Judul Tesis : Kemampuan Earnings dan Arus Kas dalam Memprediksi Earnings dan Arus Kas di Masa yang Akan Datang (Suatu Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta)
A. Latar Belakang
Dalam menilai suatu investasi, earnings merupakan komponen penting. Hal ini disebabkan karena earnings mencerminkan keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan yang mencerminkan return yang diperoleh pemegang saham, walaupun earnings tersebut tidak seluruhnya diberikan pada pemegang saham. Akan tetapi laba yang ditahan tersebut diharapkan dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar yang pada akhirnya dapat memberikan keuntungan bagi investor. Selain itu, earnings juga digunakan sebagai dasar dalam analisis fundamental untuk memprediksi nilai intrinsik suatu perusahaan.
Informasi earnings, nilai buku saham, dan earnings perlembar saham merupakan informasi yang dibutuhkan oleh para investor di pasar modal. Estimasi earnings digunakan oleh analisis sekuritas dan investor untuk memproduksi keuntungan dimasa yang akan datang. Selain earnings, alat ukur lain yang dipakai untuk penilaian investasi adalah arus kas. Ukuran arus kas dipakai untuk analisis kredit, prediksi kebangkrutan, penentuan jangka waktu pinjaman, penilaian kualitas laba, peramalan, maupun penentuan kebijakan deviden dan ekspansi. Pemakainya adalah investor, analis, kreditor, auditor, dan manajemen. FASB (1978) menyatakan bahwa untuk memprediksi arus kas maka lebih baik menggunakan earnings daripada arus kas itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
- Apakah earnings dan arus kas merupakan prediktor dalam memprediksi earnings di masa datang?
- Apakah earnings dan arus kas merupakan prediktor dalam memprediksi arus kas dimasa datang?
- Apakah earnings memberikan kemampuan prediksi inkremental terhadap arus kas?
C. Landasan Teori
Investasi Saham
Investasi adalah penyaluran sumber daya yang ada sekarang dengan mengharapkan keuntungan dimasa yang akan datang. Investasi dapat juga didefinisikan sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan didalam produksi yang efisien selama periode waktu tertentu.
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas (cash flow statement) adalah laporan keuangan yang memperlihatkan pengaruh dari aktivitas-aktivitas operasi, pendanaan, dan investasi perusahaan terhadap arus kas selama periode akuntansi tertentu dalam suatu cara yang merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas. Di Indonesia, perusahaan diwajibkan menyusun arus kas pada tahun 1994 sesuai dengan persyaratan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 2 paragraf 1), dan menyajikannnya sebagai bagian integral dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan (SAK, 1994).
Peramalan
Peramalan dan prediksi merupakan alat bantu yang penting untuk pengambilan suatu keputusan berkaitan dengan resiko yang akan dihadapi. Makridetis et al. (dalam Yustitia, 2002), menyatakan bahwa kegagalan peramalan terjadi karena adanya waktu senggang (time leg), antara kebutuhan diwaktu yang akan datang yang berhubungan dengan peristiwa yang terjadi sekarang. Jika waktu senggang sangat kecil bahkan nol, maka peramalan / prediksi tidak diperlukan.
D. Metode Penelitian
Studi ini ditujukan untuk menguji kemampuan earnings dan arus kas dalam memprediksi 2 benefit ekuitas modal masa depan yaitu earnings dan arus kas. Studi didasarkan pada data sebanyak 40 laporan keuangan perusahaan manufaktur Go Publik untuk periode 2003-2004, dengan menggunakan metode ststistik regresi linier. Untuk tujuan penelitian ini, analisis juga dilakukan dengan menggunakan faktor deflator indeks harga konsumen (Consumer Price Index / CPI).
E. Kesimpulan
- Dalam pengujian hipotesis pertama yaitu menguji kemampuan predictor earnings dibandingkan prediktor arus kas dalam memprediksikan earnings satu tahun kedepan menunjukkan bahwa kedua prediktor tersebut adalah signifikan pada level 5% sebagai variabel prediktor. Melalui nilai koefisien determinasi ditunjukkan bahwa prediktor earnings memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan prediktor arus kas. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan bahwa “prediktor earnings lebih baik dalam memprediksi earnings di masa depan dibandingkan prediktor arus kas dalam memprediksi earnings” dapat diterima.
- Dalam pengujian hipotesis kedua yaitu menguji kemampuan predictor earnings dibandingkan prediktor arus kas dalam memprediksikan arus kas satu tahun kedepan menunjukkan bahwa kedua prediktor tersebut adalah signifikan pada level 5% sebagai variabel prediktor. Melalui nilai koefisien determinasi ditunjukkan bahwa prediktor arus kas memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan prediktor earnings. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan bahwa “prediktor earnings lebih baik dalam memprediksi arus kas di masa depan dibandingkan prediktor arus kas dalam memprediksi arus kas” tidak dapat diterima.
- Dalam pengujian hipotesis ketiga yaitu kemampuan prediksi incremental earnings terhadap arus kas menunjukkan bahwa melalui koefisien regresi diketahui bahwa prediktor arus kas lebih besar nilainya dibandingkan dengan prediktor earnings dalam memprediksi arus kas. Dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan “earnings memberikan kemampuan prediksi inkramental terhadap arus kas” Tidak dapat diterima.
Contoh Tesis Akutansi
- Kajian Penerapan Akuntansi Biaya pada Anggaran Belanja Daerah Kota Singkawang
- Kemampuan Earnings dan Arus Kas dalam Memprediksi Earnings dan Arus Kas di Masa yang Akan Datang (Suatu Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta)
- Pengaruh Economic Value Added dan Profitabilitas Perusahaan terhadap Return Pemegang Saham
- Pengaruh Insider Ownership, Dispersion Of Ownership, Free Cash Flow, Collaterizable Assets, dan Tingkat Pertumbuhan terhadap Kebijakan Deviden
- Pengaruh Kandungan Informasi Keuangan terhadap Abnormal Return Saham
Leave a Reply