan dan Kebijakan Deviden pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEJ
A. Latar Belakang Skripsi
Penilaian suatu perusahaan sekarang ini beragam tidak hanya terfokus pada laporan keuangan saja tetapi ada pula yang memandang nilai suatu perusahaan juga tercemin dari nilai investasi yang akan dikeluarkan di masa datang. Nilai perusahaan digambarkan oleh Myers (1977) yang dikutip oleh Gaver dan Gaver (1993) sebagai sebuah kombinasi assets in place (aset yang dimiliki) dengan invesment options (pilihan investasi) di masa depan. Gaver dan Gaver (1993) juga mengutip dari Kole (1991) menyatakan nilai investment options ini tergantung pada discretionary expenditures yang dikeluarkan oleh manajer di masa depan, sedangkan assets in place tidak memerlukan investasi semacam itu. Pilihan-pilihan investasi di masa depan ini kemudian dikenal dengan set kesempatan investasi atau investment opportunity set (IOS).
Gaver dan Gaver (1993) menyatakan set kesempatan investasi secara melekat tidak dapat diamati (inherently unobsevable) dan cenderung tidak sempurna bila diukur dengan menggunakan proksi tunggal saja, maka Kallapur dan Trombley (2001) menjelaskan bahwa dalam mengukur set kesempatan investasi harus digunakan banyak pendekatan agar dapat dilihat hubungannya dengan variable-variable lain yang sifatnya observable. Berbagai penelitian yang mengukur set kesempatan investasi untuk menentukan klasifikasi perusahaan apakah termasuk perusahaan bertumbuh (growth firm) atau perusahaan tidak bertumbuh (nongrowth firm), seperti dalam penelitian Smith dan Watts (1992), Gaver dan Gaver (1993), Kallapur dan Trombley (2001) dan Jones dan Sharma (2001) telah menggunakan beberapa pendekatan yang secara individul dapat dibagi ke dalam tiga kategori utama, yaitu:
- pendekatan berdasarkan harga (price-based proxies),
- pendekatan berdasarkan investasi (investment-based proxies),
- pendekatan berdasarkan varian (variance measures).
B. Pokok Permasalahan
- Apakah perusahaan bertumbuh memiliki debt to equity ratio lebih rendah dibanding perusahaan yang tidak bertumbuh?
- Apakah perusahaan bertumbuh memiliki dividend payout ratio dan dividend yield lebih rendah dibanding perusahaan yang tidak bertumbuh?
C. Landasan Teori
Investment Opportunity Set (IOS)
Laporan keuangan merupakan media komunikasi yang menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Laporan keuangan diharapkan dapat memberikan informasi bagi (calon) investor dan (calon) kreditur guna mengambil keputusan terkait dengan investasi dana mereka. Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan. Data-data keuangan tersebut akan lebih berarti bila dianalisa lebih lanjut sehingga dapat diperoleh informasi yang dapat mendukung pangambilan keputusan.
Pendanaan Perusahaan
Keputusan pendanaan dengan pemilihan sumber dana, dapat berasal dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal). Sumber dana internal berasal dari dana yang terkumpul dari laba ditahan yang berasal dari hasil kegiatan perusahaan sedangkan sumber dana eksternal berasal dari pemilik peserta yang merupakan komponen modal sendiri juga berasal dari kreditur yang merupakan dana pinjaman atau hutang. Pemenuhan kebutuhan dana yang berasal dari para kreditur merupakan hutang bagi perusahaan dan cara ini disebut metode pembelanjaan dengan hutang (debt financing). Pemenuhan kebutuhan dana yang berasal dari pemilik peserta atau mengambil bagian tertentu dari modal sendiri merupakan pendanaan yang disebut metode pembelanjaan sendiri. Proporsi atau bauran dari penggunaan modal sendiri dan hutang dalam pemenuhan kebutuhan dana perusahaan (stuktur modal) tercermin dalam leverage perusahaan.
Kebijakan Deviden
Penghasilan bersih setelah pajak/Earning After Tax (EAT) dapat dibagikan kepada para pemegang saham perusahaan dalam bentuk dividen, atau diinvestasikan kembali ke perusahaan sebagai laba ditahan (retained earning). Pada umumnya sebagian EAT dibagikan dalam bentuk dividen dan sebagian lagi diinvestasikan kembali ke peusahaan. Artinya manajemen harus membuat keputusan tentang besarnya EAT yang dibagikan sebagai dividen. Pembuatan keputusan tentang dividen ini disebut kebijakan dividen (dividend policy).
D. Metode Penelitian
Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory, www.jsx.com dan pojok BEJ FE-UII.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kebijakan pendanaan dan kebijakan deviden perusahaan.
Untuk menguji hubungan IOS dengan kebijakan pendanaan dan kebijakan deviden, maka akan dilakukan regresi sebagaimana spesifikasi model dalam penelitian ini.
E. Kesimpulan
- Pada perusahaan manufaktur di Indonesia untuk periode pengamatan tahun 2000 sampai dengan 2003, dari delapan rasio proksi IOS, hanya lima rasio yang layak dimasukkan sebagai variabel pembentuk indeks umum IOS dengan menggunakan analisis faktor, yaitu market to book value of equity (MTBVEQ), market to book value of assets (MTBVAS), total annual PPE to firm value (PPE/V), total annual depreciation expense to firm value (DEP/V) dan variance in total return (VAR). Sedang tiga rasio yang lain, yaitu earning price ratio (EP), capital expenditure to firm value (CAPX/V, capital expenditure to book value of assets (CAPX/A) memiliki factor loading < 0,4 sehingga dikeluarkan dari faktor pembentuk indeks umum IOS.
- Pengujian hipotesis pertama dengan model persamaan 3.1 mengenai hubungan IOS dengan kebijakan pendanaan perusahaan dengan hutang dalam struktur modalnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara level IOS dengan kebijakan pendanaan melalui hutang dalam struktur modal.
- Pengujian hipotesis kedua dengan model persamaan 3.2 mengenai hubungan level IOS dengan Dividend Payout ratio (DPR) menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan negatif antara level IOS dengan DPR.
Contoh Skripsi Ekonomi
- Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Terhadap Listrik Pad
- Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Uang di Indonesia Sebelum dan Setelah Krisis Moneter (1990 : 1 – 2005 : 4)
- Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi DIY Tahun 1990-2004
- Analisis Hubungan Antara Profesionalisme Auditor dengan Pertimbangan Tingkat Materialitas dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan di Jogjakarta
- Analisis Hubungan Set Kesempatan Investasi dengan Pendanaan Perusahaan dan Kebijakan Deviden pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ
Leave a Reply