Proyek Pemulihan Sosial Ekonomi Daerah (P2SED) ~ Memulihkan status kesehatan masyarakat dan pelayanannya, terutama
untuk sasaran masyarakat miskin dan kelompok rentan.
Hal tersebut sebagai akibat adanya konflik yang kemungkinan masih bersisa dan atau berdampak lanjut pada fase pasca konflik, yang akan dilaksanakan melalui upaya penguatan lembaga-lembaga masyarakat, peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan dapat diterima masyarakat, yang dilaksanakan secara efektif dan efisien, serta menjangkau sebanyak/seluas mungkin sasaran.
Geliat kebangkitan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di wilayah Propinsi Yogyakarta dan Jawa Tengah meningkat seiring dengan berlangsungnya Proyek Pemulihan Ekonomi (Livelihood Recovery Project) yang didanai oleh multi-donor Java Reconstruction Fund (JRF) untuk membantu UMKM yang terkena dampak gempa tahun 2006.
Sarana hibah JRF dibentuk sebagai respon terhadap permintaan Pemerintah Indonesia dalam upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa yang melanda pesisir selatan-tengah Pulau Jawa. Bank Dunia sebagai pengelola dana JRF menugaskan GTZ, sebuah lembaga kerjasama teknis Pemerintah Jerman, untuk melaksanakan proyek ini yang bekerja sama dengan pemerintah daerah. Proyek Pemulihan Ekonomi ini bertujuan agar UMKM dan masyarakat berpenghasilan rendah yang terkena imbas gempa dapat memulihkan perekonomiannya.
GTZ bersama dengan PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) menyusun sebuah mekanisme pinjaman keuangan mikro untuk meningkatkan akses keuangan bagi UMKM. Sebagian dana hibah dari JRF disalurkan melalui PT. PNM dalam bentuk pinjaman dana bergulir ke lembaga keuangan mikro seperti Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Koperasi maupun Baitul Mal wat Tamwil (BMT) yang memenuhi syarat. Selanjutnya, lembaga keuangan mikro tersebut yang akan menyalurkan dana sebagai kredit modal usaha kepada UMKM yang terkena dampak gempa baik langsung maupun tidak langsung yang beradai di wilayah DIY dan Jawa Tengah (Kabupaten Klaten, Boyolali dan Sukoharjo). Hingga saat ini, dana senilai 9 milyar rupiah telah disalurkan kepada lebih dari 2000 UMKM, dimana 30% adalah para wanita.
Proyek Pemulihan Ekonomi juga telah memberikan pelatihan untuk meningkatkan kualitas produksi maupun kewirausahaan kepada 1850 orang dari 23 desa di wilayah 7 kabupaten yang terkena dampak gempa.
Proyek Pemulihan Ekonomi membantu BPR untuk menangani penyelesaian kredit bermasalah dengan UMKM yang menjadi krediturnya. Hingga saat ini, lebh dari 800 pinjaman bermasalah dari 450 nasabah UMKM dan 50 kelompok telah dinilai. Tunggakan pinjaman telah menurun hingga lebih dari 14% sebagai hasil kerja sama antara proyek dengan 12 BPR yang berpartisipasi dalam program ini. GTZ menyediakan pelatihan tentang analisis kredit dan penanganan kredit bermasalah untuk meningkatkan kapasitas para petugas kredit dari ke-12 BPR tersebut. Sedangkan UMKM ditawari pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan manajemen keuangannya serta kewirausahaannya.
Hingga saat ini, tim proyek telah melakukan penilaian terhadap 73 usaha menengah di bidang furniture, batik dan kerajinan. Proyek bekerja sama dengan asosiasi bisnis dan juga 11 BPR untuk menyeleksi usaha menengah yang layak untuk diberikan bantuan teknis yang berupa upaya promosi dan pemasaran untuk meningkatkan omzet yang pada gilirannya akan meningkatkan tenaga kerja. Usaha menengah yang terpilih akan diikutsertakan dalam berbagai pameran nasional maupun internasional. Saat ini, tim proyek juga sedang menjajaki internet sebagai media promosi dan pemasaran.
Leave a Reply