Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Pemerintah Daerah pada Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Tengah (2001 – 2005)
A. Latar Belakang
Beberapa peneliti menemukan respon Pemda berbeda untuk transfer dan pendapatan sendiri (seperti pajak). Artinya ketika penerimaan daerah berasal dari transfer, maka stimulasi atas belanja yang ditimbulkannya berbeda dengan stimulasi yang muncul dari pendapatan daerah (terutama pajak daerah). Ketika respon (belanja) daerah lebih besar terhadap transfer, maka disebut flypaper effect (Oates, 1999 dalam Halim 2003). Abdul Halim dan Sukriy Abdullah pernah melakukan pengujian adanya flypaper effects pada belanja daerah pemerintah kabupaten/kota di pulau Jawa dan Bali pada tahun 2001. Dari penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa flypaper effect terjadi pada DAU periode t-1 terhadap Belanja Daerah periode t. Namun hasil penelitian tersebut tidak dapat digeneralisasikan untuk seluruh wilayah Indonesia. Karena menurut Halim (2002) Pemda kabupaten/kota di Jawa-Bali memiliki kemampuan keuangan berbeda dengan Pemda kabupaten/kota di luar Jawa-Bali.
Melihat penelitian sebelumnya, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Propinsi Jawa Tengah. Karena karakteristik ekonomi maupun letak geografis Jawa Tengah. Atas dasar pemikiran tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi Umum (DAU). Sehingga penulis mengambil judul ”ANALISIS PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU) DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP BELANJA PEMERINTAH DAERAH STUDI KASUS KABUPAEN/KOTA DI PROPINSI JAWA TENGAH”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka dapatlah dirumuskan permasalahan yaitu apakah perubahan jumlah dana alokasi umum (DAU) dan pendapatan asli daerah (PAD) baik secara terpisah maupun serempak akan memberikan pengaruh terhadap besarnya belanja pemerintah daerah.
C. Landasan Teori Skripsi
Penduduk
Jumlah penduduk Propinsi Jawa Tengah adalah 30.775.846 jiwa. Kabupaten/kota dengan jumlah penduduk terbesar adalah Kabupaten Brebes (1,767 juta jiwa), Kabupaten Cilacap (1,644 juta jiwa), dan Kabupaten Banyumas (1,603 juta jiwa). Sebaran penduduk umumnya terkonsentrasi di pusat-pusat kota, baik kabupaten ataupun kota. Kawasan permukiman yang cukup padat berada di daerah Semarang Raya (termasuk Ungaran dan sebagian wilayah Kabupaten Demak dan Kendal), Solo Raya (termasuk sebagian wilayah Kabupaten Karanganyar, Sukoharjo, dan Boyolali), serta Tegal-Brebes-Slawi.
Dana Alokasi Umum (DAU)
Dana alokasi umum adalah dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk membiayai kebutuhan pembelanjaan. Adapun cara menghitung dana alokasi umum menurut ketentuan adalah sebagai berikut:
- Dana alokasi umum (DAU) ditetapkan sekurang-kurangnya 25% dari penerimaan dalam negeri yang sitetapkan dalam APBN.
- Dana alokasi umum (DAU) untuk daerah propinsi dan untuk daerah kabupaten/kota ditetapkan masing-masing 10% dan 90% dari dana alokasi umum sebagaimana ditetapkan diatas.
- Dari dana alokasi (DAU) untuk suatu daerah kabupaten/kota tertentu ditetapkan berdasarkan perkalian jumlah dana alokasi umum untuk daerah kabupaten/kota yang ditetapkan APBN denga porsi daerah kabupaten/kota yang bersangkutan.
- Porsi daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud diatas merupakan proporsi bobot daerah kabupaten/kota diseluruh indonesia.
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Sumber pendapatan asli daerah yang merupakan sumber keuangan daerah yang digali dari dalam wilayah daerah yang bersangkutan yang terdiri dari:
- Hasil pajak daerah
- Hasil retribusi daerah
- Hasil perusahaan milik daerah serta hasil pengelolaan kekayaan daerah yang bersangkutan
- Lain-lain PAD yang sah
D. Metode Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah 29 kabupaten dan 6 kota di Propinsi Jawa Tengah.
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Belanja Daerah yang terdapat pada laporan realisasi APBD Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Tengah tahun 2001 sampai dengan tahun 2005.
Variabel independen atau penjelas dalam penelitian ini adalah Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah Belanja Daerah.
Alat analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi panel data dengan menggunakan Fixed effect dan Random effect.
E. Kesimpulan
- Berdasarkan pengujian secara individual dengan menggunakan uji t, variabel Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah berpengaruh positif dan signifikan, dengan demikian hipotesis terbukti.
Untuk DAU berpengaruh positif, hal tersebut bahwa terdapat keterkaitan sangat erat antara tansfer dari pemerintah pusat dengan belanja pemerintah daerah. Menyatakan bahwa pengurangan jumlah transfer pemerintah pusat akan menyebabkan penurunan pengeluaran daerah dan begitu juga sebaliknya peningkatan alokasi tranfer akan diikuti dengan pengeluaran yang lebih tinggi. Gejala ini memperlihatkan bahwa pemerintah bertindak sangat reaktif terhadap transfer yang diterima dari pusat. Untuk PAD berpengaruh positif, menyatakan bahwa kenaikan pajak akan meningkatkan belanja daerah, sehingga akhirnya akan memperbesar defisit.
- Untuk uji kebaikan model (uji F dan R2) menunjukan bahwa model cukup bagus karena secara bersama-sama variabel independen yaitu Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli berpengaruh terhadap Belanja Derah. Dengan besarnya nilai R2 sebesar 0.282937 berarti 28,29% variasi variabel independen (Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah) mampu menjelaskan variasi dependen (Belanja Daerah).
- Setelah menggunakan uji Signifikansi Fixed Effect dan Random Effect menunjukan hasil lebih tepat daripada metode OLS.
Contoh Skripsi Ekonomi
- Analisis Pendapatan Pengusaha Ayam Potong (Studi Kasus Kota Jakarta Selatan)
- Analisis Pengaruh DAU dan PAD terhadap Belanja Pemerintah Daerah pada Kabupatenkota
- Analisis Penyaluran Kredit Perum Pegadaian di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
- Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional
- Analisis Perdagangan Bilateral Antara Indonesia dengan Singapura Periode Tahun 1980-2003
Leave a Reply